
Hai sobat Studioliterasi, kalian pasti sudah tidak asing dengan tumbuhan berbiji seperti kacang tanah, kedelai, jagung, dll. Dalam proses perkembangannya, tumbuhan berbiji melalui suatu tahap yaitu tahap perkecambahan. Kira-kira, apakah kalian tahu seperti apa prosesnya? Dan faktor apa saja yang mempengaruhinya? Kali ini Studioliterasi telah merangkum secara lengkap materi tentang tahap perkembangan yang satu ini mulai dari pengertian, proses, tipe, hingga faktor yang mempengaruhinya. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji. Proses ini merupakan proses pertumbuhan biji-bijian untuk menjadi tanaman baru. Kecambah ini biasanya juga digunakan sebagai bibit atau diolah menjadi makanan.
Tahapan ini memiliki tujuan untuk mencegah timbulnya patogen serta mencegah terjadinya dormansi yang dapat menyebabkan benih berhenti tumbuh, sehingga diperoleh hasil berupa tanaman baru seperti tauge dan lain sebagainya.
Proses Perkecambahan
Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam pembentukan kecambah:
- Proses ini diawali dengan biji menyerap air yang ada disekitarnya atau biasa disebut proses imbibisi. Proses ono terjadi karena adanya perbedaan potensial air antara biji dengan lingkungan disekitarnya.
- Air yang telah masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio yang akan memicu sel-sel yang ada di lapisan aleuron untuk memproduksi enzim amilase. Enzim ini akan bekerja di endosperma untuk mengubah pati menjadi gula.
- Gula yang dihasilkan nantinya akan ditransfer ke embrio sebagai bahan untuk pertumbuhan embrio.
- Pertumbuhan embrio akan menyebabkan pemecahan kulit biji. Koleoptil akan tumbuh ke atas dan radikula akan tumbuh ke bawah.
Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan
Faktor yang dapat mempengaruhi proses ini dibagi menjadi 2, yaitu internal dan eksternal. Berikut penjelasannya:
Artikel Terkait
- Mengenal Makanan Haram dalam Islam Beserta Contohnyaby Siti Haliza (Studio Literasi) on Januari 26, 2023 at 10:52 am
Kawan Literasi tentunya sudah paham, bahwa dalam ajaran Islam tidak semua jenis makanan diperbolehkan untuk dikonsumsi. Ada tuntunan tentang hukum halal dan haramnya sebuah makanan yang kita konsumsi. Lantas, apa saja yang termasuk makanan haram dan apa pula bahayanya? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini, yuk! Makanan Haram dalam Islam Makan haram dalam Islam perlu Artikel <strong>Mengenal Makanan Haram dalam Islam Beserta Contohnya</strong> pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Mengenal Peninggalan Kerajaan Ternate Paling Terkenalby Siti Haliza (Museum Nusantara – Info Wisata Sejarah Indonesia) on Januari 24, 2023 at 2:31 pm
Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah. Beberapa peninggalan berasal dari zaman kerajaan, tidak terkecuali Kerajaan Ternate. Museum Nusantara kali ini akan membahas tentang beberapa peninggalan Kerajaan Ternate yang paling terkenal. Simak informasi selengkapnya di bawah ini! Sejarah Singkat Kerajaan Ternate Kerajaan Ternate adalah salah satu kerajaan Islam tertua yang berdiri sejak abad ke-13 di Indonesia. The post <strong>Mengenal Peninggalan Kerajaan Ternate Paling Terkenal</strong> appeared first on Museum Nusantara - Info Wisata Sejarah Indonesia.
- Pengertian Besaran Pokok & Jenis-jenisnya dalam Fisikaby Siti Haliza (Studio Literasi) on Januari 16, 2023 at 7:57 am
Dalam melakukan pengukuran fisika, kita terlebih dahulu harus paham mengenai konsep besaran dan satuan. Besaran sendiri berdasarkan satuannya terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Pada pembahasan kali ini, Studio Literasi akan membahas besaran pokok. Mari kita simak artikel berikut! Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Fisika Sebelum memulai ke pembahasan mengenai besaran pokok, ada baiknya Artikel <strong>Pengertian Besaran Pokok & Jenis-jenisnya dalam Fisika</strong> pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Kenali Sejarah & Properti Tari Topeng Cirebon yang Melegendaby Siti Haliza (Museum Nusantara – Info Wisata Sejarah Indonesia) on Januari 13, 2023 at 6:00 am
Indonesia memiliki banyak sekali tari tradisional. Beberapa diantaranya bahkan masih dipertunjukkan sampai saat ini. Salah satunya adalah tari topeng Cirebon. Pada kesempatan kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang sejarah dan properti tari topeng Cirebon. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini! Sejarah Tari Topeng Cirebon Tari topeng Cirebon merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal The post <strong>Kenali Sejarah & Properti Tari Topeng Cirebon yang Melegenda</strong> appeared first on Museum Nusantara - Info Wisata Sejarah Indonesia.
Faktor Internal
Berikut adalah beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi proses bertumbuhnya biji menjadi kecambah:
- Tingkat Kemasakan Benih
Tingkat kemasakan benih merupakan salah satu faktor internal yang sangat berpengaruh dalam proses perubahan menjadi kecambah ini. Biji dapat dikategorikan belum masak apabila biji belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta embrionya belum terbentuk dengan sempurna. Biji yang secara fisiologis belum masak biasanya tidak memiliki vigor (daya untuk hidup) serta tidak memiliki viabilitas (daya kecambah) yang baik.
- Berat dan Ukuran Benih
Diperkirakan bahwa benih yang memiliki berat dan ukuran besar mengandung cadangan makanan lebih banyak daripada benih yang berat dan ukurannya kecil. Cadangan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, serta mineral merupakan bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan baku dan energi untuk embrio dalam proses perkecambahan. Oleh karena itu, faktor berat dan ukuran benih dapat mempengaruhi kecepatan benih dalam berkecambah.
- Dormansi
Dormansi adalah suatu kondisi dimana benih sebenarnya hidup namun tidak dapat berkecambah meskipun diletakkan pada kondisi lingkungan yang memenuhi syarat untuk proses perkecambahan. Masa dorman bisa dipatahkan sehingga dapat dirangsang untuk berkecambah dengan menerapkan perlakuan khusus, seperti direndam dalam larutan asam sulfat, melakukan stratifikasi, dan lain-lain.
- Penghambat Perkecambahan
Terdapat beberapa zat yang dikenal dapat menghambat proses ini, seperti:
- Larutan yang memiliki tingkat osmotik tinggi, seperti manito, NaCl.
- Bahan-bahan yang dapat menghambat respirasi, seperti sianida, fluorida, azide, hydroxylamine.
- Coumarin.
- Auxin.
- herbisida.
Faktor Eksternal
Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tahapan perubahan biji menjadi kecambah:
- Air
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam proses ini. Selain berfungsi untuk menghilangkan inhibitor, air juga berfungsi dalam proses penguraian karbohidrat di dalam kotiledon biji yang digunakan untuk pertumbuhan embrio.
- Cahaya
Kebutuhan cahaya juga merupakan salah satu faktor penting. Dan ini bervariasi tergantung dari jenis benihnya. Ada benih yang perlu cahaya untuk berkecambah, ada juga yang dapat cepat berkecambah jika kebutuhan cahayanya tercukupi. Selain itu juga terdapat benih yang dapat terhambat perkecambahannya jika terkena cahaya, serta benih yang dapat berkecambah jika tidak terkena cahaya.
- Temperatur
Kecepatan perubahan benih menjadi kecambah juga dapat dipengaruhi dari faktor temperaturnya. Temperatur yang digunakan bagi kebanyakan benih tanaman yaitu sekitar 80-95°F (0-5°C). Untuk benih tanaman musim dingin biasanya 40°F (4,5°C) atau kurang. Sedangkan, untuk tanaman musim panas biasanya temperatur minimumnya sekitar 50-60°F (10-15°C).
- Oksigen
Oksigen merupakan bahan utama dalam proses respirasi. Proses respirasi sendiri merupakan faktor yang dapat mempengaruhi percepatan proses perkecambahan. Apabila ketersediaan oksigen terbatas, maka proses perubahan benih akan terhambat. Benih dapat berkecambah apabila kandungan oksigen di udara >29%. Namun, ada pula jenis tanaman yang akan berkecambah pada kondisi kurang oksigen, seperti padi.
Tipe Perkecambahan
Terdapat dua tipe yang dalam proses perubahan benih menjadi kecambah ini, yaitu:
- Perkecambahan Epigeal
Tipe epigeal adalah tipe dimana proses perubahan yang terjadi akan menghasilkan kotiledon dan epikotil yang tumbuh keluar ke atas permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena pada saat pertumbuhan embrio, bagian hipokotil tumbuh lebih panjang dari epikotil. Contoh dari tipe epigeal adalah biji kacang hijau, kacang merah, kacang kapri.
- Perkecambahan Hipogeal
Tipe hipogeal adalah tipe dimana kotiledon biji tidak keluar dari tanah saat berkecambah, melainkan epikotil yang tumbuh memanjang yang menyebabkan plumula ikut keluar dari tanah. Hal itu terjadi karena epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil. Contoh dari tipe hipogeal adalah biji jagung, padi, dan rumput-rumputan.
Itulah ringkasan materi mengenai perkecambahan. Semoga bermanfaat dan dapat membantu sobat studioliterasi dalam memahami pelajaran biologi ya. Sampai jumpa di artikel yang lain!
Baca Juga:
–Perkembangbiakan Vegetatif
–Perkembangbiakan Generatif