1. Kelas 10 Bahasa Indonesia

Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!

Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri.

Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa jenis dari puisi lama, loh. Untuk mengetahui jenis puisi lama lebih jauh, simak artikel kali ini sampai selesai, Kawan Literasi!

1. Karmina

Sumber: freepik

Karmina adalah jenis pantun yang singkat. Karmina juga kerap disebut sebagai pantun kilat. Ciri-ciri Karmina yaitu seperti berikut ini:

  • Satu bait memiliki dua baris.
  • Setiap baris mempunyai 8 – 12 suku kata. 
  • Pola rima a-b-a-b di setiap frasa. 
  • Frasa pertama pada baris pertama memiliki rima yang sama dengan frasa pertama baris kedua, sama halnya dengan frasa berikutnya di setiap baris. 

Contoh:

Artikel Terkait

  • Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am

    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am

    Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya
    by Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am

    Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya.  Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Dahulu parang sekarang besi

Dahulu sayang sekarang benci

 

Pergi ke desa dengan paman

Mari kita kuatkan iman

2. Pantun

Pantun pasti sudah tidak asing bagi Kawan Literasi. Asal salah satu jenis puisi lama ini yaitu dari Minangkabau, berasal dari istilah kata “Panutun”. Awalnya, pantun digunakan untuk menjalin hubungan antar masyarakat. Beberapa ciri pantun diantaranya yaitu: 

  • Satu bait memiliki empat baris.
  • Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
  • Memiliki pola rima a-b-a-b.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Sampiran adalah kata pembuka yang tidak berkaitan dengan maksud pantun.
  • Baris ke-3 dan ke-4 merupakan isi dari pantun.

Contoh: 

Tumbuh merata pohon tebu 

Pergi ke pasar membeli daging

Banyak harta miskin ilmu

Bagai rumah tidak berdinding

 

Air surut memungut bayam

Sayur diisi ke dalam kantung

Jangan diikuti tabiat ayam

Bertelur sebiji riuh sekampung

Baca juga: Teks Laporan Hasil Observasi

3. Syair 

Sumber: cutewallpaper

Syair berasal dari Persia. Konon, syair dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam. Dari bahasa Arab, syair berasal dari kata syi’ir atau syu’ur, yang artinya perasaan yang menyadari, kemudian berkembang menjadi syi’ru, yang artinya puisi dalam pengetahuan umum. Namun, setelah mengalami perubahan, syair merupakan puisi lama khas Melayu, tidak lagi mengacu dari tradisi sastra syair arab. 

Ciri-ciri syair: 

  • Setiap bait mempunyai empat baris
  • Tiap bait memiliki 8-14 suku kata. 
  • Memiliki sajak a-a-a-a
  • Semua baris merupakan isi 
  • Bahasanya adalah kiasan

Contoh: 

Inilah gerangan suatu madah 

Mengarangkan syair terlalu indah 

Membetuli jalan tempat berpindah 

Di sanalah iktikat diperbetuli sudah 

 

Wahai muda kenali dirimu 

Ialah perahu tamsil hidupmu 

Tiadalah berapa lama hidupmu 

Ke akhirat jua kekal hidupmu 

 

Hai muda arif budiman 

Hasilkan kemudi dengan pedoman 

Alat perahumu jua kerjakan 

Itulah jalan membetuli insan 

 

Perteguh jua alat perahumu 

Hasilkan bekal air dan kayu 

Dayung pengayuh taruh di situ 

Supaya laju perahumu itu 

 

Sudahlah hasil kayu dan ayar 

Angkatlah pula sauh dan layar 

Pada beras bekal jantanlah taksir 

Niscaya sempurna jalan yang kabir 

 

Karya: Hamzah Fansuri

4. Gurindam

Asal gurindam adalah negara India. Istilah kata gurindam yaitu dari bahasa India “Kirindam”, yang artinya perumpamaan atau mula-mula. Gurindam dulu sangat penting dan menjadi warisan budaya kehidupan karena menjadi syarat nilai agama dan moral. Gurindam dapat dikatakan sebagai syair yang singkat. 

Ciri gurindam adalah sebagai berikut: 

  • Setiap bait memiliki dua baris.
  • Setiap baris terdiri dari 10-12 suku kata
  • Memiliki rima a-a
  • Baris 1 merupakan masalah atau soal, sementara baris 2 adalah jawaban atau akibat dari masalah. 
  • Isi gurindam umumnya berupa nasehat, filosofi hidup, atau kata mutiara.

 

Contoh: 

Kurang pikir kurang siasat

Tentu dirimu akan tersesat

 

Jika hendak mengenal orang mulia,

Lihatlah kepada kelakuan dia.

Baca juga: Contoh Teks Negosiasi, Pengertian, & Strukturnya

5. Talibun

Sumber: wallpaperflare

Talibun termasuk jenis puisi lama yang mirip seperti pantun, namun barisnya lebih panjang. Ciri talibun adalah sebagai berikut: 

  • Setiap bait mempunyai jumlah baris yang genap dan lebih dari empat
  • Jumlah suku kata setiap baris adalah 8-12
  • Pola rimanya a-b-c-a-b-c
  • Bagian separuh awal talibun adalah sampiran dan sisanya adalah isi

Contoh: 

Mencari batu sepanjang lima senti

Batu diambil lalu letakkan sejajar

Jangan lupa diatur mengelilingi gelas

Jika setiap hari bermain tiada henti

Tak pernah ada waktu untuk belajar

Jangan kaget nantinya tinggal kelas

6. Mantra

Mantra merupakan jenis puisi lama yang konon mempunyai kekuatan gaib. Ciri khas dari mantra adalah adanya sebagian kata yang berulang untuk memberi sugesti pada yang mendengarnya.

7. Seloka

Sumber: pxfuel

Seloka memiliki struktur yang mirip dengan pantun. Namun, seloka memiliki letak isi yang berbeda. Ciri seloka adalah berikut ini:

  • Setiap bait paling tidak memiliki 4 baris, bisa lebih asalkan genap
  • Tiap baris mempunyai 8-12 suku kata
  • Setiap baris merupakan isi
  • Mempunyai pola rima a-b-a-b

Contoh: 

Warna merah menghias kuku

Cantik nia kala dipandang

Sang istri menjadi sendu

Karena mertua tak kunjung bertandang

Baca juga: Kalimat Retoris: Definisi, Fungsi, Ciri dan Contoh Kalimat

Demikianlah ulasan materi puisi lama, lengkap dengan jenis dan ciri-cirinya. Dengan mengetahui berbagai bentuk karya sastra, salah satunya puisi lama, bisa menjadi inspirasi untuk terus melestarikannya. Semoga bermanfaat untuk Kawan Literasi semua!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Untuk menyelenggarakan kegiatan lingkup negara maupun daerah, pasti membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, Undang-Undang di Indonesia telah mengatur pengelolaan dana melalui APBN dan APBD. Meskipun sama-sama bertujuan untuk mengatur pendanaan, keduanya juga memiliki perbedaan dalam hal sumber serta fungsinya. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel kali ini hingga selesai, ya, Kawan Literasi! […]
    Halo kawan literasi, akhirnya kita akan berjumpa lagi. By the way, pernahkah kalian membeli snack atau ice cream dari supermarket lalu terlintas kalian berpikir plastik itu terbuat dari apa? Kemudian saat kalian memasak, kalian pasti heran mengapa pegangan alat masak terasa begitu solid dan ringan? Peristiwa-peristiwa di atas merupakan contoh dari kegunaan polimer dalam kehidupan […]

    Trending

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama […]
    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa […]
    Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil […]
    Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial.  Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup […]