Belajar adalah proses perubahan perilaku dan pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Dengan belajar, seseorang dapat memaksimalkan potensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup secara umum. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan giat belajar adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri. Yuk, pahami pengertian belajar dan pembelajaran dalam artikel ini.
Daftar Isi
Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Berada pada konteks yang sama, belajar dan pembelajaran memang topik yang tidak dapat dipisahkan. Belajar identik dengan proses mendapatkan pengetahuan atau keterampilan oleh peserta didik. Sementara itu, pembelajaran merupakan proses transfer keilmuan tersebut. Pengertian belajar dan pembelajaran selengkapnya akan dijabarkan dalam ulasan berikut.
Pengertian Belajar
Secara terminologi, berdasarkan KBBI, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Selain itu, istilah belajar juga dimaknai sebagai proses yang lebih komprehensif oleh berbagai ahli. Menurut Heinich (1999), belajar adalah kegiatan pengembangan sikap, keterampilan atau pengetahuan sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Aktivitas tersebut melibatkan pemilihan, penyusunan, dan penyampaian informasi yang sesuai.
Sementara itu, Gagne dan Briggs (2008) berpendapat bahwa belajar adalah respon dari stimulus dari lingkungan yang kemudian dikuatkan secara terus menerus. Penguatan ini selaras dengan latihan untuk mendorong internalisasi suatu perilaku atau pengetahuan. Berdasarkan teori ini, penguatan harus terus dilakukan untuk menjamin perubahan ke arah positif.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Pengertian Pembelajaran
Menurut Siregar (2015), pembelajaran adalah sistem yang mendukung aktivitas belajar melalui interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dick dan Carey (2001) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif melibatkan beberapa komponen, yaitu pembelajar, pengajar (instruktur/guru), bahan ajar, dan lingkungan belajar yang suportif.
Selain itu, proses pembelajaran akan dianggap berhasil atau efektif apabila dalam perancangannya menggunakan pertimbangan atas karakteristik pembelajar, pedoman kompetensi ajar, tujuan pembelajaran, dan indikator keberhasilan belajar.
Sistem Belajar Daring
Sistem belajar daring adalah salah satu metode pembelajaran. Menurut KBBI, daring adalah singkatan dari ‘dalam jaringan’ atau terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Selaras dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi global, pembelajaran memang dapat berjalan melalui internet.
Sistem belajar daring adalah proses pembelajaran interaktif menggunakan jaringan internet atau Learning Management System seperti Google Meet, Zoom, dan sebagainya. Istilah lain dari aktivitas belajar daring adalah pembelajaran online. Terdapat 2 jenis komunikasi antara pengajar dan pembelajar dalam sistem belajar daring, yaitu sinkron dan asinkron.
Sinkron
Salah satu sistem belajar daring adalah jenis sinkron, pengajar dan pembelajar hadir atau terhubung pada waktu bersamaan selama proses pembelajaran. Aktivitas ini dapat menggunakan media telepon, video atau pesan teks secara langsung untuk membangun komunikasi.
Asinkron
Apabila tidak mensyaratkan kehadiran pengajar dan pembelajar pada waktu bersamaan, sistem belajar daring adalah berjenis asinkron. Dengan jenis sistem ini, komunikasi dalam pembelajaran dapat disampaikan melalui pengiriman video jadi atau pesan teks yang bersifat tertunda.
Ciri – Ciri Belajar
Ciri – ciri belajar sekilas nampak berbeda dalam penjelasan beberapa ahli. Namun, secara umum, konten ciri – ciri belajar adalah nyaris sama. Salah satu pandangan yang diterima secara luas adalah milik Edi Suwardi (dalam Sardiman, 1995). Suwardi berpendapat bahwa terdapat 8 macam ciri-ciri belajar, yaitu:
1. Sadar dan Bertujuan
Salah satu ciri – ciri belajar adalah pelaksanaan dengan kesadaran penuh atas tujuan pembelajaran. Secara umum, belajar bertujuan untuk membentuk perkembangan positif tertentu, baik dalam bentuk pengetahuan atau keterampilan. Agar berjalan efektif, pembelajar harus memahami arah dan tujuan dari proses pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Perencanaan Prosedur
Perencanaan prosedur pembelajaran yang jelas merupakan salah satu ciri – ciri belajar. Dengan membuat desain belajar yang tepat, tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara optimal. Prosedur ini melibatkan langkah sistematis dan relevan atas interaksi pembelajaran.
3. Materi Khusus
Materi khusus belajar adalah bahan ajar yang diberikan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan memperhatikan komponen-komponen lain, utamanya karakteristik peserta didik, materi atau bahan ajar harus didesain dan dipersiapkan sebelum aktivitas pembelajaran dimulai.
4. Aktivitas Peserta Didik
Belajar ditandai dengan adanya aktivitas mental atau fisik dari peserta didik. Dengan demikian, peserta didik harus berpartisipasi secara aktif dalam aktivitas pembelajaran. Apabila pembelajar hanya bersikap pasif, maka proses belajar dapat dikatakan berjalan secara kurang efektif.
5. Pembimbingan
Setiap aktivitas pembelajaran harus melibatkan pembimbingan, baik dari guru, instruktur atau senior. Pembimbing bertugas untuk menyulut rasa ingin tahu dan semangat belajar peserta didik, sehingga terjadi interaksi dinamis yang kondusif dalam pembelajaran. Selain itu, peran guru dalam belajar adalah sebagai role model yang perilakunya dapat ditiru oleh peserta didik.
6. Disiplin
Salah satu ciri – ciri belajar adalah penerapan sistem kedisiplinan. Pasalnya, perubahan perilaku atau pengetahuan perlu diatur menurut kesepakatan awal antara pengajar dan pembelajar untuk mencapai tujuan. Hal ini membutuhkan komitmen dan praktik disiplin untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
7. Batas Waktu
Pemberian batas waktu dalam sistem belajar perlu untuk mengoptimalkan aktivitas belajar mengajar. Batas waktu ini diterapkan dengan membagi target pembelajaran menjadi beberapa bagian yang bersifat berkelanjutan. Dengan demikian, peserta didik dapat menyelesaikan atau mencapai target belajar secara berurutan mulai dari sederhana hingga kompleks.
8. Evaluasi
Evaluasi belajar adalah bagian penting dalam proses pembelajaran. Pengajar perlu menjalankan evaluasi untuk mengetahui perkembangan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil evaluasi, pengajar dapat merancang desain pengajaran yang lebih sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Hasil Belajar
Sebagai proses yang menuntut perubahan positif. Hasil belajar sejatinya nampak dari berbagai aspek diri peserta didik. Berdasarkan Gagne (dalam Rusman, 2015), 5 kenampakan hasil belajar adalah sikap, informasi verbal, strategi kognitif, kecakapan intelektual, dan kecakapan motorik.
1. Sikap
Sikap sebagai hasil belajar adalah kecenderungan pemikiran seseorang untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu. Pembelajaran efektif akan menghasilkan sikap peserta didik yang lebih siap untuk menyelesaikan masalah relevan dengan aktivitas belajarnya.
2. Informasi Verbal
Salah satu hasil belajar adalah bertambahnya berbagai informasi verbal. Penguasaan atas materi dalam bentuk informasi verbal dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam memahami dan menyebutkan fakta atau informasi umum dalam materi bahan ajar. Hasil belajar jenis ini misalnya adalah pengetahuan terhadap sejarah kemerdekaan Indonesia atau penamaan benda tertentu.
3. Strategi Kognitif
Strategi kognitif sebagai hasil belajar adalah kemampuan seseorang untuk mengelola aktivitasnya dengan prinsip-prinsip rasional. Melalui proses belajar, peserta didik akan mampu menggunakan strategi kognitif dalam menghadapi masalah sehari-hari atau yang relevan dengan pembelajarannya.
4. Kecakapan Intelektual
Kecakapan intelektual dari hasil belajar adalah peningkatan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah berupa simbol atau konsep abstrak di lingkungannya. Misalnya, kemampuan peserta didik dalam memahami prinsip-prinsip dari peristiwa alam dan sosial.
5. Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik merupakan kemampuan fisik sebagai hasil dari pembelajaran yang bertujuan untuk perubahan perilaku atau pembentukan keterampilan tertentu. Misalnya, peserta didik pada sekolah menengah kejuruan pada umumnya belajar keterampilan khusus yang melibatkan aktivitas fisik.
Pengertian belajar dan pembelajaran sejatinya tidak terbatas pada proses akademis di sekolah. Menuntut ilmu melalui institusi pendidikan pada umumnya akan mendukung proses pembelajaran. Namun, aktivitas ini juga dapat dilaksanakan di tempat lain secara informal. Oleh karena itu, kita dapat selalu belajar dari berbagai sumber. Tetap ingat bahwa menjaga kesehatan dan giat belajar adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri, ya.
Tidak ada komentar