Minyak Bumi: Pengertian, Pembentukan & Teknik Pengolahannya

Salah satu komoditas dengan nilai yang fantastis adalah minyak bumi. Salah satu sumber daya alam ini memang peran penting dalam kehidupan manusia. Ketersediaan cukup melimpah di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Sehingga, cukup banyak explorasi minyak bumi yang ditandai dengan adanya kilang minyak darat dan lepas pantai terbentang dari sabang sampai merauke.

Pada pembahasan kali ini, kami akan mengajak kalian memahami apa itu minyak bumi, proses, pengolahannya, pemanfaatan, teknik pemisahan, hingga daerah penghasilnya. Yuk, simak dengan seksama ya!

Pengertian Minyak Bumi

Minyak Bumi © Unsplash.com

Apa itu minyak bumi? Secara sederhananya adalah minyak yang berasal dari perut bumi. Minyak ini berasal dari fosil atau sisa-sisa organisme seperti hewan, tumbuhan dan jasad renik telah mati secara alami berjuta-juta tahun lalu. Organisme mati akan mengalami penguraian atau dekomposisi  secara kimiawi dan fisika di dasar lautan.

Beberapa organisme tersebut sebagian besar berasal dari tumbuhan mati, alga, dan plankton. Sehingga untuk menghasilkan minyak bumi jadi perlu memerlukan beberapa tahapan panjang. Komoditas ini juga termasuk kedalam jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Kandungan Minyak Bumi

Sebenarnya, komposisi minyak bumi terbilang kompleks. Tidak hanya ada satu senyawa saja yang terkandung di dalamnya. Melansir jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan (2019), menyebutkan bahwa ia merupakan suatu senyawa berjenis hidrokarbon yang tersusun dari unsur utama Karbon (83-87%), Hidrogen (11- 14%), Oksigen (0-3,5%), dan unsur lain seperti Sulfur (0-6%), dan Nitrogen (0,2-0,5%).

Minyak tersebut telah diolah sedemikian rupa akan menghasilkan dua produk besar antara lain:

• Minyak mentah (crude oil) ringan

Jenis minyak ini memiliki kandungan sulfur (S) dan logam yang rendah. Karakteristiknya lebih terang dan kekentalan zat atau viskositas rendah.

• Minyak mentah (crude oil) berat 

Minyak mentah berat mempunyai kandungan sulfur (S) dan logam yang bisa menyentuh angka hingga 20%. Pemeriannya berwarna gelap, kekentalan tinggi karena memiliki titik didih (boiling point) cukup tinggi. 

Proses Pembentukan Minyak Bumi

Sempat dibahas sekilas di atas, jika minyak bumi berasal jasad renik atau organisme yang telah mati berjuta-juta tahun lalu. Nah, apakah proses pembentukannya sesederhana itu? ternyata tidak ya kawan. Untuk menjadi minyak bumi, butuh beberapa tahapan khusua. Apakah saja tahapan-tahapan pembentukannya? 

Fosil dari Organisme atau Jasad Renik

Tahap pertama, adalah  fosil-fosil yang terdapat di seluruh belahan bumi yang terkubur di dasar lautan secara alami selama berjuta-juta tahun lalu. Fosil termasuk sebagian besar berasal dari alga dan plankton, mereka terkubur bersama lumpur hitam pekat. Ini adalah bahan utama pembuatan minyak bumi. 

Proses Penguraian

Tahap kedua adalah proses penguraian. Organisme atau jasad renik telah tercampur lumpur pekat  tersebut tidak serta-merta akan hancur dalam waktu singkat, mereka akan berubah menjadi batuan sedimen berpori. Organisme lebih dulu terurai atau dekomposisi akan mengalami tekanan dan mengalami perubahan suhu tinggi.  Batuan itu akan bergerak menuju tempat yang bertekanan rendah dan terakumulasi dalam batuan kedap.

Proses Pengendapan

Setelah melewati proses dekomposisi dan perubahan senyawa kimia. Batuan kedap hasil akumulasi akan menghasilkan fase-fase yang berbeda. Fasa gas alam pada lapisan rongga bagian atas, deposit air pada lapisan paling bawah dan minyak akan mengambang di antara kedua fase tersebut. Setiap bagian akan diproses sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

Terbentuknya Deposit Minyak Bumi

Proses terakhir adalah terbentuknya deposit minyak bumi. Proses ini terjadi saat minyak dan gas hasil pengendapan secara alami naik dan tersimpan dalam batuan reservoir. Batuan reservoir merupakan tempat akumulasi hidrokarbon berupa gas, air dan minyak. Biasanya jenis batuan reservoir adalah batu gamping dan batu pasir. Selanjutnya, terjadilah eksplorasi penambangan. 

Teknik Pemisahan Minyak Bumi

Teknik Pemisahan Minyak Bumi ©  Unsplash.com

Nah, berikut adalah teknik pemisahan minyak bumi, antara lain:

Destilasi

Destilasi merupakan proses pemisahan minyak bumi dengan cara pemanasan menggunakan alat yang bernama destilator. Konsep teknik pemisahan ini didasari oleh perbedaan titik didih senyawa. Jelas seperti yang kita tahu bahwa setiap senyawa memiliki titik didih yang berbeda-beda, maka untuk mengambil senyawa tertentu harus melalui pemisahan. 

Komponen senyawa memiliki titik didih terendah pasti mudah untuk menguap dan membentuk gas sehingga ia akan terpisah. Distilat atau hasil destilasi akan berkumpul pada wadah khusus. Senyawa yang memiliki titik didih tinggi, maka proses penguapannya terjadi lebih lambat. 

Cracking

Teknik ini cukup familiar di dunia penambangan. Cracking merupakan proses pemecahan molekul senyawa hidrokarbon berukuran besar menjadi molekul senyawa lebih kecil. Dalam proses tersebut juga terjadi alkilasi (pembentukan senyawa alkil yang relatif). Proses cracking terbagi menjadi beberapa cara yakni thermal cracking, catalytic cracking dan hydrocracking. Tujuan proses ini tak lain lagi adalah untuk meningkatkannya kualiatas atau mutu sebelum dikomersialkan

• Thermal cracking, proses pemecahan molekul senyawa menggunakan suhu sangat tinggi (800° C) dengan tekanan kurang lebih 700 kpa. Reaksi yang terjadi adalah homolitik vision dan alkena. Nantinya dapat berfungsi sebagai bahan dasar pembuatan polimer.
• Catalytic cracking, proses ini memakai katalis sebagai media percepat laju reaksi. Katalis bersifat asam dan mampu menarik ion hidrida. Perlakuan ini juga menggunakan suhu tinggi.
• Hydrocracking, proses yang menghasilkan senyawa jenuh. Biasanya proses ini dilakukan untuk membuat bahan bakar jet, atau diesel (oktan tinggi). Kelebihan menggunakan teknik ini yaitu kandungan sulfur akan terurai dan berubah menjadi hidrogen sulfida. 

Reforming

Bensin Produk Minyak Bumi ©  Unsplash.com

Proses pemecahan molekul senyawa dengan cara mengubah rantai karbon lurus menjadi rantai karbon bercabang. Secara langsung, teknik ini berhubungan dengan mutu produk, contohnya bensin. 

Pemanfaatan Minyak Bumi

Minyak Bumi Memenuhi Kebutuhan Domestik © Unsplash.com

Berikut adalah manfaat minyak bumi dalam keseharian kita, antara lain:

Keperluan Rumah Tangga (Domestik)

Minyak bumi yang terolah dengan baik akan menghasilkan gas bumi yang bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga. Tak hanya untuk keperluan memasak seperti gas/ LPG. Alat-alat masak seperti panci, wajan, dan alat penggorengan lainnya juga menggunakan campuran hasil minyak bumi. 

Bahan Bakar Kendaraan

Sebagian besar produk olahan diubah menjadi bahan bakar kendaraan. Kendaraan roda dua, roda empat maupun kendaraan besar lainnya. Bahan bakar kendaraan tersebut antara lain bensin, solar, diesel dll. 

Produk Kesehatan dan Kecantikan

Ternyata, minyak bumi adalah salah satu campuran kosmetik dan obat lho. Contohnya adalah minyak mineral (parafin) yang terbuat dari senyawa hidrokarbon. Minyak ini berfungsi sebagai bahan pelembut dan pelumas. Mempunyai pemerian tidak berwarna dan tidak berbau, namun ia memiliki sifat mudah terbakar. 

Peralatan Elektronik

Tak hanya digunakan pada industri farmasi. Minyak bumi bisa menjadi salah satu bahan campuran perangkat elektronik. Sebagai contohnya adalah plastik. Plastik tersusun atas polimer kerap dipakai untuk produk televisi, ponsel bahkan rangkaian komputer. 

Pertanian

Minyak tersebut berperan andil dalam keberhasilan pertanian. Kebutuhan pupuk, insektisida, dan obat hama juga menggunakan campuran minyak bumi. Bahan-bahan kimia itu penting untuk menjaga kualitas tanaman sehingga mampu menghasilkan hasil pertanian yang baik. 

Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik juga tidak lepas dari minyak bumi. Ia bermanfaat untuk menggerakan perangkat yang ada di dalam turbin. Turbin tersebut harus tetap berjalan semestinya supaya bisa menghasilkan tenaga dan uap. 

Daerah Penghasil Minyak Bumi

Daerah Penghasil Minyak Bumi © Unsplash.com

Indonesia masih terbilang cukup potensial sebagai penghasil minyak bumi, walau tidak sebanyak di Timur Tengah. Kami rangkum beberapa lokasi tempat eksplorasi minyak bumi yang tersebar di Indonesia.

1. Dumai, Riau.
2. Sungai Pakning, Riau.
3. Tanjung Pura (Sumatera Selatan)
4. Balikpapan (Kalimantan Timur)
5. Pulau Tarakan (Kalimantan Barat)
6. Majalengka (Jawa Barat)
7. Lhokseumawe (Aceh)

Kesimpulan

Minyak bumi sangat berperan penting untuk kehidupan manusia. Kandungannya beragam memerlukan serangkaian proses untuk memurnikan zat tersebut. Pemurnian dilakuakan dengan cara melakukan teknik pemisahan dengan berbagai metode yang disesuai dengan produk hasilnya. 

Tak hanya itu, pemanfaatannya juga berefek pada keperluan rumah tangga, bahan bakar kendaraan, produk kesehatan, peralatan elektronik, pertanian, serta pembangkit listrik. Kilang minyak juga bisa kita temui di seluruh wilayah Indonesia.

Akhirnya, kita sampai di penghujung pembahasan. Sebagai warga Indonesia, tentunya kita harus bijak terhadap aset penting milik negara kita. Sudah seyogyanya, kita sebagai penerus bangsa memanfaatkannya secara bijak tanpa eksploitasi berlebihan. Hal ini merupakan tanggung jawab kita semua. 

Semoga bermanfaat!