1. Uncategorized

Mengenal Metode Ilmiah, Persyaratan & Tahapan-Tahapannya

Sebelum belajar metode ilmiah, kalian harus mengenal hubungan antara pengetahuan dengan ilmu. Apa itu pengetahuan? Sesuatu yang kita tangkap menggunakan panca indera disebut sebagai pengetahuan. Baik yang telah dialami ataupun secara empiris. Penafsiran kata “pengetahuan” tidak hanya sampai pada pemahaman yang terlintas di kepala, melainkan bisa membentuk sebuah tindakan pada seseorang.

Pengetahuan terus berkembang secara dinamis, dan seringkali pengetahuan berguna untuk membantu memecahkan masalah. Pemecahan masalah tentu tidak boleh secara asal-asalan, maka dari itu perlu adanya metode ilmiah untuk mempermudah menyelesaikannya dengan beberapa pembuktian yang nyata dan relevan.

Pengertian Metode Ilmiah

Definisi Metode Ilmiah
Definisi Metode Ilmiah

Metode ilmiah berasal dari dua kata, yakni “methodos” yang berarti penelitian. Jadi metode ilmiah adalah suatu prosedur pemecahan masalah menggunakan langkah-langkah yang tersusun sistematis.  Prinsip dasar metode ilmiah atau scientific method adalah mengamati fenomena di alam semesta dengan konsep berpikir logis, objektif dan analitis.

Menurut Almack (1939), seorang ahli menyebutkan jika metode ilmiah merupakan cara menyatakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan ataupun penjelasan kebenaran. Metode ini harus melewati beberapa proses untuk mencapai sebuah kesimpulan yang akurat. Tentu saja, setiap bidang keilmuan memiliki proses yang berbeda-beda.

Artikel Terkait

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am

    Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am

    Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya.  Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Sedangkan menurut Abdurrahman Fathoni (2006), metode ilmiah adalah proses melakukan kegiatan untuk menemukan ilmu pengetahuan yang bersifat pra ilmiah. Perlakuannya juga harus mengikuti kode etik dan prosedur teknik normatif. Hal ini untuk memenuhi kaidah kesahihan dengan validitas ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan. 

Syarat Perancangan Metode Ilmiah

Nah, lalu bagaimana cara supaya metode ilmiah tersebut terjamin dan bisa berhasil? berikut terdapat beberapa syarat untuk melakukan metode ilmiah supaya mendapat kesimpulan penelitian yang baik dan benar.

Fakta

Persyaratan pertama ialah harus berdasarkan fakta. Setiap langkah proses ilmiah harus terbukti secara nyata atau tidak bersifat imajinatif. Apa yang ditulis harus berpatokan pada fakta, masuk akal, masuk dalam penalaran dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Jika tidak, maka pengetahuan tersebut bukanlah metode ilmiah. 

Analitis

Kedua, metode ini harus bersifat analitis. Maksudnya adalah mengandung penjelasan secara rinci, detail dari awal sampai akhir. Sehingga tidak menimbulkan ambiguitas pada saat proses penelitian.

Objektivitas

Objective
Perlu Objektivitas dalam Menyusun Metode Ilmiah

Syarat ketiga adalah bersifat objektif. Mengapa begitu? bayangkan saja jika penelitian berdasarkan sebuah opini dan sudut pandang. Maka penelitian tersebut gampang goyah,berubah dan bisa dibantah secara mudah. Objektivitas itu perlu dalam penelitian terutama saat pengambilan kesimpulan berdasarkan interpretasi data penelitian.

Sistematis

Sistematis di sini artinya secara runtut. Maksudnya adalah teratur, terpadu dan sesuai dengan prosedur yang ada. Membuat metode ilmiah secara sistematis memerlukan jam terbang yang cukup tinggi, karena memang untuk melakukannya membutuhkan dedikasi dan ketekunan yang luar biasa. 

Baca JugaMetode Penelitian Kualitatif

Konsisten

Konsisten artinya adalah setiap keputusan dalam proses penelitian haruslah sama dari awal sampai akhir. Jika ada perubahan, maka peneliti wajib untuk mengulangi tahapan dari awal. 

Kritis dan Korektif

Kritis dan Korektif
Perlu Sikap Kritis dan Korektif Untuk Menyusun Metode Ilmiah

Supaya proses dalam kegiatan penelitian terlihat “hidup” maka perlu adanya pemikiran kritis mengenai topik yang sedang kalian ambil. Peneliti juga harus mempunyai pemikiran terbuka, terbuka untuk pengetahuan lanjutan sehingga metode ilmiahnya pun bisa berkembang.Selain itu, metode tersebut harus bebas dari kemungkinan penyebab ketidaksesuaian alias korektif.

Berorientasi pada Tujuan

Peneliti harus mempunyai pemikiran visioner atau cermat terhadap tujuan. Metode ilmiah harus memiliki purpose yang kuat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga hasil dan kesimpulan tersebut dalam menjawab keseluruhan masalah.

Operasional

Operasional disini mempunyai arti harus sesuai dengan pedoman. Pedoman atau acuan membantu penelitian berjalan dengan lancar dan mengurangi resiko kesalahan secara teknis. 

Empiris

Empiris artinya bersumber dari pengamatan. Pengamatan secara langsung merupakan salah satu penyebab metode ilmiah berhasil. Maka dari itu carilah sumber pengamatan dengan sejelas-jelasnya supaya mempermudah penelitian.  

Dapat Diulang

Persyaratan selanjutnya adalah metode ilmiah tersebut dapat diulang oleh pihak lain untuk memeriksa kebenaran dari suatu penelitian. Intinya, adalah hasil tidak terdapat perubahan baik dalam prosedur dan hasil walaupun penelitiannya di lingkungan berbeda. 

Dapat Digeneralisasi

Metode tersebut harus bisa tersampaikan secara general. Maksudnya adalah penjelasan terkait informasi dalam penelitian menggunakan bahasa sederhana.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Langkah-Langkah Menyusun Metode Ilmiah

Identifikasi  Masalah

Mengamati sebuah masalah adalah langkah awal melakukan metode ilmiah. Cara sederhananya seperti mengamati lingkungan sekitar, dengan begitu kalian akan mengetahui apa saja perbaikan yang tepat dan solusi yang lebih baik. Cara lain seperti menyempurnakan sebuah penelitian sebelumnya. Jadi, langkah ini sangat krusial sebelum kalian melewati tahapan selanjutnya. 

Merumuskan Masalah

Setelah itu, kalian akan merumuskan permasalahan tersebut dengan kalimat tanya. Pastikan masalah itu dapat teruji secara ilmiah. Tak hanya itu rumusan masalah tersebut harus mudah dipahami karena akan menjadi jawaban penelitian yang kalian lakukan. 

Menyusun Dasar Teori

Nah, setelah mendapatkan beberapa permasalahan, maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya secara teoritis atau data-data penguat sebagai pendukung penelitian. Di zaman sekarang, pengambilan informasi dapat di mana saja, seperti buku, jurnal, e-jurnal, atau internet. Carilah referensi yang relevan dengan penelitian berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya. 

Membuat Hipotesis

Hipotesis artinya adalah jawaban sementara. Mengingat sifat metode ilmiah haruslah objektif dan bebas dari prasangka, jawaban sementara tersebut melewati beberapa pengujian secara ilmiah. Mengapa begitu? karena kebenaran hipotesis masih perlu dicari. Maka, perlu adanya percobaan penelitian. 

Menentukan Variabel Penelitian

Dalam pembuatan hipotesis, kalian harus menentukan variabel-variabel sebagai acuan pengujian untuk menentukan validitas (kebenaran) dalam hasil penelitian Berikut adalah variabel yang perlu kalian kalian ketahui:

  1. Variabel Terikat, sering disebut variabel dependen yang artinya adalah variabel yang dapat berubah karena pengaruh dari variabel bebas. 
  2. Variabel Bebas, bertindak sebagai stimulus atau pengaruh terhadap variabel terikat. Variabel ini menjadi pelaku aktif untuk penyebab perubahan yang terjadi pada variabel terikat
  3. Variabel Kontrol, merupakan variabel yang bertindak sebagai pengontrol variabel bebas

Menguji Hipotesis

Selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Jawaban sementara yang telah kalian buat akan melewati pengujian secara seksama melalui eksperimen atau percobaan di dalam laboratorium, pengamatan langsung, serta melakukan wawancara atau survei. 

Mengolah Data

Percobaan telah selesai, kini saatnya untuk melakukan pengolahan data. Data tersebut akan diolah sedemikian rupa baik secara kuantitatif atau kualitatif. Pengolahan data akan mempersempit dugaan sementara apakah diterima atau ditolak. 

Membuat Kesimpulan

Menarik Kesimpulan
Menarik Kesimpulan Berdasarkan Hasil Pengujian

Pembuatan kesimpulan merupakan proses meringkas hasil percobaan serta mencocokkan hasil tersebut terhadap hipotesis. Tak selamanya, hipotesis itu selalu diterima. Pada kenyataannya, ada beberapa hipotesis penelitian yang tidak sesuai. Jadi, pengambilan kesimpulan sama dengan membangun kebenaran dari sebuah hasil penelitian. 

Evaluasi dan Pengulangan

Kapasitas manusia sangatlah terbatas, apalagi dalam melakukan penelitian. Sedangkan, ilmu itu terus berkembang dan akan selalu ada perubahan secara tidak langsung dalam metode ilmiah. Maka dari itu, mungkin ada beberapa kesalahan yang muncul, sehingga sebagai seorang peneliti harus bersedia melakukan evaluasi untuk memastikan kebenarannya atau kevalidan hasil.  

Baca Juga : Macam-Macam Metode Penelitian

Kesalahan Umum Metode Ilmiah

 

Nah, sebelum kita menutup pembahasan ini, kami akan merangkum beberapa kesalahan umum saat melakukan percobaan pada metode ilmiah supaya kalian lebih berhati-hati. Pertama adalah ketidaksesuaian sebuah analisis dengan identifikasi masalah. Melansir detik.com, kasus semacam ini adalah ketidakmampuan peneliti dalam memperjelas identifikasi masalah dengan baik dan seksama. Mengingat kembali, jika identifikasi masalah adalah pondasi utama dalam melakukan penelitian.

Dasar teori juga berfungsi sebagai penguat identifikasi masalah. Perhatikan kembali kesesuaian dasar teori dengan latar belakang permasalahan. Kedua, logika bahasa. Penelitian yang baik adalah penelitian yang tertulis dengan bahasa yang teratur dan sesuai dengan tata bahasa. Salah satu faktor utama kesalahan dalam penulisan penelitian adalah kebiasaan berbahasa. Ketiga, yaitu pengutipan. Kesalahan yang paling umum terjadi adalah penulisan pengutipan. Salah dalam pengutipan bisa mempengaruhi kredibilitas penelitian. 

Kesimpulan

Metode ilmiah adalah  suatu prosedur pemecahan masalah menggunakan langkah-langkah yang tersusun sistematis. Metode tersebut harus memenuhi syarat dan langkah-langkah pelaksanaan supaya menghasilkan penelitian yang berkualitas. Tak hanya itu, beberapa kesalahan umum dalam metode ilmiah sebaiknya kalian perhatikan dengan seksama.

Nah, bagaimana? sudah paham seluk beluk metode ilmiah bukan? Semoga bermanfaat ya! 

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Mengenal Metode Ilmiah, Persyaratan & Tahapan-Tahapannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Untuk menyelenggarakan kegiatan lingkup negara maupun daerah, pasti membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, Undang-Undang di Indonesia telah mengatur pengelolaan dana melalui APBN dan APBD. Meskipun sama-sama bertujuan untuk mengatur pendanaan, keduanya juga memiliki perbedaan dalam hal sumber serta fungsinya. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel kali ini hingga selesai, ya, Kawan Literasi! […]
    Halo kawan literasi, akhirnya kita akan berjumpa lagi. By the way, pernahkah kalian membeli snack atau ice cream dari supermarket lalu terlintas kalian berpikir plastik itu terbuat dari apa? Kemudian saat kalian memasak, kalian pasti heran mengapa pegangan alat masak terasa begitu solid dan ringan? Peristiwa-peristiwa di atas merupakan contoh dari kegunaan polimer dalam kehidupan […]

    Trending

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama […]
    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa […]
    Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil […]
    Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial.  Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup […]