Kalimat retoris adalah salah satu jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia yang perlu kamu pahami. Secara umum, kalimat ini adalah kalimat tanya yang tidak perlu dijawab. Sebab, kalimat retoris memang tidak dimaksudkan untuk mencari jawaban, melainkan hanya bentuk penegasan atau konfirmasi.
Daftar Isi
Kalimat ini juga sering ditemui pada sebuah ceramah, pidato, atau diskusi. Kali ini, Studio Literasi akan mengulas lebih jauh tentang fungsi, ciri-ciri, hingga contoh kalimat-kalimat retoris. Simak hingga akhir, ya, Kawan Literasi!
Apa itu Kalimat Retoris?

Kalimat retoris merupakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban. Umumnya kalimat ini dipakai seorang penulis untuk memperindah karya tulis. Namun, kalimat retoris juga bisa menyatakan sindiran, kesangsian, ataupun bertujuan mengejek. Lain halnya untuk pidato, penggunaan kalimat retoris biasanya adalah sebagai bentuk penegasan. Sebab, kalimat ini berbeda layaknya kalimat tanya biasa, sebab kalimat retoris tidak diajukan untuk mendapat suatu jawaban.
Baca juga: Contoh Teks Eksposisi
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Ciri – Ciri Kalimat Retoris

Untuk mengetahui apakah suatu kalimat termasuk kalimat retoris atau tidak, perhatikan beberapa ciri atau karakteristiknya berikut ini:
- Kalimat tidak memerlukan jawaban.
- Bentuk kalimat bisa berupa kalimat tanya ataupun penegasan.
- Terkadang menggunakan kata tanya dalam kalimatnya.
- Jawaban sudah diketahui oleh keduanya, baik penanya maupun orang yang diberi pertanyaan.
Baca juga: Teks Laporan Hasil Observasi
Fungsi Kalimat Retoris

Sebagai Bentuk Refleksi atau Introspeksi Diri
Kalimat retoris bisa disampaikan untuk membuat seseorang introspeksi diri secara tidak langsung.
Sebagai Sindiran
Dengan kalimat retoris, sebuah sindiran atau rasa tidak setuju terhadap seorang lawan bicara bisa disampaikan secara tidak langsung. Misalnya, “Apakah kamu tidak tau tempat sampah di situ untuk apa?”. Kalimat tersebut bisa menjadi sebuah sindiran keras terhadap seseorang yang hendak atau baru saja membuang sampah sembarangan agar membuangnya ke tempat yang seharusnya.
Memberikan Nasehat
Tak hanya untuk memberikan sindiran, kalimat retorik juga dapat digunakan sebagai bentuk nasehat terhadap orang lain. Contohnya, “Apa kamu yakin akan menyerah sekarang?”. Secara implisit, kalimat tersebut memberikan nasehat agar seseorang tetap berusaha dan tidak menyerah di tengah jalan.
Meningkatkan Ketertarikan Audiens dan Efektivitas Komunikasi
Dalam sebuah orasi atau pidato, kalimat retorik juga sering digunakan oleh pembicara. Hal ini karena kalimat retorik bisa menarik perhatian audiens dan membuat komunikasi lebih efektif.
Misalnya, seseorang yang ingin mengajak masyarakat untuk mendukung sebuah ide atau gerakan bisa saja menggunakan kalimat seperti “Siapa lagi kalau bukan kita yang memulai?”. Kalimat tersebut bisa membangkitkan motivasi audiens untuk turut mensupport ide si pembicara.
Memperkuat Argumentasi
Selain menarik audiens, kalimat retoris juga bisa memperkuat sebuah argumen yang dibawakan agar audiens atau lawan bicara bisa lebih merasa teryakinkan. Dengan demikian, argumen yang diberikan akan terasa lebih persuasif.
Meningkatkan Rasa Simpati
Kalimat retoris juga bisa berfungsi untuk mempengaruhi emosi seseorang agar lebih bersimpati terhadap yang disampaikan. Dengan menggunakan kalimat ini, akan menciptakan kesan keterlibatan lawan bicara atau audiens atas topik yang dibahas.
Baca juga: Contoh Teks Anekdot
Contoh Kalimat

- Apakah ini yang dinamakan keadilan?
- Siapa lagi kalau bukan kita yang memulai?
- Inikah yang kamu maksud dengan bekerja?
- Siapa yang tidak tahu kota Jakarta?
- Bukankah ini saatnya untuk memulai perubahan?
- Apakah kamu senang hidup dihinggapi dengan rasa takut berlarut-larut?
- Inikah yang diinginkan para generasi berikutnya?
- Bukankah hidup yang bermakna adalah yang bermanfaat untuk sekitar?
- Mengapa korupsi masih merajalela?
- Yakinkah kamu untuk menyerah sekarang setelah semua kerja kerasmu?
- Apa hal terparah yang akan terjadi jika kita tidak berbuat apa-apa?
- Apakah kita benar-benar peduli atau hanya mementingkan diri sendiri?
- Memangnya kamu tidak tahu tempat sampah untuk apa?
- Yakin kamu bisa sampai dalam 30 menit dengan jalan kaki?
- Pasti kita tidak mau aset bangsa diakui sebagai milik bangsa asing kan?
- Apa ada orang yang tidak mau bahagia?
- Jadi kamu pikir kamu bisa mengerjakannya tanpa belajar?
- Pantaskah orang seperti dia dihormati?
- Apa gunanya berdebat?
- Mungkinkah kita kembali ke masa lalu?
- Mau sampai kapan kita tetap begini?
- Masihkah kalian menggunakan hati nurani kalian?
- Bisakah kita menuntut hak tanpa menunaikan kewajiban?
- Tidak malukah kamu berbuat seperti itu?
- Tegakah kalian melihat orang-orang itu kelaparan sedangkan di sini kalian menyia-nyiakan makanan?
- Bagaimana mau sukses jika masih saja terus mengeluh?
- Apa dengan menangis Ia akan kembali?
- Mungkinkah perubahan terjadi dalam satu hari?
- Relakah kalian diperlakukan seperti ini?
- Apa kita hanya akan diam sampai bantuan datang?
Baca juga: Contoh Teks Negosiasi, Pengertian, & Strukturnya
Itu dia ulasan materi tentang kalimat retoris. Kalimat ini tidak hanya bersifat menyindir, namun lebih dari itu. Kalimat ini bisa menjadi bentuk nasehat, introspeksi, hingga menggugah perhatian audiens. Semoga menambah wawasan Kawan Literasi semua!
Tidak ada komentar