Halo kawan literasi. Kali ini pembahasannya akan menarik karena kita akan mempelajari suatu hewan kecil kasat mata dengan spesiesnya yang cukup beragam. Yap benar. Kita akan belajar tentang filum platyhelminthes.
Daftar Isi
Nah, tunggu apa lagi. Simak terus penjelasan di bawah ini ya guys!
Pengertian Filum Platyhelminthes

Sebelumnya kita sudah membahas tentang filum Arthropoda, filum Mollusca (Hewan Lunak) dan filum Echinodermata. Mereka termasuk ke dalam keluarga kingdom animalia, tak terkecuali filum Platyhelminthes. Yap, setiap filum mempunyai karakteristik sendiri-sendiri
Kata Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani yaitu “platy” yang berarti pipih dan “helminthes” adalah cacing. Jadi, mereka itu adalah cacing pipih atau cacing pita. Namun keberadaannya sebagian besar menjadi parasit bagi induk yang ditumpanginya.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Cacing pipih atau cacing pita merupakan hewan lunak tanpa tulang belakang yang hidup bebas di alam. Mereka bisa hidup di organisme lain, darat maupun di air. Pasalnya, jumlah spesies yang telah diketahui sekitar 13.000 spesies menyebar di seluruh belahan dunia.
Baca Juga:Mengenal Definisi Mollusca, Karakteristik dan Klasifikasinya
Karakteristik Filum Platyhelminthes
Selanjutnya, kita mengenal lebih jauh mengenai ciri-ciri filum platyhelminthes. Secara umum mereka mempunyai tubuh berbentuk pipih dorsoventral (tubuh tersusun lapisan atas dan bawah) dan tidak mempunyai segmen seperti filum Arthropoda. Mereka juga sensitif terhadap rangsangan cahaya.
Secara fisik, panjang mereka hanya sekitar 2-3 cm. Namun ada spesies bernama Bipalium yang hidup di kondisi lembab yang bisa mencapai 60 cm.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Selanjutnya struktur dan fungsi tubuhnya cukup berbeda dengan cacing biasa. Adapun beberapa struktur dan fungsi tubuh filum platyhelminthes yang perlu kalian ketahui, antara lain:
- Termasuk ke dalam hewan triploblastik atau mempunyai tiga lapisan sel tubuh yaitu bagian terluar (ektoderm), bagian tengah (mesoderm), dan bagian dalam (endoderm).
- Tubuhnya berbentuk simetris bilateral, yaitu terbagi menjadi dua sisi sama besar.
- Termasuk ke dalam hewan aselomata atau tidak mempunyai ronggah tubuh yang jelas.
- Sistem respirasi dilakukan melalui permukaan tubuh.
- Hermaprodit (alat reproduksi jantan dan betina berada di dalam satu tubuh).
- Tidak ada rongga tubuh untuk melakukan pertukaran gas.
- Sistem ekskresi sederhana, yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dalam tubuh dan lingkungannya.
- Daya regenerasi yang tinggi, itulah mengapa ketika kita memotong bagian tubuh hewannya, maka mereka bisa mengganti bagian tubuh yang rusak dengan sel baru.
- Rongga pencernaan (gastrovaskular) dengan satu lubang.
- Sebagian besar hidup sebagai parasit yang menumpang pada tubuh inangnya (manusia atau hewan) dan sebagian kecilnya hidup terbesar di bebatuan, darat, dan perairan.
Baca Juga: Enchinodermata: Pengertian, Ciri-Ciri dan Klasifikasinya
Klasifikasi Filum Platyhelminthes
Nah, pada bagian ini kita akan kenalan dengan masing-masing kelas dari filum Platyhelminthes. Daripada penasaran, yuk simak penjelasan ini sampai akhir ya!
Kelas Turbellaria

Pertama, ada kelas Turbellaria. Mereka dijuluki sebagai cacing rambut getar karena mempunyai silia di seluruh permukaan tubuhnya sebagai alat gerak. Tak hanya itu cacing pipih dalam kelas ini mempunyai bentuk kepala segitiga dan bintik mata untuk membedakan gelap dan terang.
Mereka mempunyai organ tubuh sederhana seperti mulut, faring, esofagus dan juga usus halus. Tak hanya itu, daya regenerasinya yang tinggi sehingga membuatnya bisa memperbaiki bagian tubuhnya yang hilang layaknya “hewan abadi”.
Filum platyhelminthes dalam kelas turbellaria ini termasuk ke dalam golongan karnivora. Cacing ini banyak menghuni daerah-daerah lembab seperti kolam, sungai, gua, dedaunan, maupun batu-batuan. Mereka bukanlah parasit atau sebagai hewan pengganggu bagi makhluk hidup lain. Contohnya adalah Planaria sp.
Kelas Trematoda

Kemudian terdapat kelas Trematoda. Ciri khas mereka yaitu terdapat alat penghisap dengan kait yang terdapat di dalam mulutnya. Bukan tanpa tujuan, bagian tubuh itu mereka gunakan supaya tidak ikut tercerna ketika di dalam tubuh inang. Tak hanya itu, mereka mempunyai sistem percernaan yang sederhana seperti mulut, faring, esofagus dan usus halus.
Contoh spesies yang cukup familiar adalah Fasciola hepatica. Spesies ini banyak menyinggahi hati manusia dan bersifat sangat parasit. Tubuhnya berukuran 8-13 milimeter dan susunan tubuh triploblastik. Namun sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Kelas Cestoda

Pada kelas cestoda, kalian akan menemukan ciri-ciri tubuh yang khas dari pada filum Platyhelminthes lainnya. Yap, bentuk tubuhnya seperti pita. Eits jangan heran ya, meskipun bentuknya cantik, tapi cacing pipih ini cukup berbahaya lho, kawan literasi!
Mereka hidup sangat bergantung pada inang, Dalam siklus hidupnya mereka membutuhkan dua inang. Saat menjadi larva, mereka hidup di otot, hati, otak atau subkutan inangnya. Namun jika sudah menjadi cacing pita dewasa mereka migrasi ke saluran pencernaan inangnya.
Kelompok cacing yang menginfeksi ini sebagian besar dari famili Tetrabothiriidae, Aphelinidae, dan Cephalo Chlamydiae. Mereka bergerak menggunakan silia dan bereproduksi secara aseksual.
Cacing ini banyak menjangkit ikan, sapi, babi, dan juga manusia. Beberapa spesies yang terkenal antara lain Taenia solium dan Taenia saginata yang banyak menginfeksi babi dan sapi. Manusia bisa tertular jika mengkonsumsi daging sapi yang terkontaminasi.
Kelas Monogenea
Terakhir ada kelas monogenea. Filum platyhelminthes pada kelas ini banyak menyerang hewan pisces, amphibi maupun reptilia. Mereka mencari makan dengan cara menyerap lendir, darah dan sel-sel epitel dari sel-sel tubuh inangnya.
Kelas ini bersifat parasit dan tidak mempunyai rongga tubuh. Ciri khas kelas ini adalah memiliki organ seperti kait pada bagian belakang yang disebut dengan haptor. Pada cacing dewasa, tubuhnya memiliki dua haptop yaitu untuk makan (prohaptor) dan untuk menempel (opisthaptor).
Kelas monogenea dari filum Platyhelminthes mempunyai sistem pencernaan sederhana dan tidak mengalami reproduksi aseksual. Spesies yang terkenal adalah Neobenedenia, yang hidup pada sirip dan insang ikan.
Baca Juga: Mengenal Coelenterata: Definisi, Struktur Tubuh, Bentuk Tubuh & Klasifikasinya
Kesimpulan
Filum platyhelminthes adalah salah satu filum dari kingdom animalia. Ia merupakan filum cacing pipih yang sebagian besar hidup sebagai parasit di tubuh inangnya. Secara keseluruhan, tubuhnya tersusun dari rongga triploblastik dan sistem pencernaannya yang sangat sederhana.
Namun, perlu diingat, hewan ini sangat berbahaya oleh karena itu, kita sebagai manusia harus berhati-hati dan waspada terhadap menu harian yang kita konsumsi. Pastikan ia tak hanya bebas dari bakteri dan kotoran namun juga bebas dari kontaminasi parasit.
Oke,sampai jumpa ya kawan literasi dan semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar