Halo, kawan literasi. Pada artikel ini kita akan membahas peristiwa tentang sesuatu yang sebenarnya “dekat” dengan kita. Pernahkah kalian mencuci pakaian kemudian melihat airnya menjadi berbusa? Terlintas, kalian berpikir itu bahwa itu adalah sabun. Sebenarnya tidak salah, namun ternyata busa-busa tersebut terbentuk karena adanya dua jenis zat terdispersi sehingga membentuk koloid.
Daftar Isi
Nah, itu adalah salah satu contoh peristiwa koloid sehari-hari. Lalu, apa sih koloid itu? Mengapa bisa membentuk fase seperti itu? Kemudian apa sih manfaat yang bisa ambil dari peristiwa ini? Daripada penasaran yuk, simak penjelasan berikut ini!
Pengertian Koloid

Koloid merupakan bentuk campuran dua atau lebih zat heterogen karena adanya dispersi antara zat-zat yang telah dicampurkan. Jadi, untuk membuat koloid setidaknya membutuhkan dua hal yaitu fase terdispersi serta medium pendispersinya. Kedua komponen tersebut harus ada karena kunci keberhasilan pembuatan campuran ini.
Menurut buku ajar Kimia Koloid dan Permukaan, sistem koloid adalah bentuk suatu campuran yang terletak antara larutan sejati dan suspensi kasar. Selanjutnya ukuran partikelnya terbagi menjadi tiga antara lain ukuran partikel sejati lebih dari 1 nm, partikel koloid 1 nm-100 nm serta suspensi kasar lebih dari 100 nm.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Namun apa itu fase terdispersi? fase ini adalah zat yang mengalami penyebaran merata dalam suatu zat. Biasanya berbentuk padat dan cair, namun ada juga beberapa berwujud gas. Sedangkan definisi medium pendispersi adalah zat yang mengakibatkan peristiwa penyebaran secara merata terhadap fase terdispersi tersebut.
Perbedaan Koloid, Larutan & Suspensi
Berikut adalah ciri-ciri umum koloid yang membedakannya dari campuran lainnya
Koloid | Larutan | Suspensi | |
Sifat & Makroskopis | Homogen, bisa heterogen jika dibedakan menggunakan mikroskop ultra | Secara fisik homogen, dan tidak dapat dibedakan menggunakan mikroskop ultra | Heterogen, dapat dibedakan menggunakan mikroskop ultra |
Ukuran Partikel | 1 nm – 100 nm | > 1 nm | > 100 nm |
Fase | Dua fase | Satu fase | Dua fase atau lebih |
Ciri Fisik | Jernih atau keruh | Jernih | Keruh |
Kestabilan | Stabil | Stabil | Tidak stabil |
Penyaringan | Dapat disaring menggunakan filter ultra | Tidak dapat disaring | Mudah disaring |
Baca Juga :Terpentin: Cairan Kaya Manfaat untuk Industri Cat Hingga Farmasi
Jenis-Jenis Koloid
Sistem ini ternyata terbagi menjadi beberapa jenis, lho. Mereka terbentuk berdasarkan wujud dari fase terdispersi dan fase pendispersinya. Oleh sebab itu, supaya lebih mengerti mengenai zat pencampurannya, perhatikan tabel contoh keloid di bawah ini ya!
Fase Terdispersi Bentuk Padat | Fase Terdispersi Bentuk Cair | Fase Terdispersi Bentuk Gas | |
Sol Padat | Emulsi Padat | Buih Padat | |
Pendispersi Padat |
|
|
|
Pendispersi Cair | Sol | Emulsi | Buih |
|
|
| |
Pendispersi Gas | Aerosol Padat | Aerosol | |
|
|
Sifat Koloid
Sistem koloid memiliki beberapa sifat, antara lain:
Efek Tyndall

Pertama ada efek tyndall. Ia merupakan efek karena cahaya yang berhamburan ke segala arah oleh partikel-partikel koloid. Hal ini terjadi sebab partikel terdispersi tersebut berukuran lebih kecil dari partikel koloid itu sendiri.
Contoh lain peristiwa efek tyndal adalah asap mengepul pada bioskop membuat cahaya proyektor lebih terang, lampu mobil bersinar terang dalam kabut, serta langit di siang hari berwarna biru.
Gerak Brown
Sifat sistem ini salah satunya adalah gerak Brown. Maksud dari gerak ini yakni sejatinya partikel tidak pernah dalam keadaan diam. Seperti kata seorang ahli botani Robert Brown, prinsip dari gerak Brown adalah partikel mengalami pergerakan cepat apabila temperaturnya semakin tinggi.
Pergerakan acak berpola zig zag dan lurus saling bertumbukan antara partikel satu dengan lainnya, oleh karena itu pergerakan ini hanya bisa terlihat dengan bantuan mikroskop ultra.
Absorpsi
Ia merupakan proses penyerapan ion partikel koloid. Hal ini terjadi karena ukuran luas partikel yang besar. Dengan begitu, ion negatif maupun positif tersebut bisa menempel pada permukaan. Absorpsi bisa terjadi karena kemampuan partikel koloid untuk menarik atau ditempeli oleh partikel-partikel kecil. Kemampuan ini terjadi karena adanya tegangan permukaan yang tinggi.
Koagulasi Koloid
Koagulasi merupakan penggumpalan. Jadi, koloid yang memiliki ion positif dan negatif tersebut mengalami penggumpalan karena muatannya berbeda. Jika sudah mengalami penetralan, ion-ion tersebut akan bertolak dan berkelompok.
Sealnjutnya, sifat ini dipengaruhi oleh macam-macam faktor antara lain pemanasan, penambahan elektrolit, pendinginan, pembusukan, pencampuran koloid. Contoh dari peristiwa ini adalah telur yang telah direbus sempurna akan mengalami penggumpalan serta penggumpalan pada susu jika dibiarkan terlalu lama.
Dialisis

Darah termasuk sol cair artinya tersusun dari zat cair sebagai fase pendispersi terhadap zat padat sebagai fase terdispersinya. Terkadang, beberapa orang mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan melakukan hemodialisa. Jadi, dialisis merupakan pemurnian koloid supaya bebas dari ion pengganggu.
Elektroforesis
Selanjutnya yaitu elektroforesis. Sifat ini artinya adalah pergerakan koloid dalam medan listrik karena adanya muatan listrik di dalam partikel. Singkat kata yakni migrasi ion di bawah pengaruh medan listrik dengan cara ion tersebut akan menghampiri kutub yang berlawanan.
Koloid Liofil dan Liofob
Sifat selanjutnya adalah koloid liofil, artinya partikel dengan zat terdispersi mampu menarik medium pendispersi sehingga muncul gaya tarik menarik, sementara liofob sebaliknya. Partikel ini tidak bisa menarik medium pendispersi sehingga konsistensinya terlihat encer.
Koloid Pelindung
Sifat ini bersifat melindungi. Artinya koloid ini berfungsi untuk melindungi koloid lain Cara kerjanya adalah menyelubungi partikel-partikel lain dari proses koagulasi sehingga mencegah terjadinya penggabungan antar partikel.
Cara Pembuatan Koloid
Meskipun sudah mengetahui sifat koloid, setidaknya Pembuatan koloid terbagi menjadi dua cara, antara lain cara kondensasi dan dispersi.
Cara Kondensasi
Dalam kondensasi, partikel larutan atau molekul dan ion bergabung menjadi partikel sistem koloid. Cara kondensasi menggunakan reaksi kimia seperti reaksi redoks, dekomposisi rangkap dan hidrolisis.
Cara Dispersi
Selanjutnya ada dispersi. Cara ini adalah mengubah partikel besar menjadi partikel kecil. Oleh karena itu ia dilakukan secara mekanik dengan cara menggerus atau menumbuk supaya partikel koloid menjadi lebih. Beberapa metode dispersi antara lain peptisasi, mekanik, serta busur Bredig.
Baca Juga : Larutan Penyangga: Pengertian, Rumus, & Contoh Soalnya
Kesimpulan
Bagaimana, sudah mengerti kan apa itu koloid? perbedaannya dengan larutan dan suspensi, jenis-jenisnya, sifat-sifat yang muncul akibat pergerakan partikel di dalamnya serta cara pembuatannya. Tanpa kita sadari ternyata produk-produk yang kita gunakan sehari-hari bahkan darah kita sendiri merupakan contoh fenomena koloid ya kawan literasi. Dari sini kita mengerti bahwa semakin kita belajar semakin kita banyak tahu dengan apa yang terjadi di sekitar kita, lho.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar