Medan Magnet: Sejarah, Konsep, Karakteristik & Penerapannya

Halo kawan literasi. Peristiwa alam tidak henti-hentinya membuat kita penasaran, ya?. Bahkan kita sendiri tidak menyadari menemukan mereka dalam kehidupan kita sehari-hari. Pernahkan kalian memperhatikan mengapa lemari es atau kulkas terasa cukup berat untuk dibuka namun mudah untuk menutupnya? Atau sesederhana kalian suka banget mengoleksi hiasan kulkas dan heran mengapa ia bisa menempel di pintu kulkas? Kejadian sehari-hari seperti ini adalah contoh dari peristiwa medan magnet, lho guys!

Daftar Isi

Lantas, apa pengertiannya? Apa fungsinya dalam kehidupan sehari-hari? Yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

Sejarah Medan Magnet

Oke, sebelum kita lanjut membahas mengenai medan magnet. Kami akan ajak kalian untuk mengetahui sejarah singkatnya. Tokoh pertama kali penemu magnet bernama Thales, seorang filsuf Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM. Ia berhasil menemukan batu bermuatan yang bertuliskan tulisan kuno.

Kata magnet itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “magnitis lithos” yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah batu magnesia. Magnesia diambil dari nama wilaya di Asia terpencil yang dimana ia merupakan tempat endapan-endapan magnetis.

Konsep Medan Magnet

Magnet atau bijih besi mempunyai dua kutub yang dimana ketika didekatkan dua buah magnet tersebut akan terjadi sebuah gaya tarik-menarik. Gaya yang muncul bisa menjadi tarik-menarik atau tolak-menolak tergantung jenis kutub yang berdekatan.

Medan magnet merupakan ruangan di sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet. Ia biasanya dinyatakan dengan gambar anak panah dengan garis-garis. Garis-garis magnet inilah yang menunjukkan arus medan magnet yang keluar dari kutub utara menuju kutub selatan.Ia dapat menjadi permanen ketika adanya putaran mekanika kuantum dari partikel. Peristiwa ini bernama arus listrik.

Sifat-Sifat Medan Magnet

Adapun sifat-sifatnya yang perlu kalian ketahui. Melansir katadata.com, ia mempunyai ciri-ciri seperti berikut:

Garis-garis gaya magnet tidak saling berpotongan satu sama lain.
Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet.
Tempat yang memiliki garis-garis gaya magnet yang rapat akan menunjukkan medan magnet yang kuat dan sebaliknya.
Jika dua magnet dengan kutub berbeda didekatkan maka akan timbul medan magnet yang cukup kuat, dan sebaliknya.

Perlu kalian ketahui, jika magnet terdapat dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Untuk membuat magnet buatan ada beberapa cara, antara lain:

Menggosokan magnet tetap
Aliran arus listrik
Induksi (imbas atau influensi)

Rumus Medan Magnet

$B =\tfrac{{\mu}I}{2{\pi}r}$

Keterangan:

B = Besar Medan Magnet (T)

$\mu$ = Konstanta Permeabilitas (410-7 Tm/A)

I = Besar Arus Listrik (A)

r= Jarak dari Kabel (m)

Penerapan Medan Magnet

Nah, sesuai dengan pembahasan di awal jika penerapan nyabegitu luas. Berikut adalah penerapan medan magnet yang perlu kalian ketahui:

Elektromagnet

Pertama, elektromagnet. Melansir gramedia.com, salah satu benda yang menggunakannya adalah bel rumah. Bel rumah menggunakan elektromagnetik. Prinsipnya bekerja dengan cara ketika kita menekan tombol bel maka elektromagnetiknya akan menggerakkan striker sehingga bel berbunyi nyaring.

Tak hanya itu, contoh lainnya yaitu benda bernama pengeras suara. Pengeras suara saat ini telah dilengkapi oleh bluetooth. Maka, elektromagnetik akan Penerapan medan magnet menggunakan elektromagnetik. Misalnya pada bel rumah. Prinsip kerjanya cukup sederhana, ketika menekan tombol bel maka elektromagnetik akan menggerakkan striker untuk membuat bel berbunyi.

Contoh lainnya adalah pengeras suara. Perangkat audio ini sudah dilengkapi oleh fitur bluetooth. Maka elektromagnetik di dalamnya akan menerima irama dan penghantarnya akan menerima irama tersebut dan mengeluarkan kembali dengan suara yang lebih keras.

Motor

Selanjutnya adalah motor. Arti “motor” yaitu mesin yang bisa mengubah energi menjadi energi gerak. Prinsip dari kinerja motor yaitu arus listrik yang mengalir ke motor dan membentuk medan magnet cukup kuat dan bergerak secara naik turun sehingga akan mendorong inti motor di sekitarnya.

Penggunaan mesin motor ini bisa diterapkan pada lingkup konstruksi, otomotif maupun komputer. Pada lingkup konstruksi, pembuatan lift tentu membutuhkan motor supaya lift bisa bergerak, kemudian mesin motor terpasang dengan kendaraan yang berfungsi menjalankan mesin supaya bisa bergerak.

Semenetara itu, pada lingkup pembuatan komputer, banyak hard drive yang memanfaatkan magnet untuk menyimpan data. Hal ini terjadi karena magnet mengubah arah bahan-bahan magnetik sehingga komputer dapat mengetahui arah setiap segmen material untuk membaca data-data yang tersimpan.

Levitasi Magnetik

Salah satu kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di Jepang adalah kereta listrik. Apakah kalian tahu jika ia memanfaatkan bagian magnet ini untuk membuatnya terus bergerak dengan sangat cepat? Levitasi magnetik atau magnetic levitation adalah penerapan medan magnet pada kereta listrik.

Kereta api listrik bernama Shinkansen ini mampu berada tepat di atas rel karena adanya medan magnet yang cukup kuat, selain itu gesekan yang terjadi juga terbilang relatif kecil. Keadaan itulah membuatnya bisa melaju dengan cepat.

Kesimpulan

Sejarah perkembangan magnet ternyata sudah muncul pada ribuan tahun yang lalu. Pertama kali ditemukan oleh ahli filsuf Yunani, dan periode selanjutnya bangsa China pun menggunakannya untuk terapi kesehatan. Penyempurnaan perkembangannya tak berhenti sampai disitu saja. Michael Faraday membuat penemuan baru yang dikenal dengan motor listrik yang bisa kita temukan di zaman sekarang.

Sifat-sifatnya ada beragam. Medan magnet inilah berperan penting dalam kemudahan urusan manusia, contohnya seperti bel listrik, kereta listrik, mesin motor, pengambilan benda-benda dari logam, serta menghantarkan listrik.