Kawan Literasi pasti sering banget kan menemukan desain pada kemasan produk? Nah hasil desain tersebut merupakan salah satu penerapan desain grafis dalam kehidupan sehari-hari. Hm, apa itu desain grafis? Yuk kita pelajari prinsip dasar desain grafis di Studio Literasi.
Daftar Isi
Apa itu Desain Grafis?
Desain grafis adalah suatu bentuk proses komunikasi yang dilakukan secara visual dengan menggunakan berbagai elemen seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi untuk menyampaikan pesan.
Ketika membuat desain grafis diperlukan berbagai kombinasi yang menciptakan sesuatu yang selaras. Hal yang harus desainer kuasai ketika sedang mendesain adalah memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan warna, gambar, dan tulisan untuk menciptakan perpaduan yang menyatu. Bagi Kawan Literasi yang tertarik dengan desain grafis, ada beberapa prinsip yang harus dipelajari agar menciptakan desain yang tepat.
Ada berbagai perdebatan mengenai jumlah unsur dan prinsip desain grafis, ada yang mengatakan tujuh, sembilan, atau bahkan sebelas. Namun, ketika mendesain tidak selalu menggunakan semua unsur tersebut. Seorang desainer, harus dapat merancang komposisi yang sesuai. Kali ini, Studio Literasi akan membahas mengenai 9 prinsip dasar desain grafis beserta cara menggunakannya.
Artikel Terkait
9 Prinsip-prinsip Desain Grafis
1. Keseimbangan
Komposisi adalah salah satu hal penting dalam desain. Seorang desainer harus memperhatikan masing-masing komposisi agar menciptakan estetika yang seimbang dan lebih komunikatif agar dapat menyampaikan pesan dan membentuk persepsi. Ada dua prinsip untuk menciptakan desain yang seimbang yakni menjaga keseimbangan simetris, asimetris, radial, dan sederajat.
2. Hierarki
Ketika membuat sebuah desain, maka semua objek harus memiliki kepentingan sama. Desainer harus dapat membuat skala yang tepat untuk setiap objek agar orang menjadi tahu pusat perhatian sebuah desain. Elemen-elemen harus dapat disesuaikan dan diprioritaskan pada bagian tertentu untuk menciptakan desain yang sesuai.
3. Kesejajaran
Alignment merupakan sesuatu yang mengacu pada elemen grafis yang sejajar pada sebuah halaman. Keselarasan pada komposisi rata kiri, tengah, atau kanan merupakan hal yang menjaga keselarasan. Elemen yang berbeda antara satu dan yang lain dapat menggambarkan desain dengan kesan yang berantakan serta dapat mengacaukan komposisi.
Desainer harus mampu untuk menggambarkan secara jelas posisi teks yang selaras agar elemen satu dengan lainnya dapat terhubung. Selain itu, letak sebuah judul dan pusat juga harus diperhatikan secara detail.
4. Proporsi
Kawan Literasi pernah tidak memperhatikan sebuah poster film? Kamu akan melihat ada objek yang lebih menonjol daripada dengan yang lainnya. Nah dalam desain grafis hal itu disebut sebagai proportion. Desain dapat membagi skala untuk membandingkan setiap unsur yang ada sehingga audiens dapat memusatkan perhatian pada apa yang ingin desainer tonjolkan.
5. Ruang Kosong
Sebuah desain yang memiliki latar kosong tanpa elemen apapun disebut sebagai ruang kosong atau negative space. Desain yang terlalu menggunakan banyak elemen terkadang membuat ruang komposisi terasa “sesak”. Ruang kosong akan membuat sesuatu lebih menonjol dan pengalaman audience yang lebih baik lagi.
6. Kontras
Prinsip desain yang harus dipahami selanjutnya adalah kontras. Penggunaan sebuah warna, ukuran, bentuk, hingga elemen yang serupa harus mengacu pada perbedaan. Mengapa penting? Karena sebuah perbedaan yang kontras akan menjadi hal yang menjadi pusat perhatian audiens ketika pertama kali melihat sebuah desain.
Ada catatan penting pada penggunaan kontras yakni elemen menjadi menonjol antara satu dengan lainnya. Desain yang kurang kontras akan menghasilkan sesuatu yang tidak terlalu audiens ingat. Fungsi lain dari sebuah kontras adalah aksesibilitas yakni kontras antara elemen akan lebih mudah diakses oleh orang yang mengalami kesulitan membaca teks pada layar atau yang tidak memiliki kontras yang memadai.
7. Penekanan
Ketika melihat sebuah desain, audiens biasanya akan tertuju pada sesuatu yang menonjol dan membuat tertarik. Beberapa yang membuat tertarik adalah judul, gambar, dan CTA (Call to Action). Hal ini perlu untuk desainer tekankan pada sebuah desain agar pesan yang ingin diberikan dapat tersampaikan pada audiens.
Desainer yang belum mengetahui bagaimana penekanan pada komposisi desain akan mengakibatkan kebingungan pada audiens. Selalu pastikan untuk menekankan kesan pengguna dengan membuat komposisi elemen, white space, dan pola yang sesuai.
8. Pergerakan
Pernahkah Kawan Literasi ketika melihat sebuah desain seperti pola desain tersebut mendorong mata untuk mengikut alurkan? Seperti melihat pola desain yang paling besar, kemudian yang kecil, dan elemen lainnya. Hal tersebut merupakan komposisi desain seorang desainer agar dapat mengontrol mata audiensnya. Gerakan mata manusia biasanya akan berpola seperti F dan Z atau pola kue lapis.
9. Kesatuan
Prinsip yang terakhir adalah sebuah desain harus memberikan rasa kesatuan yang harmonis. Komposisi visual dan konseptual harus mampu membuat audiens menjadi lebih nyaman sehingga semua terlihat baik pada tempatnya. Metode unity yang baik adalah:
- Proximity.yakni elemen sangat dekat dan terlihat seperti kelompok yang terpadu.
- Alignment, yakni elemen yang sejajar sehingga tampak rapi dan terkait.
- Repetition. yakni pengulangan elemen untuk menciptakan rasa kesatuan dan harmonis dengan pola yang teratur.
Nah itu tadi prinsip-prinsip desain yang harus Kawan Literasi ketahui ketika membuat sebuah desain. Semoga artikel ini dapat membantumu ya untuk membuat desain yang memukau mata. Selamat mencoba 🙂
Tidak ada komentar