
Sama-sama melibatkan prosesi menyembelih hewan, rupanya aqiqah dan qurban merupakan jenis ibadah yang berbeda. Kalau hari qurban dirayakan secara serempak oleh seluruh umat muslim di dunia, terus kapan ya waktu pelaksanaan aqiqah? Yuk, simak ketentuan qurban dan aqiqah dalam Islam berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Qurban dan Aqiqah dalam Islam
Agar dapat memahami pengertian qurban dan aqiqah, sebaiknya kita memulai pembahasan dari sistem penanggalan dalam Islam. Segala jenis peristiwa hingga waktu ibadah yang dianjurkan bagi umat muslim menggunakan perhitungan kalender hijriah.
Terdapat beberapa tanggal penting dalam kalender hijriah, salah satunya hari raya qurban yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Aqiqah, di sisi lain, merupakan bentuk ibadah yang tidak memiliki penanggalan mutlak. Dengan demikian, pengertian qurban dan aqiqah dalam Islam sejatinya sangat berbeda.
Pengertian Qurban
Dari segi bahasa, terdapat perbedaan qurban dan aqiqah. Qurban adalah kegiatan yang berarti ‘dekat’. Istilah tersebut dimaknai sebagai pengingat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, ibadah qurban harus disertai niat tulus untuk menyedekahkan sebagian harta di jalan Islam.
Artikel Terkait
Pengertian Aqiqah
Aqiqah adalah prosesi yang merujuk pada kata ‘memotong’. Sebagian ulama mengartikan istilah tersebut sebagai upacara memotong rambut anak. Beberapa ulama lain menerjemahkannya sebagai upacara memotong hewan kurban. Dengan demikian, dalam upacara aqiqah, terdapat dua prosesi, yaitu memotong rambut dan menyembelih hewan kurban.
Perbedaan Qurban dan Aqiqah
Terdapat dua kesamaan antara ketentuan qurban dan aqiqah dalam Islam, yaitu dasar hukumnya yang berupa sunnah muakad atau sangat dianjurkan serta adanya prosesi penyembelihan hewan kurban. Di luar itu, setidaknya ada 4 perkara utama yang menjadi perbedaan qurban dan aqiqah.
Tujuan Qurban dan Aqiqah
Kendati diwujudkan dalam upacara penyembelihan hewan kurban, tujuan qurban dan aqiqah jelas berbeda. Qurban merupakan peringatan atas peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuk menunjukkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Lain halnya dengan aqiqah yang merupakan ibadah sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak. Tujuan qurban dan aqiqah juga berbeda dari subyek yang ditebus. Hewan kurban pada hari raya idul adha ditujukan untuk diri sendiri, sedangkan aqiqah biasanya ditujukan untuk anak. Apabila terlewatkan hingga dewasa, seseorang itu diperbolehkan untuk mengaqiqahi dirinya sendiri.
Dalil Aqiqah dan Qurban
Dalil atau landasan petunjuk juga menjadi salah satu perbedaan qurban dan aqiqah. Anjuran ibadah qurban disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Kautsar ayat 2 yang berbunyi:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.”
Sementara itu, aqiqah tidak disebutkan di dalam Al Qur’an melainkan hadits shahih dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah yang berbunyi:
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى
Artinya: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.” (Abu Dawud no. 2527, HR. Tirmidzi no. 2735, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa’ no. 1165).
Waktu Pelaksanaan Qurban dan Aqiqah dalam Islam
Perbedaan qurban dan aqiqah dapat dilihat jelas dari waktu pelaksanaannya. Idul adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah yang menandai akhir pelaksanaan ibadah haji. Meskipun demikian, umat muslim dapat menyembelih hewan dalam rentang waktu 4 hari, yaitu pada tanggal 10 – 13 Dzulhijjah.
Sementara itu, aqiqah tidak memiliki penanggalan serentak. Upacara ini bisa dilaksanakan kapan saja selama anak telah melebihi usia 7 hari. Bahkan, tetap dapat dijalankan ketika anak sudah dewasa.
Jenis Hewan dalam Ketentuan Qurban dan Aqiqah
Perbedaan qurban dan aqiqah juga nampak pada jenis serta jumlah hewan yang dapat disembelih. Pada pelaksanaan qurban, hewan ternak yang disembelih bisa beragam, seperti sapi, unta, kerbau, domba, dan kambing. Hewan ternak besar (sapi, unta, dan kerbau) dapat diatasnamakan untuk maksimal 7 orang. Sementara itu, kurban kambing atau domba hanya dapat mewakili 1 orang.
Hewan yang dapat disembelih pada upacara aqiqah adalah kambing, domba, atau sejenisnya. Untuk mengaqiqahi anak perempuan, jumlah hewan yang disembelih adalah 1 ekor. Sementara itu, aqiqah untuk anak laki-laki perlu menyembelih sebanyak 2 ekor.
Doa Memotong Hewan Qurban dan Aqiqah
Sebagaimana dalam ulasan di atas, terdapat beberapa ketentuan qurban dan aqiqah pada pelaksanaannya. Apabila tujuan dan syaratnya telah sesuai, orang yang akan menyembelih perlu melafalkan niat dan doa supaya ibadah dapat diterima oleh Allah SWT. Bagian ini akan menjabarkan rangkaian doa memotong hewan qurban dan aqiqah.
Doa Memotong Hewan Qurban dan Aqiqah: Qurban
Sebelum memotong hewan kurban pada idul adha, penyembelih disarankan untuk membaca basmalah, shalawat nabi, dan bertakbir sebanyak 3 kali. Setelah hewan kurban dihadapkan ke kiblat, baru kemudian doa memotong qurban perlu dibaca. Berikut merupakan urutan pembacaan doa qurban:
Baca Basmalah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillâhir rahmânir rahîm
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”
Baca Shalawat Nabi
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allâhumma shalli alâ sayyidinâ Muhammad, wa alâ âli sayyidinâ Muhammad.
Artinya: “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”
Baca Takbir 3 Kali dan Tahmid 1 Kali
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”
Baca Doa Menyembelih
Doa menyembelih hewan pada qurban berdasarkan buku Irsyadul Anam fi Tarjamati Arkanil Islam karya Al Habib Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al Alawi Al Husaini:
اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm
Artinya: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”
Doa Memotong Hewan Qurban dan Aqiqah: Aqiqah
Dalam pelaksanaan aqiqah, rambut bayi akan dipotong dan dilakukan pula penyembelihan hewan kurban (kambing atau domba). Rangkaian kegiatan ini mulai dengan pembacaan niat memotong hewan, menyebut nama Allah SWT, menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat, dan membaca shalawat nabi. Berikut merupakan doa sebelum menyembelih hewan aqiqah dan memotong rambut bayi:
Doa Memotong Hewan Aqiqah
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [ اللهم مِنْكَ وَلَكَ ] اللهم تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ
Bismillâhi wallâhu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu …
Artinya: “Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah akikahnya … [nama bayi]”
Doa Memotong Rambut Bayi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil ‘âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, allâhumma sirrullâhi nûrun nubuwwati rasulullâhi shallallâhu ‘alaihi wasallam walhamdulillâhi rabbil ‘âlamin
Artinya: “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasulullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Setelah selesai melaksanakan aqiqah, umumnya daging akan diolah berupa masakan. Kemudian makanan tersebut akan dibagikan kepada saudara terdekat. Dan terakhir, akan ada doa serta ucapan aqiqah untuk sang bayi dari kerabat dan keluarga.
Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada kaitan antara qurban dan aqiqah dalam Islam. Meskipun demikian, setiap umat muslim khususnya yang mampu secara materi sangat dianjurkan untuk menjalankan kedua ibadah tersebut. Apakah sudah ada rencana untuk melaksanakannya? Semoga artikel ini membantu.
Tidak ada komentar