
Halo, Kawan Literasi! Berjumpa lagi dengan artikel dari studioliterasi. Setelah di materi sebelumnya kita sudah belajar tentang kerajinan bahan lunak, kali ini kita akan mempelajari materi Kerajinan Bahan Keras.
Daftar Isi
Dikelompokkan menjadi dua, yakni kerajinan bahan keras buatan dan alami, produk kerajinan bahan keras juga sangat beragam, lho. Namun sebelum mempelajarinya lebih jauh, yuk simak pengertian kerajinan bahan keras berikut ini.
Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Sama seperti namanya, kerajinan bahan keras adalah sebuah produk kerajinan yang terbuat dari bahan keras. Kerajinan jenis ini telah menjadi komoditi untuk meningkatkan devisa negara.
Beberapa pengrajin di Indonesia ada yang masih mempertahankan bentuk khas dari daerah tradisionalnya, tetapi ada juga yang mengikuti tuntutan pasar.
Jenis kerajinan bahan keras dibedakan menjadi dua, yaitu kerajinan barang keras buatan dan alami.
Artikel Terkait
Kerajinan Bahan Keras Alam
Kerajinan bahan keras alami adalah sebuah jenis kerajinan yang dibuat dengan memanfaatkan bahan yang diperoleh di sekitar.
Contoh kerajinan bahan keras alami antara lain kayu, bambu, rotan dan lain-lain.
Kerajinan Bahan Keras Buatan
Kerajinan bahan keras buatan adalah jenis kerajinan yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan kerajinan keras yang harus diolah dulu sebelum digunakan untuk menjadi kerajinan.
Contoh kerajinan bahan keras buatan, misalnya logam dan fiberglass.
Produk Kerajinan Barang Keras
Lalu apa saja produk kerajinan barang keras? Berikut daftarnya.
1. Kerajinan Logam
Kerajinan logam biasanya menggunakan teknik ukir, sistem cor, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Bahan yang digunakan biasanya berupa besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain.
Bahan logam biasa dibentuk menjadi sebuah perhiasan atau aksesoris, benda fungsional seperti gelas, wadah serbaguna, meja, kursi, pagar, bahkan sampai piala.
2. Kerajinan kayu
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sebagian wilayahnya diisi oleh lautan dan hutan. Hutan yang tersebar di wilayah indonesia menjadi tempat pengrajin kayu.
Karya kerajinan kayu adalah kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
3. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai seni dan ekonomi yang tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah mengolah bambu untuk menjadi berbagai kebutuhan, dari yang sederhana hingga yang sangat rumit.
Tampilan produk bambu sangat unik. Cara pembuatannya pun juga unik yaitu menggunakan teknik anyaman dan teknik tempel. Anyaman Indonesia sudah terkenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
4. Rotan
Rotan memiliki sifat yang kuat dan lentur maka dari itu rotan sangat cocok dibuat kerajinan bahan keras. Teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan dari rotan adalah anyaman. Contoh hasil kerajinan bahan keras yang dibuat menggunakan rotan yaitu meja, kursi, dan tempat makan.
5. Kerajinan Batu
Batu yang digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras biasanya menggunakan batu hitam yang sangat keras, dan batu padas berwarna putih atau coklat.
Teknik untuk mengolah batu menjadi kerajinan bahan keras adalah teknik ukir dan pahat. Selain itu, batu juga digunakan sebagai kerajinan yang berfungsi sebagai interior dan exterior.
6. Kerajinan Kaca (Fiberglass)
Fiberglass adalah kaca air yang ditarik menjadi tipis. Fiberglass biasanya digunakan untuk badan mobil dan bangunan kapal. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya seperti resin, katalis, serat fiber, polish.
Fungsi Produk Kerajinan Bahan Keras
Apakah kalian tahu bahwa kerajinan dari jenis bahan yang keras bukan hanya berfungsi untuk hiasan dalam ruangan. Kerajinan jenis ini juga memiliki fungsi yang lain, di antaranya sebagai berikut.
1. Benda Hias
Kerajinan jenis ini berfungsi sebagai pajangan atau hiasan. Untuk fungsi ini, kerajinan lebih memiliki unsur keindahan daripada kegunaannya.
2. Benda Pakai
Kerajinan jenis ini juga digunakan sebagai benda pakai yang berarti memiliki nilai guna yang lebih, sedangkan unsur keindahannya hanya sebagai pendukung.
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Kerajinan bahan keras tidak lepas dari unsur-unsur estetik yang sangat penting untuk mewujudkan karya seni atraktif dan bernilai ekonomis.
Pada produk kerajinan bahan keras, aspek fungsi menempati porsi utama. Oleh karena itu, karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan dan keindahan
Motif Ragam Hias Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Produk Kerajinan dari Indonesia sudah dikenal mancanegara sejak dulu. Produk tersebut memiliki motif dan ragam hias yang khas di setiap daerah.
Setiap motif ragam hias yang lainnya memiliki fungsi keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh perlambangan dan juga nasihat.
Berikut contoh daerah yang memiliki kerajinan yang melambangkan nasihat.
- Jepara
- yogyakarta
- Cirebon
- Bali
- Toraja
- Palembang
- Kalimantan
Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, di antaranya:
- Teknik Cor (cetak tuang)
Teknik cor sudah ada sejak kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia. Terdapat beberapa benda kerajinan yang terbuat dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
- Teknik Tuang Berulang (bivalve)
Bivalve memiliki arti bi berarti dua dan valve berarti kepingan. Bivalve adalah teknik yang menggunakan dua keping cetakan yang dirapatkan terbuat dari batu dan dapat digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan.
Teknik ini digunakan untuk mencetak sebuah benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasannya.
- Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue)
Teknik tuang sekali pakai sering digunakan pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu.
Teknik ini diawali dengan membuat pola dari tanah liat. Selanjutnya sebuah pola dilapisi oleh lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah sebuah rongga.
Kemudian perunggu dituangkan ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat sudah bisa dipecah dan menjadi benda perunggu yang diinginkan.
- Teknik Menempa
Di samping teknik cor ada juga teknik menempa yang menggunakan bahan dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas.
Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan lain-lain.
Untuk saat ini sudah banyak sentra-sentra kerajinan jenis ini seperti kerajinan perak. Tempat yang terkenal akan kerajinan perak yaitu daerah Celuk yang berada di Bali dan kerajinan kuningan yang terdapat di Boyolali.
- Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Jerman yaitu kata etch yang berarti memakan, korosi, atau, berkarat. Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda logam dapat dietsa dengan merendamnya dalam larutan etsa.
Untuk menghindari daerah yang tidak ingin dietsa oleh larutan asam, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist.
Sementara itu bagian yang ingin di etsa sesuai dengan desain dibiarkan terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam.
Secara bertahap, asam akan melarutkan dan mengikis ke tempat-tempat yang terbuka sampai di tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukaan aslinya. Sementara itu logam yang dilindungi oleh resist akan tetap utuh.
Larutan yang digunakan untuk teknik etsa terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya.
Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.
Sukses tidaknya mengetsa ini tergantung pada pengendalian yang sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan asam.
Pemakaian bahan penolak asam atau resist (bahan pelindung) pada logamnya membutuhkan teknik dan keterampilan dalam membuat desainnya agar tetap terbuka, serta perhitungan waktu pengukuran dan pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa bisa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang diinginkan.
- Teknik Ukir
Karya ukir sudah diketahui bangsa Indonesia sejak Zaman Batu Muda. Pada saat itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu.
Benda-benda itu memiliki ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Selain sebagai hiasan, ukiran juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis kerajinan ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
- Teknik Ukir Tekan
Teknik ukir tekan adalah sebuah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk plat logam kuningan dan pelat logam tembaga memiliki ketebalan hingga 0,4 mm.
Alat yang kerap dipakai untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan.
Jika tanduk sulit didapat, masih bisa menggunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini adalah dengan menekan permukaan benda kerja dengan menggunakan alat ukir tekan dan mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang sudah ditentukan.
- Teknik Bubut
Pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat dan membentuk benda adalah pahat bubut.
Hasil dari kerajinan teknik bubut ini akan berbentuk simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga kayu, dan benda-benda mainan.
- Teknik Anyam
Anyaman adalah sebuah teknik seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras yang digunakan untuk membuat kerajinan teknik anyaman, antara lain bambu, rotan.
Itulah penjelasan mengenai kerajinan bahan keras mulai dari pengertian, produk, fungsi, nilai estetika dan ergonomis, motif dan ragam hias, serta teknik-teknik pembuatannya. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar