Mungkin kamu pernah mendengar istilah “kebijakan fiskal” sebelumnya dan bertanya-tanya, apa sih artinya? Apakah tentang tagihan pajak atau anggaran baru? Apa sih efeknya terhadap perekonomian suatu negara?
Daftar Isi
Nah, kali ini studioliterasi akan membahas tentang materi ini secara lengkap. Simak, yuk!
Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah serangkaian kegiatan yang difokuskan pada pencapaian tujuan politik atau bagaimana pemerintah mempengaruhi ekonomi negara melalui pengeluaran dan perpajakan.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pajak dan pengeluaran atau memperlambat pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi inflasi.
Artikel Terkait
Pada dasarnya, kebijakan ini berpengaruh besar terhadap siklus bisnis dengan mengatasi masalah dalam upaya membangun ekonomi yang lebih sehat.
Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan yang sering diterapkan bersamaan dengan kebijakan moneter yang melibatkan sistem perbankan, pengelolaan suku bunga, dan pasokan uang yang beredar.
Selain itu, kebijakan ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Bersifat countercyclical (sikap pemerintah yang biasanya bertujuan untuk mengatasi keadaan ekonomi ekstrim seperti resesi ataupun booming)
- Harus menggunakan stabilisator otomatis untuk menyesuaikan tingkat pengeluaran dan pendapatan dengan naik turunnya perekonomian.
- Mendorong naiknya populasi.
- Memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan pendidikan dan kesehatan.
- Meningkatkan pertumbuhan suatu negara.
Instrumen Kebijakan Fiskal
Singkatnya, instrumen kebijakan fiskal adalah hal-hal yang berhubungan dengan pajak, baik pendapatan maupun pengeluaran pemerintah. Instrumen tersebut terdiri dari tiga aspek, yaitu:
1. Pajak
Pajak merupakan instrumen fiskal yang utama. Peningkatan atau penurunan pajak memiliki efek yang signifikan terhadap ekonomi secara keseluruhan.
Ketika pajak turun, konsumen dapat meningkatkan pengeluaran dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi untuk bisnis, memungkinkan mereka untuk berkembang dan pada gilirannya mempekerjakan lebih banyak pekerja.
2. Belanja pemerintah
Ini adalah instrumen terpenting kedua. Belanja pemerintah mendorong ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ketika belanja publik tinggi, maka ada kecenderungan pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
3. Defisit pemerintah
Ketika pajak dikurangi dan pengeluaran ditingkatkan, hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, ketika pemerintah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan melalui pajak, maka akan terjadi defisit atau dengan kata lain kerugian.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Secara umum, tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini tujuan kebijakan fiskal lainnya:
- Meningkatkan dan mempertahankan lapangan kerja
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
- Menjaga harga dan upah agar tetap stabil
- Menekan inflasi
- Meningkatkan permintaan agregat
- Mengatasi masalah makro ekonomi lainnya.
Jenis Kebijakan Fiskal
Ada dua jenis yang umumnya diterapkan, yaitu ekspansif dan kontraktif. Berikut ini penjelasannya.
Ekspansif
Jenis ekspansif ini merupakan metode yang paling umum digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Dalam penerapannya, jenis ini dapat menaikkan atau menurunkan pajak, membelanjakan uang untuk proyek-proyek yang merangsang perekonomian dan meningkatkan lapangan kerja, atau meningkatkan tingkat produktivitas dalam perekonomian.
Kebijakan ini biasanya digunakan oleh pemerintah ketika mencoba untuk menyeimbangkan fase kontraksi dari siklus bisnis (terutama saat berada di atau di ambang resesi). Diawali dengan pemerintah membelanjakan lebih banyak uang atau memotong pajak.
Lalu, dengan adanya lebih banyak uang di tangan konsumen, maka akan lebih banyak juga pembelian. Peningkatan permintaan ini kemudian memaksa bisnis untuk menambah jumlah pekerja untuk meningkatkan pasokan, sehingga lapangan kerja pun meningkat.
Namun, kebijakan ekspansif ini perlu diterapkan dengan hati-hati sambil menyeimbangkan stimulasi ekonomi sambil menjaga inflasi serendah mungkin. Jika tidak dikontrol, kebijakan ekspansif bisa saja merugikan perekonomian.
Misalnya, jika pemerintah memutuskan untuk menurunkan tarif pajak untuk mendorong lebih banyak pengeluaran, masuknya uang tunai dan permintaan dapat meningkatkan inflasi,. Inflasi ini yang kemudian akan menurunkan nilai uang.
Kontraktif
Jenis kedua dari kebijakan ini adalah kontraktif yang cenderung jarang digunakan. Berkebalikan dengan ekspansif yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kontraktif bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membasmi inflasi.
Hal ini dikarenakan dampak jangka panjang dari inflasi dapat merusak standar hidup masyarakat.
Untuk pelaksanaannya, kebijakan kontraktif ini memerlukan kenaikan tarif pajak dan penurunan pengeluaran pemerintah dengan harapan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena berbagai alasan.
Dengan cara ini, kebijakan kontraktif mengurangi jumlah uang yang beredar, khususnya jumlah uang yang tersedia bagi konsumen untuk dibelanjakan.
Jika ekonomi sedang booming dan tumbuh terlalu cepat (seperti yang mungkin disebabkan oleh kebijakan ekspansif yang menurut tingkat normal, seharusnya tidak lebih dari 3% per tahun) kebijakan kontraktif mungkin diperlukan untuk memperbaikinya.
Jadi, kebijakan kontraktif sering digunakan ketika pertumbuhan ekonomi tidak berkelanjutan dan menyebabkan inflasi, harga investasi tinggi, pengangguran di bawah tingkat yang aman, dan terjadinya resesi.
Contoh Kebijakan Fiskal
Berikut ini beberapa contoh yang diterapkan oleh berbagai negara, sebagai berikut:
- Menaikkan atau menurunkan pajak
- Meningkatkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
- Meningkatkan pendapatan ekspor
- Mendistribusikan sumber daya di antara berbagai tingkat pemerintahan (Bangsa, Provinsi, Kota)
- Menerapkan pembatasan impor
Itulah pembahasan tentang kebijakan fiskal dan efeknya dalam ekonomi suatu negara. Kebijakan ini merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh negara untuk menjaga kestabilan ekonominya. Sekian dan semoga bermanfaat!
Baca juga: Kebijakan Moneter
Tidak ada komentar