Kawan Literasi yang duduk di bangku kelas 10 SMA, salah satu materi biologi yang kalian pelajari adalah materi tentang jamur, meliputi basidiomycota, deuteromycota, zigomycota dan ascomycota. Nah, kali ini, studioliterasi akan membahas tentang jamur ascomycota, mulai dari ciri, peran, dan reproduksi ascomycota.
Daftar Isi
Asal nama Ascomycota
Penamaan ascomycota diambil dari bahasa latin yang berbunyi “ascus” yang memiliki arti “kantung” karena dapat menghasilkan buah yang berbentuk seperti kantong untuk memproduksi spora.
Jamur jenis ini merupakan kelompok jamur yang paling besar jika dibandingkan dengan kelompok jamur lain yang termasuk ke dalam subkingdom jamur tingkat tinggi atau fungi tingkat tinggi (dikarya).
Ciri-ciri Ascomycota
Seperti kelompok jamur lainnya, kelompok jamur ini juga memiliki ciri-ciri tersendiri, berikut penjelasan lengkap tentang ciri-cirinya.
Artikel Terkait
- Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 30, 2023 at 2:12 pm
Contoh Kalimat fakta merupakan salah satu kalimat yang hampir dapat kita jumpai di berbagai sumber, seperti artikel pada website, brosur, buku hingga tulisan pada layar televisi. Jika kalimat tersebut sesuai dengan apa yang terjadi dan dilakukan, maka dapat disebut sebagai kalimat fakta. Singkatnya, kalimat fakta itu kalimat yang menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Oh Artikel Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 29, 2023 at 2:51 pm
Selain mempelajari kalimat definisi, pada pelajaran Bahasa Indonesia kita juga mempelajari tentang kalimat lainnya. Salah satunya, kalimat deskripsi. Kalimat ini termasuk yang mudah untuk dipelajari serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena caranya dengan hanya melihat objeknya secara langsung. Kita sudah bisa mendeskripsikan dari berbagai unsur. Misal kalau makhluk hidup berupa fisik dan perilaku. Sedangkan, Artikel Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh!by Aloysius Juhandi (Studio Literasi) on November 28, 2023 at 1:02 pm
Ada berbagai macam kalimat yang pernah kita pelajari pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kalimat definisi. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu objek atau topik yang kita bicarakan. Ternyata, kalimat ini memiliki pengertian yang lebih luas, yang bukan hanya sekadar pengertian dan contoh saja. Untuk lebih luasnya akan Studioliterasi akan membahasnya melalui Artikel Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 27, 2023 at 3:40 pm
Ketika berada di kelas 5 dan 6 SD, kita mendapatkan materi mengenai bangun ruang , pada pelajaran Matematika. Materinya sudah lebih mendalam pembahasannya. Salah satunya, materi tentang menghitung volume. Materi ini merupakan salah satu materi yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Maka tidak heran banyak yang tidak paham dan akhirnya pada saat Artikel Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Ciri-ciri ascomycota yang pertama adalah, ada yang memiliki tubuh uniseluler dan ada juga yang memiliki tubuh multiseluler.
- Terdapat sekat-sekat dan inti yang banyak pada hifanya.
- Ada yang hidup dengan cara saprofit, parasit, dan ada juga yang bersimbiosis dengan Lichenes.
- Mempunyai tubuh buah, atau bisa juga disebut dengan askokarp.
Reproduksi Ascomycota
Reproduksi jamur ini dapat dilakukan secara aseksual maupun seksual, berikut penjelasan tentang masing-masing jenis reproduksi ascomycota.
Reproduksi Ascomycota Aseksual
Reproduksi aseksual adalah proses perkembang biakan tanpa adanya sebuah hubungan seksual, yang artinya reproduksi aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan, fertilisasi, meiosis, atau ploidi pengurangan.
Reproduksi ascomycota secara aseksual ada yang berdasarkan uniseluler dan multiseluler. Berikut penjelasannya.
- Uniseluler

Reproduksi ascomycota secara aseksual berdasarkan uniseluler dilakukan dengan cara pembelahan sel atau tunas yang terlepas dari sel induk.
Tunas yang melepaskan diri akan menjadi sebuah sel jamur ascomycota yang baru. Namun, bila tidak terlepas maka sel tunas akan membentuk rantai pseudohifa atau yang bisa juga disebut sebagai hifa semu.
- Multiseluler

Reproduksi ascomycota secara aseksual berdasarkan multiseluler dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora.
Hifa dewasa yang terlepas akan berkembang menjadi hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan memproduksi konidiofor (tangkai konidia).
Ujung konidiofor akan membentuk spora yang diterbangkan oleh angin, spora tersebut bisa juga disebut dengan nama konidia.
Jumlah kromosom pada konidia akan haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota memiliki berbagai macam warna, antara lain berwarna oranye, kecoklatan, biru atau hitam.
Jika konidia berada di kondisi lingkungan yang menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.
Reproduksi Ascomycota Seksual
Reproduksi seksual adalah proses reproduksi yang hanya akan terjadi jika ada dua ascomycota.
Sama halnya dengan reproduksi ascomycota aseksual, reproduksi ascomycota seksual dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu uniseluler dan multiseluler, berikut penjelasannya.
- Uniseluler

Reproduksi ascomycota seksual dengan cara uniseluler diawali dengan bersatunya dua sel haploid (n) dengan jenis yang berbeda. Hasil dari penyatuan tersebut akan menghasilkan zigot dengan kromosom diploid (2n).
Zigot tersebut nantinya akan tumbuh membesar menjadi kantong (askus) yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam askus akan membelah dengan cara miosis yang akan menghasilkan empat inti yang berkromosom haploid (n).
Di sekitar empat inti (nukleus) tersebut, akan terbentuk dinding sel dengan empat askospora didalam kantong (askus) berkromosom haploid (n).
Jika kantong (askus) sudah matang, maka selanjutnya askus akan terpecah, lalu mengeluarkan askospora. Askospora tersebut akan tumbuh menjadi sel jamur baru dengan jumlah kromosom yang haploid (n).
- Multiseluler

Jika ada hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki kromosom haploid dan posisinya saling berdekatan. Pada hifa (+) akan terbentuk askogonium (alat reproduksi betina), sedangkan pada Hifa (-) akan terbentuk anteridium (alat reproduksi jantan).
Askogonium akan membentuk saluran yang dapat menuju ke anteridium yang bisa juga disebut dengan trikogin. Melalui trikogin proses peleburan sitoplasma (plasmogami) terjadi.
Askogonium akan menerima nukelus yang jumlah kromosomnya haploid dari anteridium, sehingga askogonium akan memiliki banyak inti dari keduanya (dikariotik), dari dirinya sendiri dan juga dari anteridium.
Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik dengan banyak cabang yang tergabung dalam tubuh buah (askokarp).
Ujung-ujung hifa pada tubuh buah (askokarp) akan membentuk kantong (askus) dikariotik.
Di dalam kantong (aksus) terjadi peleburan inti (kariogami) sehingga terbentuk inti (nukleus) yang berkromosom diploid (2n).
Inti diploid yang ada dalam kantong (askus) akan membelah dengan cara meiosis, lalu menghasilkan empat buah inti (nukelus) yang haploid (n).
Masing-masing dari inti (nukleus) yang haploid akan membelah dengan cara mitosis sehingga nukleus yang berada di didalam askus berjumlah delapan. Selanjutnya, di daerah sekitar nukleus akan terbentuk dinding sel dan askospora yang memiliki kromosom haploid (n).
Jika kantong (askus) telah matang, maka askospora akan terbesar secara serentak. Hal ini dapat terjadi dikarenakan, jika ada salah satu kantong (askus) saja yang pecah maka akan mengakibatkan kantong (askus) lainnya juga ikut pecah.
Askospora yang terjatuh pada tempat yang cocok, akan berkecambah menjadi hifa baru dengan kromosom yang haploid (n). Hifa haploid tersebut akan tumbuh bercabang-cabang membentuk miselium yang haploid (n) pula.
Peranan Ascomycota dalam Lingkungan
Jamur Ascomycota memiliki dampak baik sekaligus dampak buruk pada lingkungan, berikut penjelasannya.
- Sebagai dekomposer
Jamur ascomycota memiliki peranan penting terhadap siklus karbon yang terjadi di lingkungan, hal ini disebabkan karena jenis jamur ini dapat memecah molekul berukuran besar seperti selulosa dan lignin.
Selain itu, jamur ascomycota juga dapat menguraikan materi organik seperti tumbuhan dan hewan yang sudah mati.
- Sebagai parasit dan saprofit
Sebagai parasit, jamur ini dapat menjadi parasit pada berbagai macam tanaman seperti pepaya, teh, karet, cokelat, tembakau, padi, dan masih banyak lagi.
Sebagai saprofit, jamur jenis ini juga dapat hidup pada bahan makanan dan juga sampah.
Sekian dulu penjelasan lengkap tentang Ascomycota kali ini, kira-kira jenis jamur apalagi yang harus kita bahas di materi berikutnya?
Tulis di kolom komentar, ya!
Baca Juga: Hewan Vertebrata
Tidak ada komentar