Kawan literasi, apa sih reaksi kalian ketika menonton film hantu atau misteri? Mungkin beberapa dari kalian ada yang merasa takut, deg-degan, atau sesederhana bulu kuduk ikut merinding. Nah, hal ini wajar lho, guys! Itu tandanya kalian masih mempunyai reaksi normal terhadap suatu peristiwa. Dengan kata lain, sistem saraf kalian masih bisa merespon kejadian apapun dengan baik.
Daftar Isi
Salah satu sistem tubuh manusia yang tak kalah penting adalah sistem yang mengelola aktivitas dan kontrol gerak adalah sistem saraf. Yuk, kupas satu per satu penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Sistem Saraf?

Melansir hellosehat, sistem saraf merupakan salah satu sistem yang ada di dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi pergerakan tubuh. Kehadiran sistem ini juga tidak kalah penting dengan sistem organ lain. Kegiatan kita seperti berjalan, bernafas, berpikir, dan melakukan aktivitas tertentu tidak akan lancar jika tidak ada sistem tersebut.
Sistem saraf bekerja sama dengan hormon untuk memelihara fisiologi tubuh. Saraf dalam tubuh kita menerima banyak rangsangan sehingga kita bisa menyesuaikan respon apa yang sesuai untuk tubuh. Berdasarkan cara kerja nya sistem kerja saraf terbagi menjadi dua yaitu saraf pusat dan saraf tepi.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Sistem saraf pada umumnya terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, seperti mata, telinga, kulit, dan sebagainya). Contoh sederhananya saja ketika kalian membaca artikel ini, otot mata kalian bergerak dan aktif kemudian informasi-informasi yang diperoleh akan dikirim menuju otak. Aktivitas ini juga melibatkan sistem saraf lho, kawan literasi.
Anatomi dan Bagian Sistem Saraf
Nah, setelah memahami pengertian sistem saraf. Kita akan belajar memahami bagian-bagian dari saraf pusat dan tepi serta bagaimana ia bekerja pada tubuh kita. Tetap simak penjelasan berikut!
Sistem Saraf Pusat
Sesuai dengan namanya, sistem ini mempunyai fungsi untuk menerima segala bentuk informasi dari semua area tubuh serta mengkoordinasikannya untuk menghasilkan respon-respon yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Sistem ini terbagi menjadi tiga bagian antara lain otak, sel neuron serta sumsum tulang belakang.
Saraf Otak

Sistem saraf yang berada di organ tubuh bernama otak.Organ ini adalah organ vital yang bekerja secara kompleks mulai dari pergerakan tubuh secara motorik, kecerdasan, ingatan, kontrol diri dan lain-lain. Kemampuan regulasi emosi beserta kecerdasan yang telah disebutkan sebelumnya diatur oleh berbagai bagian-bagian otak
Mereka antara lain seperti otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), batang otak (brainstem), dan lain-lain. Untuk menjaga kinerja otak supaya tetap aman, terdapat tengkorak dan selaput otak yang berguna untuk melindungi organ yang ada di dalamnya yaitu otak.
Jika kalian tahu, rata-rata pada manusia dewasa, secara fisik berat otak kurang lebih 1500 gram atau 1,5 kg yang mengandung banyak sel neuron yang saling terhubung.
Otak Besar (Cerebrum)
Pada manusia, cerebrum terbagi menjadi dua komponen besar yaitu otak kanan dan otak kiri. Ternyata kedua otak tersebut mengatur pergerakan tubuh yang berlawanan, lho. Otak kanan mengatur pergerakan tubuh di sisi kiri, sementara otak kiri mengatur pergerakan tubuh di sisi kanan.
Selanjutnya, otak besar terlindungi oleh lapisan permukaan luar bernama cerebral cortex. Bagian ini bernama sinaps yang berfungsi mengendalikan aktivitas otak. Di dalam cerebrum, terdapat jutaan sel saraf alias mielin yang berperan dalam memberikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang.
Otak besar ini kemudian terbagi lagi menjadi empat bagian dengan fungsi yang berbeda-beda, yakni
Lobus frontal
Pada bagian ini ia berperan penting dalam pengendalian gerakan, upacan, perilaku, kepribadian dan emosi. Lobus frontal berkutat penuh pada fungsi kecerdasan manusia seperti problem solving, logika, dan pengambilan keputusan.
Lobus oksipital
Sesuai dengan letaknya, ia berada di bagian belakang tepatnya dengan dengan tulang belakang. Ia bertugas untuk mengendalikan penglihatan berupa kemampuan membedakan warna dan pergerakan.
Lobus parietal
Bagian cerebrum selanjutnya adalah lobus parietal. Ia berfungsi mengatur kecerdasan spasial yang berhubungan dengan ukuran, bentuk, dan arah. Letaknya tepat di belakang lobus frontal. Tak hanya itu, bagian ini sangat handal dalam mengendalikan sensasi seperti suhu, tekanan, sentuhan, dan lain-lain.
Lobus temporal
Lobus ini bertugas untuk mengendalikan ingatan jangka pendek maupun panjang, indra pendengaran dan juga kemampuan berbicara. Ia memproses visual dan suara yang ia terima dari koneksi sel-sel saraf. Tak hanya itu, lobus temporal memiliki amigdala yang berperan khusus terdapat rekaman emosi.
Baca Juga: Sistem Rangka Manusia – Macam Tulang dan Fungsinya
Batang Otak (Brain Stem)

Bagian ini turut membantu keberhasilan suatu informasi yang akan diproses oleh otak. Batang otak atau brain stem mampu mengoneksikan cerebrum ke saraf tulang belakang, mengirim serta menerima pesan dari berbagai bagian tubuh.
Batang otak terdiri dari tiga struktur, antara lain otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah berfungsi untuk gerakan mata, pendengaran, dan emosi wajah.Kemudian pons, terletak antara otak tengah dan medulla oblongata yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh dan mengatur pernafasan.
Terakhir adalah medulla oblongata, bagian ini berperan sebagai pusat pengaturan aktivitas tubuh meliputi mengalirkan darah, menyalurkan oksigen serta menelan.
Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil bertanggung jawab dalam mengendalikan keseimbangan, gerakan, mengatur posisi, serta motorik halus seperti menulis, melukis, dan memainkan instrumen musik.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Manusia
Sel-Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf pusat selanjutnya adalah adalah neuron. Neuron alias sel saraf mempunyai bagian-bagian yang kompleks di mana saling terhubung satu sama lain. Secara umum , bagian neuron terdiri dari dendrit, badan sel (cell body) serta akson.
Dendrit berbentuk seperti jaring-jaring, ia merupakan organ yang terbentuk akibat adanya perpanjangan badan sel. Ia berfungsi menerima rangsangan atau sinyal. Ia juga berfungsi untuk menghantarkan rangsangan kepada badan sel.
Selanjutnya, ada badan sel. Organel ini memiliki satu nukleus dan sitoplasma di sekelilingnya. Ia adalah tempat dimana impuls atau rangsangan diterima oleh ujung saraf. Badan sel atau ganglia banyak berada pada sistem saraf pusat.
Terakhir, adalah akson. Berbentuk kerucut pada badan sel. Setiap sel hanya mempunyai satu sel akson yang diselubungi oleh mielin. Kegunaannya adalah sebagai pengantar informasi dari badan sel.
Sumsum Tulang Belakang
Bagian sistem saraf pusat selanjutnya adalah lanjutan dari medula oblongata. Panjang sumsum tulang belakang antara 42 cm sampai 43 cm. Lapisan bernama meninges ini akan melindungi setiap rongga belakang.
Saraf Tepi
Sistem saraf tepi adalah kumpulan saraf lanjutan dari otak. Saraf inj terletak pada area terluar tubuh. Ia bertanggung jawab dalam membawa impuls atau menghubungkan respon dari reseptor ke otak dan sebaliknya.
Secara makroskopis, terdapat beberapa saraf berbentuk lebih besar sehingga dapat terlihat oleh mata telanjang. Sistem ini terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf otonom dan somatik.
Sistem Saraf Otonom
Sesuai dengan namanya “otonom” adalah mengatur kegiatannya sendiri. Tak semua saraf bekerja secara sadar, seperti bernafas, atau mengalirkan darah. Saraf ini bekerja pada otot-otot polos yang ada di organ tubuh kita.
Sistem ini terdiferensiasi menjadi dua, yaitu sistem simpatik dan parasimpatik. Sistem simpatik berorientasi penuh dalam mengatur respon perlawanan yang dari dalam tubuh ketika ada ancaman dari luar. Contohnya seperti denyut jantung berdetak cepat, mengeluarkan keringat dingin ketika ketakutan.
Selanjutnya adalah sistem parasimpatik. Ia bertugas menjaga kestabilan diri. Jadi, setelah ancaman selesai, ia akan mengembalikan detak jantung seperti biasa.
Sistem Saraf Somatik
Fungsi dari saraf somatik yaitu mengambil informasi berupa sensasi atau sensorik melalui panca indera. Informasi tersebut berubah menjadi impuls dan dibawa ke sistem saraf pusat. Saraf somatik juga mempunyai serabut saraf motor yang bertugas membawa pesan atau informasi untuk menggerakan tubuh.
Contoh sederhananya adalah ketika kalian memegang es batu. Sementara itu, rasa dingin dari es batu akan ditangkap oleh ujung-ujung saraf, saraf somatik akan membawa informasi ini ke otak bahwa tangan mendapat ancaman berupa rasa dingin. Lalu, otak akan memerintahkan otot-otot tangan untuk segera melepaskan atau membuang es batu tersebut.
Gangguan Sistem Saraf pada Manusia
Selanjutnya adalah kita mengenali gangguan sistem saraf pada manusia.
Vertigo

Penyakit pertama sistem saraf pertama adalah vertigo.Penyakit ini lumayan familiar di kalangan masyarakat. Penyintas akan mengalami pusing yang hebat atau sensasi di lingkungannya berputar. Mereka kerap mengalami kehilangan keseimbangan, tak jarang penyakit ini ditandai dengan gejala mual atau muntah karena merasa tidak nyaman.
Alzheimer
Penyakit tersebut menyerang kemampuan mengingat atau memori pada seseorang. Ketika seseorang mengidap alzheimer, ia akan kehilangan kemampuan untuk menalar, menggunakan persepsi, hingga berbahasa. Gangguan otak ini berpeluang membuat penyintas mengalami disorientasi perilaku.
Meningitis

Penyakit ini cukup populer dalam lingkup masyarakat. Tapi tahukah kalian jika penyakit ini adalah infeksi serius yang disebabkan virus atau bakteri. Meninges atau selaput otak dalam keadaan normal mengandung kolagen dan fibril akan melapisi otak dan sumsum tulang belakang.
Namun, jika dalam kondisi abnormal, ia akan menghalangi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai bantalan pelindung otak dan tulang belakang saat terjadi benturan. Sementara itu, berbicara mengenai penyakit, berpotensi meregang nyawa.
Sehingga penderita perlu mendapatkan layanan medis secara intensif. Nah, biasanya pemberian antibiotik dengan dosis tertentu efektif dalam proses kesembuhan pasien.
Tumor Otak
Penyakit tumor adalah gumpalan atau jaringan abnormal yang tumbuh di area tubuh tertentu. Tumor otak merupakan jaringan abnormal yang mampu mengganggu fungsi normal pada otak. Jika dibiarkan tumor akan tumbuh secara masif dan berpeluang menjadi kanker otak.
Gejala umum adalah sakit kepala yang berpindah-pindah dengan frekuensi sering, sering berkeringat di malam hari, rasa lelah yang ekstrim, dan hilangnya nafsu makan.
Bell’s Palsy

Penyakit ini menyerang sebagian otot wajah sehingga mengalami kelemahan. Otot wajah tersebut menjadi abnormal karena saraf pada area wajah tersebut mengalami peradangan. Peradangan menyebabkan saraf tersebut terhimpit sehingga tidak bekerja seperti semestinya. Penyakit ini tidak berbahaya dan dapat dapat menghilang dengan cara pemberian terapi yang intensif.
Parkinson
Penyebab utama penyakit tersebut adalah kerusakan sel saraf pada area substantia nigra di otak. Kondisi ini menyebabkan kadar hormon dopamine dalam tubuh berkurang, sehingga saraf tidak mampu mengontrol gerakan serta keseimbangan tubuh.
Penyakit parkinson tidaklah fatal, namun komplikasi yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat mengganggu aktivitas penderita selama hidup. Pasalnya, penyakit ini bersifat menahun dan perlu adanya perawatan intensif.
Epilepsi
Penyakit ini ditandai dengan kejang berulang pada seluruh atau sebagian tubuh. Epilepsi terjadi karena adanya gangguan sel otak akibat aktivitas kelistrikan yang abnormal pada otak. Penderita bisa mengalaminya karena terpicu oleh kondisi psikologis. Penyakit ini menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kejang dan kehilangan kesadaran.
Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang ada di dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi pergerakan tubuh. Berdasarkan sistem kerjanya ia terbagi menjadi dua jenis yaitu sistem saraf otonom dan somatik.
Gejala-gejala penyakitnya harus perlu diwaspadai supaya tidak berpotensi menjadi penyakit yang lebih serius. Nah, bagaimana sudah paham tentang sistem saraf dan gangguan yang timbul?
Oke, sampai jumpa dan semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar