Dalam materi teks anekdot kali ini kita akan menyajikan beberapa penjelasan singkat mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, beserta contoh teks anekdot singkat.
Daftar Isi
Langsung saja kita mulai dari pengertian teks anekdot berikut ini!
Pengertian teks anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.
Isi dari teks anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.
Anekdot digunakan untuk menyampaikan suatu kritikan, tetapi cara yang yang kasar dan menyakiti. Teks teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena isinya yang lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting atau tokoh masyarakat yang terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dari kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam teks anekdot merupakan hasil rekaan. Tetapi juga ada anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.
Artikel Terkait
- Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 30, 2023 at 2:12 pm
Contoh Kalimat fakta merupakan salah satu kalimat yang hampir dapat kita jumpai di berbagai sumber, seperti artikel pada website, brosur, buku hingga tulisan pada layar televisi. Jika kalimat tersebut sesuai dengan apa yang terjadi dan dilakukan, maka dapat disebut sebagai kalimat fakta. Singkatnya, kalimat fakta itu kalimat yang menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Oh Artikel Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 29, 2023 at 2:51 pm
Selain mempelajari kalimat definisi, pada pelajaran Bahasa Indonesia kita juga mempelajari tentang kalimat lainnya. Salah satunya, kalimat deskripsi. Kalimat ini termasuk yang mudah untuk dipelajari serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena caranya dengan hanya melihat objeknya secara langsung. Kita sudah bisa mendeskripsikan dari berbagai unsur. Misal kalau makhluk hidup berupa fisik dan perilaku. Sedangkan, Artikel Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh!by Aloysius Juhandi (Studio Literasi) on November 28, 2023 at 1:02 pm
Ada berbagai macam kalimat yang pernah kita pelajari pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kalimat definisi. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu objek atau topik yang kita bicarakan. Ternyata, kalimat ini memiliki pengertian yang lebih luas, yang bukan hanya sekadar pengertian dan contoh saja. Untuk lebih luasnya akan Studioliterasi akan membahasnya melalui Artikel Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 27, 2023 at 3:40 pm
Ketika berada di kelas 5 dan 6 SD, kita mendapatkan materi mengenai bangun ruang , pada pelajaran Matematika. Materinya sudah lebih mendalam pembahasannya. Salah satunya, materi tentang menghitung volume. Materi ini merupakan salah satu materi yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Maka tidak heran banyak yang tidak paham dan akhirnya pada saat Artikel Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Fungsi Teks Anekdot
Fungsi dari teks anekdot adalah sebagai sebuah hiburan atau intermezo yang dilengkapi dengan sebuah sindiran terhadap suatu hal atau pada seseorang.
Tujuan Teks Anekdot
Seperti teks lainnya, teks teks anekdot juga memiliki tujuan yakni sebagai berikut:
- Untuk menghibur para pembaca.
- Sebagai sarana untuk mengkritik dan menyindir suatu hal atau tokoh publik.
- Menggambarkan suatu karakter dengan singkat atau langsung pada intinya.
Ciri-ciri Teks Anekdot
Berikut ciri ciri teks anekdot :
- Singkat dan menarik
- Berupa teks yang mendekati perumpamaan
- Menampilkan tokoh-tokoh atau figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting
- Bersifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir
- Terselip kritikan atau tujuan
- Cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi
Struktur Teks Anekdot
Teks anekdot memiliki struktur yang membedakan dengan teks lainnya. Berikut strukturnya :
- Abstraksi
Abstraksi merupakan bagian awal yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang suatu teks.
- Orientasi
Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Pada bagian ini merupakan yang menyebabkan timbulnya krisis.
- Krisis
Krisis atau komplikasi adalah bagian dari inti suatu peristiwa dalam anekdot. Pada bagian inilah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
- Reaksi
Merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
- Koda
Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, maupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah, dll. Keberadaan koda bersifat opsional, bisa ada maupun tidak ada.
Pola Penyajian Teks Anekdot
Dalam teks anekdot terdapat 2 macam pola penyajian. Berikut diantaranya :
Dialog
Penyajian dalam bentuk dialog berupa percakapan dua orang atau lebih. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung merupakan sebuah kalimat yang berupa hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Ciri-ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut :
- Diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua (“….”)
- Setelah tanda petik, huruf awal ditulis dengan huruf kapital.
- Di antara pembicara dan apa yang dikatakan dipisahkan dengan tanda titik dua ( : )
Contoh dalam bentuk dialog :
Suatu hari ada tukang roti yang lewat di depan rumah, dan temanku Enggar memanggilku. Tak lama kemudian si tukang roti mendatangi kami yang sedang duduk santai lagi di taman depan rumah.
Enggar: “Roti macam apa yang ada di sana?”
Baker: “Miscellaneous, dek.”
Enggar: “Yang ini roti apa itu bang itu?”
Baker: “yang ini berwarna coklat.”
Enggar: “Apa ini bang?”
Baker: “Ini adalah rasa stroberi stroberi.”
Enggar: “yang ini apa bang?”
Baker: “Jika ini adalah rasa dek nanas.”
Enggar: “simpan roti dimana bang? Dari masa lalu kok ngomongnya buahnya terus? Emangnya yang anda jual buah atau roti? Gini kaya kalau gue nggak jadi beli bang.”
Baker: * Diam *
Seketika si tukang roti tiba-tiba pingsan.
Penyajian berbentuk narasi berupa cerita singkat yang ditulis dalam bentuk paragraf..
Narasi
Contoh dalam bentuk narasi :
Suatu hari ada tukang roti yang lewat di depan rumah, dan temanku Enggar memanggilku. Tak lama kemudian si tukang roti mendatangi kami yang sedang duduk santai lagi di taman depan rumah.
“Roti macam apa yang ada di sana?” tanya Enggar.
“Miscellaneous, dek.” jawab tukang roti. “Yang ini roti apa itu bang itu?” tanya Enggar lagi. Tukang roti menjawab pertanyaan Enggar “yang ini berwarna coklat.”
“Apa ini bang?” lagi lagi enggar bertanya. “Ini adalah rasa stroberi stroberi.” jawab tukang roti, “yang ini apa bang?” tanya Enggar lagi. Tukang roti menjawab lagi “Jika ini adalah rasa dek nanas.”, “simpan roti dimana bang? Dari masa lalu kok ngomongnya buahnya terus? Emangnya yang anda jual buah atau roti? Gini kaya kalau gue nggak jadi beli bang.” ujar Enggar. Tukang roti terdiam dan tiba-tiba pingsan.
Unsur Kebahasaan Teks Anekdot
Teks anekdot juga seperti teks lainnya yang memiliki unsur kebahasaan. Unsur kebahasaan dalam teks ini yaitu :
- Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
Contoh kalimat : Pada puncak pengadilan politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
- Menggunakan kalimat retoris
Kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh kalimat : “Apakah benar?” teriak jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dollar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
- Menggunakan konjungsi
Konjungsi merupakan kata penghubung yang menyatakan hubungan seperti kemudian, lalu, akhirnya dan kata penghubung yang menyatakan sebab-akibat misalnya karena, sebab, dll.
Contoh kalimat : akhirnya, Hakim berkata, “pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
- Menggunakan kata kerja aksi
Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan, misalnya membaca, menulis, memasak, dll.
Contoh kalimat : Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
- Menggunakan kalimat imperatif
Kalimat imperatif atau kalimat perintah misalnya mohon, tolong lakukanlah, katakanlah, bicaralah, dll.
Contoh kalimat : “Pak, tolong jawab pertanyaan saya!”
- Menggunakan kalimat seru
Contoh kalimat : “Oh maaf.”
Contoh – Contoh Teks Anekdot Singkat
Setelah mempelajari materi di atas, kami juga akan menyajikan beberapa contoh. Berikut diantaranya :
Contoh Teks Anekdot Lucu dan Menyindir.
Contoh yang pertama adalah contoh teks anekdot singkat yang lucu dan menyindir. Teks di bawah ini berisi kritikan atau sindiran.
Contoh 1 :
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Bagus: “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Anton: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”
Bagus: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Anton: “Hmm… kursi apa, ya?”
Bagus: “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Anton: “Lho, kok begitu?”
Bagus: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”
Anton: “Oh, iya, betul juga.”
Contoh 2 :

Budi kebingungan ketika istrinya yang sedang hamil meminta untuk dicarikan mangga muda. Akan tetapi, saat itu belum musim mangga muda.
“Yang, diganti pakai kedondong muda, mau gak? Kan, sama-sama asem!”
Si istri tidak mau dan tetap ngotot ingin mangga muda. “Kamu mau anak kita tukang ngeces?”
Budi tidak sanggup membayangkan anaknya menjadi tukang ngeces, jadilah dia berangkat keliling kampung untuk mencari mangga muda. Alkisah, dia tidak menemukan mangga muda karena memang belum musim berbuah. Jadi, dia duduk di tepi jalan sambil berpikir bagaimana caranya mendapatkan mangga muda.
“Ke toko buah saja, Mas!” kata Irfan ketika Budi bertanya dimana dia bisa mendapat mangga muda.
“Toko buah punya mangga muda?”
“Ya, enggak, sih,” kata Irfan. “Tapi, Mas tulis saja bacaan muda di mangga itu. Jadinya, kan, mangga muda juga.”
Budi menggaruk kepalanya, ia menahan diri untuk tidak memukul bahu Irfan. “Punya teman, kok, gak beres!”
Irfan menimpali, “Punya istri, kok, banyak mau!”
Contoh 3 :

Suatu hari, mengawali tahun ajaran baru, seorang guru melakukan sosialisasi kepada siswa baru mengenai pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
“Anak-anak, selain kalian akan mendapatkan berbagai ilmu di sekolah ini, kalian juga dapat mengikuti ekstrakurikuler. Ada banyak jenis ekstrakurikuler yang bebas dipilih, diantaranya seperti Pramuka, PMR, PBB, basket, rohis, paduan suara, drumband dan masih banyak yang lainnya” jelas guru tersebut.
Mendengar penjelasan guru itu, murid-murid pun penasaran sehingga mereka bertanya ke guru tersebut. Benny, salah satu murid itu bertanya, “Bu, memangnya apa gunanya ekstrakurikuler?”
Lalu guru itu menjelaskan dengan detail, “tentu saja banyak manfaatnya, diantaranya adalah melatih kedisiplinan, kepemimpinan dan masih banyak lagi.” “Termasuk tambahan uang saku ya, Bu?” Anto pun menimpali.
Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum.
Contoh Teks Anekdot Lucu
Contoh yang kedua adalah contoh teks anekdot singkat yang lucu. Di bawah ini merupakan contoh yang menceritakan sesuatu yang lucu :
Contoh 1 :
Seperti biasa Anto, Udin dan Yabes pergi bermain layang-layang dan mereka mengejar layang-layang yang putus sampai ke kebun. Beberapa jam kemudian mereka pulang dan menemui Orang Tuanya Yabes.
Udin : Mak Surti ( Ibunya Yabes ), Berita gawat anak Ibu si Yabes Kemasukan Kecoa di mulutnya pas ngejar layangan di kebun !!
Mak Surti : Loh, kok bisa mana si Yabes, cepat bawa kesini, Saya mau panggil Bidan sebelah dulu untuk ngeluarin kecoanya.
Anto : G usah saja Bu Surti, jangan di panggilin Bidan biarin aja 10 menit nanti kecoanya keluar dan mabuk
Mak Surti : Loh emang kamu apain kecoanya Anto, Udiin??
Anto dan Udin : Saya kasi racun bu
Mak Surti : (pingsan)
Contoh 2 :

Pada suatu hari di hari senin yang sangat cerah, ada seorang laki-laki yang datang ke Rumah Sakit dengan kondisi kedua kakinya terluka karena goresan.
Dokter: “Loh, kenapa dengan kaki Anda pak?”
Pasien: “Jadi gini dok, tadi saya jalan di jalanan yang banyak kerikilnya, lalu teman saya yang jail mendorong saya hingga jatuh dok”
Dokter: “Kalau kaki yang kiri bapak kenapa?”
Pasien: “Nah kalau yang kiri, teman saya yang pintar sengaja mendorong saya hingga terjatuh ke jalan yang banyak kerikil itu lagi dok”
Contoh 3 :
Pada suatu hari, seperti biasa ada tukang kupat tahu yang berdagang di SMP 4 Tasikmalaya mulai pagi hingga siang. Ketika jam menunjukkan 12 siang, pedagang tersebut biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi untuk berdagang selanjutnya, yaitu Pasar Pancasila.
Tetapi kebetulan pada hari itu, dagangannya sudah habis lebih cepat. Pembeli terakhirnya tepat berada di sisi rel kereta. Setelah melayani pembeli terakhir, tukang kupat tahu itu segera membersihkan piringnya yang berwarna merah, kemudian dikibas-kibaskan agar bisa cepat mengering.
Bersamaan dengan hal itu, ada kereta yang sedang melintas. Masinis melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, ia langsung kaget dan reflek menginjak rem dengan sangat keras. Sang masinis mengira ada hal darurat dan sangat membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping pedagang kupat tahu tersebut.
Masinis: “Ada apa, pak?”
Tukang Kupat Tahu: “Nggak ada apa-apa, tinggal bumbunya saja pak.”
Masinis pun turun dan langsung memukul si tukang kupat tahu itu.
Contoh 4 :
Di suatu hari ada seorang ibu sedang memijat bayinya di kamar tidur sebelum memandikannya, ibu itu melakukannya karena sudah beberapa hari bayinya rewel dan sulit tidur. Kemudian sang ibu ingin mengambil minyak pijat di meja samping kasurnya, tetapi sang ibu lupa menaruhnya di sebelah mana. Sang Ibu bertanya dalam hati ‘’dimana baby oil yang kemarin?’’
Kemudian ibu tersebut baru ingat bahwa telah menaruh baby oil di dapur setelah memasak. Kemudian sang ibu memanggil anaknya yang kedua yang masih berumur 3 tahun. ‘’ Nak ibu minta tolong ambilkan minyak ibu di dapur untuk pijat adek ya, ‘’ pinta ibu kepada anak keduanya. ‘’ iya bu, ‘’ jawab anaknya. Ia berlari kecil mengambil minyak yang ada di dapur sesuai permintaan ibunya. Sesampainya di kamar tidur sang anak memberikan minyak itu ke ibunya.
Sang ibu kaget karena melihat anaknya membawa botol minyak goreng yang masih terisi setengah. ‘’ kenapa kamu mengambil minyak goreng nak? ‘’ Tanya sang ibu dengan heran.’’ Bukannya tadi ibu menyuruhmu mengambil minyak di dapur? ‘’ celoteh sang anak tersebut dengan polosnya.
Contoh 5 :
Budi adalah anak dari sepasang suami istri yang bekerja di sebuah perusahaan besar. Budi berusia 5 tahun dan sangat cerdas. Banyak yang mengakui kecerdasan dari Budi. Dari tantenya hingga ke guru-guru di TK tempat Budi bersekolah menghabiskan hari.
Suatu hari di hari sabtu yang cerah, Ibu Budi berada di rumah karena tidak ada pekerjaan. Biasanya setiap sabtu Ibu Budi rapat bahkan hari minggu pun bekerja. Jadi, ketika Ibunya benar-benar libur, Budi merasa senang. Mereka mengobrol banyak dan bermain bersama.
“Bu, aku sangat suka main bola,” kata Budi ceria.
Ibunya tersenyum dan bertanya. “Kenapa Budi suka main bola?”
“Karena kalau main bola, Budi bisa bermain sama Tuhan?”
“Main sama Tuhan?” Ibu budi mengerutkan kening bingung. “Gimana caranya?”
“Gampang, Bu,” jawab Budi percaya diri. “Budi lempar bola ke atas, terus Tuhan melempar kembali bola itu ke arah Budi!”
Contoh 6 :
Wika baru saja membeli sepatu baru yang dia incar dari sebulan lalu. Hatinya senang bukan main. Jadi, begitu sampai dari toko, Wika langsung mencoba sepatu itu dan berjalan keliling rumah. Tetapi, Wika mengatakan pada Ibunya bahwa dia tidak ingin bersekolah besok.
“Kenapa?” tanya Ibunya heran. “Bukannya kamu sudah beli sepatu baru? Kenapa tidak sekolah?”
Wika cemberut sambil mengelus sepatu barunya. “Nanti diinjak teman-teman!”
Ibunya pun tertawa geli. Dasar, Wika!
Contoh Teks Anekdot beserta Struktur
Setelah memahami struktur dalam teks anekdot, akan kami sajikan contohnya. Berikut contoh teks anekdot beserta strukturnya :
Contoh 1 :
Isi | Struktur |
Seorang warga melapor kemalingan. | Abstrak |
Pelapor : “Pak, saya kemalingan.”Polisi : “Kemalingan apa?”Pelapor : ”Mobil, pak. Tapi saya beruntung pak.” | Orientasi |
Polisi : “Kemalingan kok beruntung?”Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam sangat jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” | Krisis |
Pelapor : “belum..” (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan)Polisi : “Itu illegal. Anda saya tangkap!” | Reaksi |
Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya) | Koda |
Contoh 2 :
Isi | Struktur |
Suatu hari yang cerah | Abstrak |
Datanglah seorang laki-laki ke rumah sakit dengan kedua telinganyaa yang terkena luka bakar. | Orientasi |
“Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.” | Krisis |
“Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?” | Reaksi |
“Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.” | Koda |
Contoh 3 :
Isi | Struktur |
Suatu hari, mengawali tahun ajaran baru, seorang guru melakukan sosialiasi kepada siswa baru mengenai pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. | Abstrak |
“Anak-anak, selain kalian akan mendapatkan berbagai ilmu di sekolah ini, kalian juga dapat mengikuti ekstrakurikuler. Ada banyak jenis ekstrakurikuler yang bebas dipilih, diantaranya seperti Pramuka, PMR, PBB, basket, rohis, paduan suara, drumband dan masih banyak yang lainnya” jelas guru tersebut. | Orientasi |
Mendengar penjelasan guru itu, murid-murid pun penasaran sehingga mereka bertanya ke guru tersebut. Benny, salah satu murid itu bertanya, “Bu, memangnya apa gunanya ekstrakurikuler?” | Krisis |
Lalu guru itu menjelaskan dengan detail, “tentu saja banyak manfaatnya, diantaranya adalah melatih kedisiplinan, kepemimpinan dan masih banyak lagi.” “Termasuk tambahan uang saku ya, Bu?” Anto pun menimpali. | Reaksi |
Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum. | Koda |
Itulah materi tentang teks anekdot dan beberapa contohnya yang telah kami sajikan beserta analisis strukturnya. Semoga dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar