Perang Dingin merupakan perseteruan antara Blok Barat dan Blok Timur, yang melibatkan Amerika Serikat dan juga Uni Soviet. Perang ini berlangsung semenjak Perang Dunia II berakhir pada 1947 hingga bubarnya Uni Soviet di tahun 1991. Apa saja yang terjadi selama perang dingin? Bagaimana perang dingin berakhir? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai, ya!
Daftar Isi
Asal Muasal Istilah Perang Dingin

Saat penghabisan masa Perang Dunia II, seorang jurnalis asal Inggris, George Orwell, menggunakan istilah perang dingin untuk esainya yang berjudul “You and the Atomic Bomb”. Esai tersebut diterbitkan oleh sebuah surat kabar Inggris bernama Tribune pada 19 Oktober 1945. Intinya, esai tersebut memberi gambaran tentang dunia yang sedang di bawah ancaman perang nuklir.
Sebelum itu, istilah perang dingin dicetuskan pertama kali oleh seorang ahli keuangan Amerika dan penasihat presiden, Bernard Baruch. Istilah ini dipakai untuk mendeskripsikan ketegangan geopolitik antara Uni Soviet dan negara satelitnya dengan Amerika Serikat dan sekutu Eropa Barat-nya setelah Perang Dunia II. Baruch pada pidatonya di South Carolina pada 16 April 1947 menyatakan, “Janganlah kita tertipu. Hari ini kita ada di tengah-tengah perang dingin.”.
Seorang reporter yang juga komunis dari surat kabar Walter Lippmann pun menjelaskan panjang lebar tentang Perang Dingin dalam sebuah buku “The Cold War”. Saat ditanya pada tahun 1947 mengenai sumber istilah perang dingin, Ia menyebutkan bahwa istilah itu merujuk kepada istilah Prancis dari tahun 1930-an, la guerre froide.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Latar Belakang Perang Dingin

Perang Dingin konon terjadi setelah Perang Dunia II berakhir, terlihat semenjak hubungan Amerika Serikat dan Uni Soviet merenggang. Meski saat Perang Dunia II keduanya berada pada blok yang sama yaitu blok Sekutu, perbedaan ideologi keduanya membuatnya saling bersitegang. Amerika Serikat selalu waspada terhadap berkembangnya komunisme Uni Soviet. Sebaliknya, Uni Soviet juga tidak menyukai perilaku Amerika Serikat yang mengucilkannya dalam komunitas Internasional. Aliansi Amerika Serikat, Inggris, serta Uni Soviet mulai terpecah dan bibit-bibit kebencian pun berubah menjadi rasa saling tidak percaya dan permusuhan.
Perang Dingin melibatkan negara Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat bersama beberapa negara yang tergabung dalam NATO, sementara Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dengan beberapa negara satelitnya. Blok Barat menganut liberalisme dan kapitalisme, sementara Blok Timur menganut komunisme dan sosialis.
Baca juga: Mengenal Berbagai Organisasi Regional dan Global & Sejarahnya
Peristiwa Seputar Perang Dingin
1. Krisis Kuba

Setelah jatuhnya presiden Fulgencio Batista pada tahun 1959, rezim pro Amerika Serikat berhasil didirikan oleh Fidel Castro. Selama beberapa waktu, relasi antara Fidel Castro dan Eisenhower (Amerika Serikat) berjalan dengan baik, namun Amerika mulai menolak pengurangan ketergantungan ekonomi Kuba atas Amerika. Oleh karena itu, potensi masuknya bantuan dari Eropa Timur pun terbuka. Akan tetapi, Kuba mulai berupaya untuk melakukan perdagangan senjata dengan Uni Soviet pada tahun 1961. Di tahun tersebut, John F. Kennedy juga berusaha untuk menguasai Kuba, namun mengalami kegagalan, sehingga kekuasaan Kuba telah resmi berpusat ke Eropa Timur.
Pada bulan Februari 1962, Nikita Kruschev mulai memasang rudal nuklir di Kuba, kemudian Amerika Serikat pun memberlakukan blokade dan ultimatum kepada Kuba dan Soviet. Setelah itu, pada 1964, Kruschev berhasil dijatuhkan dan kondisi di Kuba pun mereda.
2. Persaingan Teknologi Luar Angkasa

Di bidang teknologi, selain nuklir, Amerika Serikat dan Uni Soviet bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam penjelajahan luar angkasa. Untuk pertama kalinya, Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik ke orbit bumi pada bulan Agustus 1957, lalu mengirim manusia pertama ke luar angkasa, yaitu Yuri Gagarin. Program luar angkasa Uni Soviet yaitu
Vostok dan Soyuz.
Sebagai tandingannya, Amerika membuat program Apollo untuk mendaratkan manusia di bulan dan berhasil mendaratkan 3 orang di bulan. Lalu, program luar angkasa Amerika Serikat mencakup Mercury, Gemini, dan Apollo. Persaingan ini adalah bentuk perebutan pengaruh negara-negara lain.
3. Perang Korea

Perang korea berlangsung selama 3 tahun, mulai dari tahun 1950-1953. Pada perang ini, Kim Il Sung didukung oleh Stalin untuk menyerang Korea Selatan, dan pasukan PBB mempertahankan Korea Selatan. Peperangan ini membuka perang antara NATO dan komunis Cina.
Semenjak Stalin wafat di tahun 1953, gencatan senjata pun dilakukan.
Korea Utara pun dipimpin oleh Kim Il Sung, sementara Korea Selatan dipimpin oleh Rhee Syng Man sampai tahun 1960 Ia dijatuhkan. Setelah sistem multipartai kembali diberlakukan pada 1987, situasi Korea Selatan pun membaik.
Baca juga: Seluk-Beluk Perang Dunia 2: Penyebab hingga Akhir Peperangan
4. Perang Vietnam

Perang Vietnam berlangsung selama 19 tahun, mulai tahun 1955-1975. Perang ini melibatkan Vietnam Utara (Hanoi) dan Vietnam Selatan (Saigon). Vietnam Utara didukung oleh komunis, sementara Vietnam Selatan didukung oleh SEATO. Perang yang berlarut-larut membuat Amerika Serikat memutuskan meninggalkan Vietnam, membuat Ho Chi Minh berhasil mengalahkan Vietnam Selatan dan membangun negara komunis.
5. Marshall Plan dan Doktrin Truman

Presiden Amerika Serikat, Harry Truman, mencetuskan doktrin kontainmen yang maknanya mengirimkan bantuan agar sebuah negara tidak jatuh ke dalam kekuasaan komunis. Kebijakan ini mulai diberlakukan semenjak Perang Yunani melawan komunis yang didukung oleh Yugoslavia. Doktrin Truman ini berlaku setiap ada perebutan kekuasaan seperti Vietnam, Korea, dan beberapa negara lainnya.
Sementara itu, Marshall Plan atau Rencana Marshall merupakan bantuan aliran dana untuk negara-negara yang membutuhkan rekonstruksi setelah perang dunia. Dengan menerima bantuan ini, sebuah negara secara tidak langsung berada dalam pengaruh blok barat, dan menjauhi blok timur. Bantuan ini memungkinkan negara untuk pulih dan mengalahkan serangan dari komunis. Salah satu bentuknya adalah membeli negara-negara yang tadinya berada di bawah kekuasaan Uni Soviet untuk membelot, seperti Cekoslowakia.
Baca juga: Kilas Balik Periode Demokrasi Terpimpin di Indonesia
Akhir Perang Dingin
Pada bulan Maret 1985, Gorbachev, yang merupakan pemimpin baru Uni Soviet pun meluncurkan kebijakan Glasnost (keterbukaan) dan gerakan politik Perestroika (restrukturisasi pemerintahan) pada tahun 1986. Kebijakan dan gerakan politik tersebut dibuat untuk memperbarui kebijakan ekonomi, politik, serta sistem kenegaraan Uni Soviet.
Kebijakan ini menghentikan perlombaan militer, salah satunya melalui diperbolehkannya masuknya modal asing. Kemudian, hal ini juga diimbangi dengan perbaikan relasi bersama Amerika Serikat, George Bush, serta menyetujui reunifikasi Jerman.
Kebijakan ini membuat militer Soviet berhenti memberikan dukungan, kemudian negara-negara satelitnya mulai memerdekakan diri pada tahun 1989. Pada 1991, terdapat upaya kudeta dengan membunuh Gorbachev. Namun upaya kudeta ini gagal dan membuat Uni Soviet dibubarkan pada 25 Desember 1991 agar tidak terjadi perpecahan lebih jauh.
Baca juga: Konflik & Perjalanan Politik Apartheid di Afrika Selatan
Itu dia ulasan singkat materi Perang Dingin, Kawan Literasi. Semoga pembahasan kali ini menambah wawasan kalian tentang sejarah dunia, ya!
Tidak ada komentar