1. Kelas 10 Sosiologi

Faktor Pembentuk Kepribadian Menurut Ilmu Sosiologi

Kepribadian merupakan bagian tak terpisahkan dari manusia. Kepribadian lahir dari interaksi dan reaksi antara individu dengan lingkungannya.

Sering mendengar tentang kepribadian, tapi apakah kamu sudah memahami betul tentang kepribadian? Yuk, simak ulasan mengenai kepribadian dan faktor-faktor pembentuknya berikut ini.

Apa itu Kepribadian?

Kepribadian berasal dari kata “persona” artinya wajah sosial kita. Kepribadian adalah suatu sistem dalam diri individu, sebagai wujud pengorganisasian dalam dirinya, yang sifatnya unik atau khas, dan dinamis mengikuti keadaan pada mental seseorang dan lingkungannya.

Watak dan perilaku seseorang akan mencerminkan kepribadiannya. Dalam ilmu psikologis, kepribadian dipengaruhi oleh tiga sistem, yaitu id, ego, dan superego. Manusia memiliki beberapa tipe kepribadian yaitu melankolis, sanguinis, plegmatis, dan koleris.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://museumnusantara.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian dalam Ilmu Sosiologi Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Dalam modul Sosialisasi (2017) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjabarkan 5 media sosialisasi yang menjadi faktor pembentuk kepribadian seseorang.

1. Media Sosialisasi Keluarga

Pada keadaan normal, ayah dan ibu lah yang melakukan interaksi pertama dengan anak sejak ia dilahirkan. Sehingga pada tahap awal ini, keluargalah yang memiliki pengaruh paling utama dalam pembentukan kepribadian anak.

Kepribadian anak akan terbentuk dengan anak mengamati, meniru, dan melakukan hal-hal yang dilakukan dan diajarkan oleh orang tua atau orang yang mengasuh dan tinggal serumah. Hal-hal yang berkaitan dengan unsur kejiwaan dan temperamen, seperti perangai, sifat, dan watak adalah sifat dasar yang kerap diwariskan dari orang tua atau keluarga.

2. Media Sosialisasi dalam Lingkungan Pertemanan

Media sosialisasi ini dilakukan dengan sesama teman. Kelompok persahabatan akan ikut mempengaruhi cara seseorang dalam berperilaku, baik itu ke arah peranan positif atau negatif.

Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak yaitu remaja akan merasa aman dan dianggap keberadaanya dalam kelompok persahabatan. Anak juga mendapat tempat untuk menyalurkan perasaan kecewa, takut, khawatir, tertekan dan gembira yang mungkin tidak didapatkan di rumah.

3. Media Sosialisasi dalam Lingkungan Sekolah

Dalam proses sosialisasi, fungsi sekolah adalah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan siswa serta membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat. 

4. Media Sosialisasi dalam Lingkungan Pekerjaan

Memasuki masa dewasa, lingkungan kerja akan memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Interaksi seseorang dengan rekan kerja, pimpinan, dan kolega  bisnisnya dilakukan hasil dari adaptasi dan tuntutan sistem.

5. Media Massa sebagai Media Sosialisasi

Faktor pembentuk kepribadian terakhir adalah media massa. Dalam media massa, cakupan interaksi yang dilakukan lebih luas karena tidak dibatasi oleh tempat. Diperlukan sikap selektif seseorang dalam menyerap informasi dari media sosial, khususnya untuk orang tua dapat mengawasi anaknya ketika menggunakan sosial media.

Media massa juga penting sebagai media penyampaian pengetahuan tentang norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat di tengah perkembangan sosial yang memundurkan moral masyarakat.

Tahap Sosialisasi yang Menjadi Faktor Pembentuk Kepribadian

Dalam modul Sosialisasi (2017) memuat pendapat George Herbert Mead bahwa tahapan sosialisasi dibedakan menjadi 4. Yuk pahami lewat penjelasan berikut, Bun.

1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)

Tahap persiapan adalah tahapan pertama anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, anak juga akan belajar mengenai pemahaman tentang diri sendiri. Anak akan mulai meniru tindakan orang terdekatnya walaupun belum sempurna.

2. Tahap meniru (Play Stage)

Pada tahap ini anak akan lebih sempurna dalam menirukan peran-peran orang dewasa di sekitarnya. Anak sudah mampu menyadari keberadaan dirinya dan orang-orang terdekatnya, seperti mengetahui nama diri, siapa nama orang tua atau kakaknya.

3. Tahap siap bertindak (game stage)

Pada tahap siap bertindak peniruan yang dilakukan anak akan semakin berkurang, berganti dengan peran yang dimainkan anak secara langsung dan penuh kesadaran. Anak semakin mahir menempatkan diri bersama orang lain, sehingga anak mulai dapat bermain bersama dengan orang sekitarnya dan memahami peraturan di lingkungannya.

4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)

Seseorang telah dianggap dewasa jika sudah pada tahapan ini. Anak sudah dapat menempatkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Kemampuan tenggang rasa anak tidak hanya pada orang-orang yang selalu berinteraksi dengannya, tetapi juga dengan masyarakat secara luas. 

Baca juga: Pengertian Penelitian Sosial, Jenis, & Rancangan – Materi Sosiologi

Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai faktor pembentuk kepribadian yang dapat Kawan Literasi pelajari. Semoga dapat membantu kamu dalam memahami bagaimana kepribadian seseorang terbentuk ya. 

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Faktor Pembentuk Kepribadian Menurut Ilmu Sosiologi

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Dalam akuntansi pencatatan transaksi dapat menggunakan dua jenis jurnal yakni jurnal khusus dan jurnal umum. Kali ini Studio Literasi akan membahas secara rinci mengenai perbedaan jurnal khusus dan umum lengkap dengan jenis jurnalnya. Penasaran? Yuk kita bahas bersama.  Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus Ketika Kawan Literasi akan melakukan pencatatan yang dilengkapi dengan bukti transaksi […]

Trending

Ketika Kawan Literasi menyatakan rasa setuju dan tidak setuju maka dalam hal ini di bahasa inggris merupakan ekspresi dari agreement dan disagreement. Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah kita temui dalam kehidupan sehari. Kawan Literasi penasaran dengan bagaimana cara penggunaannya? Berikut pembahasannya secara lengkap di studio Literasi.  Pengertian Agreement and Disagreement Expression of agreement adalah […]
Salah satu proses seleksi mendapatkan beasiswa adalah membuat essay yang baik dan benar. Biasanya isi essay akan mencakup isu dan bagaimana penulis menyampaikan argumennya melalui dua sisi. Bagi Kawan Literasi yang penasaran bagaimana contoh essay beasiswa yang baik, berikut penjelasan lengkapnya di Studio Literasi.  Apa itu Esai? Sebelum kita masuk ke contoh essay beasiswa yang […]
Beasiswa merupakan bantuan dana yang pada saat ini telah membantu berbagai siswa dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Ada berbagai program beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah dan perusahaan swasta untuk memberikan bantuan dana untuk menutupi biaya studi, akomodasi, dan uang saku. Berikut penjelasan lengkapnya tentang beasiswa di Studio Literasi.  Pengertian Beasiswa Menurut KBBI, beasiswa adalah bantuan […]
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah pasti menginginkan negaranya utuh dan memiliki rasa persatuan yang kuat. Integrasi nasional berpengaruh dalam pembangunan dan kemakmuran suatu bangsa. Berikut ini Studio Literasi rangkum mengenai integrasi nasional dan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional secara lengkap yang bisa Kawan Literasi simak.  Apa itu Integrasi Nasional? Dikutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), […]