10 Pemisahan Campuran Lengkap dengan Penjelasannya

Pernahkah kalian melakukan praktikum penyaringan air saat di bangku sekolah? Air keruh yang kalian dapat dari sungai maupun danau lalu dimasukkan ke dalam tabung berisikan pasir dan kerikil. Kira-kira kalian tahu apa tujuan praktikum tersebut? Nah, tulah contoh sebuah penyaringan air sederhana. Kegiatan di atas adalah salah satu pemisahan campuran sederhana untuk mendapatkan kemurnian air sesuai dengan kebutuhan. 

Secara umum, air yang terdapat di sekitar kita seperti air sungai, rawa ataupun danau mempunyai pemerian kurang baik secara fisika. Tak hanya itu, jika kita lihat dari aspek kimia dan mikrobiologi sebagian besar sudah terkontaminasi oleh bakteri dan logam berat.

Sementara itu, terdapat beberapa pemisahan campuran yang perlu kalian ketahui, lho guys. Namun perlu diingat, pemisahan campuran ini tidak bisa membantu senyawa seperti air bebas dari segala jenis kontaminan. Daripada penasaran, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Pemisahan Campuran

Sebelum mengetahui lebih lanjut, kita harus mengenal campuran homogen terlebih dahulu. Pemisahan campuran berguna dalam proses pemisahan campuran homogen. Nah, apa yang dimaksud dengan campuran homogen, guys? Campuran yang dimana pelarut (solvent)  dan zat pelarutnya (solute) tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang. Campuran jenis ini bisa dibilang hanya bisa dibedakan dengan metode pemisahan campuran. 

Pemisahan campuran merupakan suatu proses pemisahan pelarut dengan zat terlarut yang tercampur dengan tujuan untuk  memurnikan atau mengambil zat-zat tertentu. 

Metode Pemisahan Campuran

Pemilihan metode pemisahan tidak boleh asal-asalan saja. Supaya hasilnya maksimal, kita perlu untuk mengetahui jenis pelarutnya dan sifat-sifat senyawanya terlebih dahulu. 

Sublimasi

Metode pertama adalah sublimasi. Pemisahan campuran sublimasi adalah peristiwa pemisahan antara zat padat dengan zat padat lainnya yang bersifat mudah menyublim. Kemudian, prinsip sublimasi yaitu mengubah zat padat menjadi zat gas dengan cara dipanaskan. Setelah itu ia akan membentuk kristal kembali setelah melewati masa pendinginan. Contoh peristiwa adalah penyubliman kapur barus. 

Filtrasi

Selanjutnya adalah filtrasi. Proses pemisahan larutan menggunakan filtrasi ini bisa berjalan dengan baik apabila kalian mengetahui sifat atau karakteristik zat yang akan hendak kalian ambil. Jika zat tersebut bukanlah zat volatile (mudah menguap) seperti air kotor maka boleh menggunakan cara ini.

Proses filtrasi ini berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel pelarut dan zat terlarutnya. Jadi, filtrasi merupakan proses pemisahan campuran dengan alat berpori atau penyaring. Hasil dari proses ini adalah filtrat dan residu (ampas). Melalui filtrasi, maka dapat diperoleh zat yang kita inginkan.

Baca Juga: Mengenal Koloid: Jenis, Sifat-Sifat dan Cara Pembuatannya

Evaporasi

Pemisahan campuran dengan cara evaporasi. Pemisahan ini merupakan proses penguapan campuran dengan bantuan pemanasan alami maupun buatan. Kemudian, metode ini dapat optimal apabila zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya adalah cairan.

Penerapan sederhana dari teknik evaporasi adalah pada proses pembuatan garam. Petani garam akan menjemur air laut pada suatu lahan kemudian memanfaatkan panas matahari untuk membantu proses penguapan air laut. Nah setelah itu kuantitas air laut akan berkurang dan menyisakan zat kristal garam bernama NaCl. 

Destilasi

Selanjutnya adalah pemisahan campuran bernama destilasi. Untuk kalian yang masih awam dengan pemisahan ini, wajar saja karena pemisahan ini menggunakan cara tidak sederhana melainkan menggunakan peralatan tertentu. Teknik destilasi atau penyulingan merupakan proses pemisahan dimana memanfaatkan perbedaan titik didih zat-zat  dalam larutan campuran.

Destilasi melibat beberapa perubahan fase wujud zat seperti penguapan dan pengembunan. Penguapan terjadi karena dalam proses destilasi terjadi pemanasan pada larutan supaya zat-zat pengotor atau tidak diinginkan akan menguap pada suhu tertentu. 

Kemudian zat yang menguap terlebih dahulu akan masuk ke dalam kondensor sebelum akhirnya masuk ke dalam wadah residu. Sementara itu, zat dengan titik didih lebih tinggi akan tetap berada di dalam labu destilasi. Contoh penerapannya adalah adalah pemisahan air dengan alkohol. 

Absorpsi

Metode pemisahan campuran ini berfungsi untuk membersihkan suatu zat dari pengotor yang melekat dengan cara penarikan secara kuat pada permukaan bahan pengabsorbsinya. Salah satu contoh penerapan teknik absorpsi adalah memutihkan warna gula. 

Kristalisasi

Proses pembentukan padatan dari campuran yang meleleh serta dipanaskan dengan suhu tertentu disebut dengan kristalisasi. Teknik pemisahan ini terjadi pada bahan cair yang berubah menjadi fase kristal padatan.

Nah, untuk mendapatkan fase kristal padatan maka perlu memisahkan zat padat tersebut dari larutan sehingga ia bisa mengkristal dengan sempurna. Sebelumnya, larutan tersebut haruslah dipekatkan terlebih dahulu dengan cara membuatnya menjadi larutan jenuh. 

Baca Juga: Benzena:Definisi, Struktur, Tata Nama Beserta Dampaknya

Ekstraksi

Proses pemisahan selanjutnya adalah berdasarkan perbedaan kelarutan dari solute di dalam pelarut berbeda. Ia bernama ekstraksi atau penyarian. Yap, biasanya teknik ini banyak digunakan dalam proses pembuatan jamu. 

Bahan-bahan alam atau simplisia akan diambil sarinya harus melewati beberapa proses dalam ekstraksi. Pertama adalah perebusan bahan tersebut hingga senyawa yang kita butuhkan akan larut dalam air. Lalu, ampas-ampas sisa perebusan dibuang dan air rebusan dimasukkan ke dalam wadah. Setelah itu, lakukan pemanasan air tersebut hingga tersisa bubuk-bubuk jamu. 

Dekantasi

Dari semua proses penyaringan, dekantasi adalah proses yang sangat sederhana. Tidak membutuhkan alat tambahan apapun. Pasalnya, pemisahan campuran ini dengan cara menuangkan cairan yang ingin dipisahkan secara perlahan sehingga endapan tidak ikut terbawa atau tertinggal di dasar wadah. Contohnya seperti pemisahan ampas teh dengan air teh. 

Maserasi

Maserasi atau ekstraksi dingin adalah teknik pemisahan campuran yang bisa kalian gunakan untuk mengambil kandungan zat tidak mudah menguap. Nah, teknik ini cocok untuk zat-zat yang rentang hilang atau mudah rusak ketika terjadi proses pemanasan, ya kawan literasi. Oleh sebab itu, kalian perlu tahu karakteristik zat senyawa yang ingin kalian pisahkan. 

Kromatografi

Sesuai dengan namanya, kromatografi merupakan sebuah teknik pemisahan suatu komponen menjadi beberapa partikel berdasarkan sifat dan penyusun komponen tersebut. Tujuan pemisahan ini adalah untuk mendapatkan zat yang diinginkan dengan lebih spesifik.

Sementara itu, dasar teknik pemisahan ini adalah kelarutan komponen dalam sebuah pelarut, daya penyerapan (absorbsi) serta volatilitas. Dengan memanfaatkan daya tarik antara komponen, sehingga dapat kita ketahui secara mudah karakteristik yang terpisah. 

Kromatografi memiliki dua fase yaitu fase diam (plat berpori atau silica) dan fase gerak (medium angkut dari beberapa campuran pelarut). Nah, untuk mengidentifikasi komponen tersebut, perlu adanya perhitungan nilai Rf. Maka, komponen yang mempunyai nilai Rf yang sama merupakan komponen sejenisnya.

Jenis-jenis kromatografi ada beragam, antara lain kromatografi lapis tipis (plat), kromatografi gas, kromatografi KCKT atau  HPLC . 

Kesimpulan

Pemisahan campuran adalah teknik untuk memisahkan dua atau lebih komponen berbeda. Sementara itu, terdapat beberapa metode untuk memisahkan campuran sesuai berdasarkan karakteristik bahan. Kemudian, fungsi dari pemisahan campuran yakni untuk memurnikan zat atau mengambil zat yang kalian inginkan.

Wah, akhirnya kita sudah sampai di penghujung artikel.Sudah paham dong pastinya? Terimakasih sudah mengikuti dari awal sampai akhir ya, kawan literasi. Semoga bermanfaat!