Halo sobat Stulit! Pada materi bahasa Indonesia kali ini kita akan membahas tentang gaya bahasa. Pasti kalian sudah pernah mempelajari materi ini sebelumnya di sekolah. Materi gaya bahasa atau majas ini menjadi salah satu materi favorit karena kita bisa mengeksplor kalimat-kalimat baru dalam bahasa Indonesia
Daftar Isi
“Cintaku padamu seluas samudra”
Itu tadi adalah contoh kalimat majas yang sering kita dengar. Hmm, termasuk ke dalam jenis majas apa ya, dua kalimat di atas? Kemudian apa sih yang dimaksud dengan gaya bahasa klimaks dan anti klimaks? Yuk kita bahas materi gaya bahasa bersama-sama!
Apa yang Dimaksud Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penyimpangan dari bahasa yang biasa digunakan untuk meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Singkatnya, majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias.
Majas dapat digunakan dalam sebuah karya sastra, seperti puisi dan prosa. Majas juga berfungsi untuk menghidupkan karya sastra dan menimbulkan konotasi. Tidak hanya dipergunakan dalam karya sastra, tanpa kita sadari majas juga sering kita terapkan dalam kehidupan sehari, loh sobat Stulit!
Jenis Jenis Gaya Bahasa untuk Penegasan & Contohnya
Gaya bahasa penegasan adalah jenis majas yang bertujuan meningkatkan pengaruh kepada pembacanya, agar terpengaruh sebuah ujaran ataupun kejadian. Sekarang kita masuk ke pembahasan jenis-jenis majas penegasan beserta contohnya.

1. Antiklimaks
Antiklimaks merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang mengurutkan kata-kata dari tingkat yang paling tinggi ke yang paling rendah. Atau dari hal yang paling penting ke hal yang sederhana. Contohnya seperti berikut ini.
Artikel Terkait
- Ayah, ibu, kakak dan adik menghabiskan akhir pekan di kebun binatang.
- Direktur, manajer dan karyawan sedang melakukan rapat bulanan.
2. Klimaks
Majas klimaks adalah jenis majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang semakin memuncak atau stratanya lebih tinggi. Perhatikan contoh kalimatnya di bawah.
- Proses metamorfosis berawal dari telur, larva, kepompong, hewan.
- Kegiatan kerja bakti sekolah itu dihadiri oleh siswa SD, SMP hingga SMA.
3. Retorik
Majas retorik adalah majas yang pengungkapannya dalam bentuk kalimat tanya, namun sebenarnya tidak memerlukan jawaban. Contoh kalimatnya adalah berikut.
- Yakin kamu dapat menyelesaikan tugas ini dalam 15 menit? Soalnya yang diberikan susah, dan kamu tidak akan bisa menjawabnya.
- Apa yang kamu inginkan dariku? Kamu tidak pantas untuk kembali lagi bersamaku.
4. Repetisi
Majas repetisi adalah majas penegasan yang menyatakan maksud dan tujuan dengan melakukan pengulangan frasa, kata ataupun klausa dalam suatu kalimat. Contohnya:
- Murid-murid Sekolah Dasar hari ini mengadakan studi wisata.
- Di kala senang maupun susah, hendaknya kita mensyukuri pemberian Tuhan.
5. Pleonasme
Majas pleonasme merupakan ungkapan gaya bahasa yang melakukan penambahan kata-kata atau keterangan pada pernyataan yang sudah jelas. Berikut contoh kalimatnya.
- “Nina mendorong temannya ke depan hingga terjatuh” padahal mendorong sudah pasti mengarah ke depan.
- “Darah berwarna merah itu mengucur deras dari dengkulnya” tanpa perlu dijelaskan, darah memang berwarna merah.
6. Tautologi
Tautologi merupakan jenis majas yang menggunakan pengulangan kata yang memiliki makna serupa. Di bawah ini adalah contohnya.
- Kamu pernah berjanji kepadaku akan selalu berada di sisiku dalam sedih maupun bahagia, dalam tawa dan tangis, dalam suka maupun duka.
- Selama ini aku menunggu, selama ini aku menanti, tapi kamu tidak pernah kembali.
7. Paralelisme
Majas paralelisme merupakan jenis gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan menunjukkan titik yang sejajar. Kalimat paralelisme biasanya berupa pengulangan kata yang bertujuan untuk mensejajarkan makna. Contoh kalimatnya:
- “Kepada-Mu aku meminta pertolongan, kepada-Mu aku berserah diri” maksud dari Mu dalam kalimat itu adalah Tuhan.
- “Hartaku telah kuberikan, bahkan nyawaku juga telah kuberikan demi kamu”
Jenis Jenis Gaya Bahasa untuk Perbandingan & Contohnya
Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan objek melalui proses persamaan, melebih-lebihkan, atau penggantian. Yuk, kita simak bersama gaya bahasa perbandingan dan contoh-contohnya.

1. Metonimia
Majas metonimia adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebuah merek yang merujuk pada benda umum. Jenis gaya bahasa ini adalah yang paling umum terjadi di sekitar kita. Contohnya adalah menyebut mi instan dengan merek Indomie, padahal merek mi instan ada banyak jenisnya. Lalu menyebut air mineral dengan merek Aqua, padahal ada banyak jenis merek air mineral selain Aqua. Lihat contohnya berikut.
“Tolong belikan Indomie 2 bungkus.”
Dalam kalimat itu, yang sebenarnya dibeli tidak selalu Indomie, tapi bisa juga merek lain.
2. Hiperbola
Jika mengingat hiperbola, ingat saja bahwa ada kata “hiper” yang berarti berlebihan. Gaya bahasa hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal. Berikut adalah contoh gaya hiperbola.
“Cuaca hari ini sangat panas seperti terbakar di neraka”
3. Alegori
Majas alegori merupakan majas yang menggunakan kalimat penggambaran atau kiasan berupa sifat benda, lambang dan yang lainnya tanpa adanya penjelasan dari makna sesungguhnya. Perhatikan contoh kalimatnya berikut.
- Mencari jodoh yang sesuai kriteria seperti mencari jarum dalam jerami.
- Menuntut ilmu sejak kecil bagaikan mengukir aksara di atas batu.
4. Metafora
Gaya bahasa metafora adalah jenis majas yang menyandingkan dua hal yang sifatnya hampir mirip. Gaya bahasa metafora meletakkan objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan. Berikut ini adalah contohnya.
- “Amelia adalah bunga desa di kampungnya.”
Kalimat tersebut memiliki arti bahwa Amelia adalah perempuan paling cantik di desa.
- “Sania menjadi buah bibir di tempat kerjanya karena ketahuan mencuri uang.”
Kalimat ini memiliki arti bahwa Sania menjadi perbincangan di tempat kerjanya karena mencuri uang.
5. Asosiasi
Majas asosiasi atau simile memiliki ciri khas penggunaan kata perumpamaan. Contohnya seperti: bak, bagaikan, seperti, laksana, layaknya, ibarat, umpama, dan sebagainya yang mengandung unsur perumpamaan. Contoh kalimatnya seperti berikut.
- “Bagaikan pinang dibelah dua.”
Maksud dari kalimat tersebut adalah perumpamaan untuk sesuatu yang mirip/kembar.
- “Rumah Raffi Ahmad sangat megah bak istana kerajaan.”
Maksud dari kalimat tersebut adalah rumah Raffi Ahmad sangat besar dan luas.
6. Personifikasi
Gaya bahasa personifikasi adalah jenis majas yang seakan-akan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap selayaknya manusia. Contoh:
- Dengarlah suara pasir yang berbisik
- Lihatlah rumput yang bergoyang
7. Totem Pro Parte
Majas totem pro parte adalah bagian dari majas sinekdok. Totem pro parte merupakan gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi. Contoh kalimatnya seperti di bawah ini.
“Pertandingan bulutangkis Indonesia melawan China tadi malam dimenangkan oleh Indonesia”
Maksud dari kalimat itu adalah pertandingan bulutangkis dimenangkan oleh pemain dari Indonesia.
8. Pars Pro Toto
Majas pars pro toto merupakan bagian dari majas sinekdok yang kedua. Pars pro toto adalah majas yang menyebutkan sebagian unsur dari keseluruhan sebuah benda. Contohnya adalah sebagai berikut.
- “Hari ini aku sama sekali belum melihat batang hidung Farhan”
Batang hidung yang dimaksud adalah sosok Farhan, bukan hanya batang hidungnya saja.
- “Harga tiket masuk masuk wahana Dufan adalah Rp255.000 per kepala”
Kepala yang dimaksud adalah per orang.
Jenis Jenis Gaya Bahasa untuk Pertentangan & Contohnya
Kemudian ada gaya bahasa pertentangan adalah jenis gaya bahasa yang digunakan penulis yang dengan sengaja menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan maksud asli penulis.

1. Antitesis
Majas yang satu ini merupakan majas yang memadukan dua kata yang saling berlawanan dalam satu susunan. Contoh:
- Kaya miskin, cantik jelek, semua sama di mata Tuhan
- Air laut di daerah Jawa sedang mengalami pasang surut
2. Paradoks
Majas paradoks adalah gaya bahasa yang membandingkan situasi asli dengan situasi yang sebaliknya. Simak contoh dari kalimat paradoks berikut.
“Aku merasa kesepian di tengah keramaian ini.”
3. Litotes
Gaya bahasa litotes ini merupakan kebalikan dari majas hiperbola yang lebih condong ke arah perbandingan. Majas litotes adalah ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan sebenarnya justru adalah sebaliknya. Berikut contoh kalimat litotes.
- “Silakan mampir ke gubuk saya.” gubuk yang dimaksud di sini adalah rumah yang bukan terbuat dari gubuk.
- “Maaf hanya ada makanan seadanya.” padahal tersedia banyak makanan.
Jenis Jenis Gaya Bahasa untuk Sindiran & Contohnya
Gaya bahasa sindiran merupakan kata-kata kias yang tujuannya untuk menyindir seseorang ataupun perilaku dan suatu kondisi. Berikut ini jenis-jenis dari gaya bahasa sindiran beserta contohnya.

1. Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang diungkapkan melalui kata sindiran yang kasar yang digunakan untuk mengkritik. Contoh kalimatnya adalah berikut.
- Suaramu merdu sekali sampai memecahkan gendang telingaku
- Ruangan ini luas sekali ya, sampai sampai kita harus berdempetan di dalam sini
2. Ironi
Majas ironi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang tidak sama atau berbeda dengan fakta yang ada. Singkatnya, majas ironi digunakan sebagai kalimat sindiran halus. Contohnya:
- “Wah, kamarmu sangat rapi, terlihat seperti kapal pecah” dari kalimat tersebut sebenarnya kamarnya terlihat berantakan.
- “Badamu wangi sekali, sudah tidak mandi berapa hari?” dari kalimat tersebut sebenarnya badannya bau dan menyindir orang tersebut untuk mandi.
3. Sarkasme
Majas sarkasme merupakan majas yang menggunakan konotasi yang kasar dan blak-blakan. Majas ini berada di kelas tertinggi dari jenis majas sindiran lainnya. Contohnya seperti berikut.
- Orang dengan IQ rendah sepertimu tidak akan bisa lolos ujian.
- Barang ini harganya mahal, kamu tidak akan mampu membelinya.
Baca juga: Cara Mudah Berlatih Membuat Puisi
Nah, itu tadi penjelasan lengkap dari materi gaya bahasa. Kira-kira dari 3 macam jenis gaya bahasa di atas, majas apa nih yang paling mudah dipahami menurut sobat Stulit? Semoga semuanya mudah dipahami, ya! Jangan lewatkan artikel-artikel materi pelajaran terbaru dari Studio Literasi lainnya.
Tidak ada komentar