Mengenal Sosiologi: Definisi, Ciri-Ciri & Objek Kajiannya

Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan interaksi satu sama lain. Interaksi ini dibahas dalam suatu bidang ilmu, yaitu sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan manusia dalam masyarakat. Namun, apa yang sebetulnya dipelajari dalam ilmu sosiologi? Untuk mengetahuinya, yuk simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir!

Apa itu Sosiologi? 

Secara umum, sosiologi merupakan suatu ilmu tentang hubungan manusia pada suatu masyarakat. Istilah sosiologi tercetus pertama kalinya oleh seorang ahli filsafat dan sosiolog Augste Comte pada bukunya, Cours de Philosophie Positive. 

Asal terminologi sosiologi adalah sebuah bahasa latin Socius, yang memiliki arti sesama atau teman, serta bahasa yunani Logos, yang artinya cerita. Jika melihat dari asal katanya, sosiologi adalah cerita tentang teman atau masyarakat. 

Sosiologi dapat membantu memahami interaksi sosial, nilai, norma, tradisi, serta keyakinan yang dimiliki masyarakat. Dengan sosiologi, manusia dapat lebih bersikap kritis dan rasional pada berbagai realitas sosial dan mengambil tindakan yang tepat untuk hal tersebut. 

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli 

Selain Auguste Comte, ada pula beberapa ahli yang memberikan pandangannya terkait ilmu Sosiologi, diantaranya berikut ini: 

• Auguste Comte 

Sosiologi merupakan ilmu mengenai hukum dasar dari gejala sosial yang terbagi menjadi sosiologi statis dan dinamis. 

• Emile Durkheim 

Sosiologi mempelajari fakta sosial yang mencakup cara bertindak, berpikir, serta berperasaan yang ada di luar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. 

• Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. 

• Pitirim Sorokin

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan dan timbal balik antar berbagai macam gejala sosial dan non sosial.

Baca juga: Perubahan Sosial

• Astrid S. Susanto 

Sosiologi tidak hanya mempelajari hubungan dalam masyarakat, tetapi juga mempelajari gejala di dalamnya yang terjadi berulang-ulang. 

• Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi

Sosiologi mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.

• Soerjono Soekanto

Sosiologi merupakan ilmu yang memusatkan perhatian pada kemasyarakatan yang sifatnya umum untuk mendapat pola umum kehidupan masyarakat. 

Latar Belakang 

Lahirnya sosiologi berawal dari perubahan masyarakat di Eropa Barat karena Revolusi industri Inggris dan Revolusi Perancis. Harapan dari revolusi tersebut adalah lahirnya nilai kesamaan (egalite), persaudaraan (fraternite), serta kebebasan (liberte).  Namun, harapan tersebut tidak sesuai dengan realita, yaitu revolusi tersebut juga menimbulkan anarki atau situasi tanpa aturan serta kesenjangan sosial. Melihat fenomena tersebut, Auguste Comte, mencetuskan deskripsi ilmiah situasi sosial itu pada bukunya The Positive Philosophy pada tahun 1842, yang juga menjadi kali pertama kata “Sosiologi” digunakan. 

Hakikat Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut: 

• Karena yang dipelajari merupakan gejala kemasyarakatan, sosiologi adalah ilmu sosial 
• Sosiologi juga termasuk ilmu normatif, terbatas pada kejadian saat ini ataupun sesuatu yang seharusnya terjadi.
• Sosiologi bersifat abstrak, bukan suatu ilmu konkret. Maksudnya, yang menjadi fokus utama adalah pola peristiwa masyarakat secara komprehensif, bukan hanya peristiwa itu sendiri. 
• Jadi, tujuan kajian ilmu sosiologi adalah menghasilkan pengertian dan pola umum, prinsip hukum secara umum dari interaksi manusia dalam struktur masyarakat. Sebab, sosiologi membahas bentuk kerja sama maupun persaingan serta konflik yang terjadi, dan lain sebagainya. 
• Sosiologi tergolong sebagai ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan terapan.  

Baca juga:  Struktur Sosial

Ciri Sosiologi 

Seperti maknanya, Kawan Literasi, sosiologi adalah bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Ciri-ciri utama sosiologi adalah empiris, teoritis, kumulatif, serta nonetis. Berikut ini penjelasannya: 

• Empiris

Ilmu sosiologi berlandaskan observasi suatu fenomena yang nyata, sehingga sifatnya empiris dan tidak spekulatif atau dugaan semata. 

• Teoritis 

Artinya ilmu sosiologi berusaha untuk menghasilkan kesimpulan logis yang bisa menjelaskan hubungan sebab-akibat, yang akan tercetus sebagai teori. 

• Kumulatif 

  Sosiologi disusun dari teori-teori yang sudah ada, atau sifatnya memperbaiki dan memperkuat teori-teori lama. 

• Nonetis 

Arti nonetis yaitu tujuan pembahasan sosiologi adalah memperdalam, memperjelas suatu masalah, tanpa mempersoalkan baik maupun buruknya permasalahan tersebut.  

Baca juga: Faktor Pembentuk Kepribadian Menurut Ilmu Sosiologi

Objek Kajian Sosiologi 

Studi sosiologi mengkaji manusia dari aspek sosial masyarakat, yaitu hubungan antar manusia serta proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilah masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang interaksinya berdasarkan suatu adat-istiadat tertentu yang sifatnya berkelanjutan dan berlandaskan kebersamaan, contohnya yaitu masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat Bali, dan lain-lain.  Hubungan antar manusia tersebut mencakup: 

• Hubungan antar individu manusia
• Hubungan antara individu dan suatu kelompok
• Hubungan satu kelompok dan kelompok lainnya
• Sifat-sifat berbagai kelompok sosial 

Selain itu, ada dua macam objek kajian sosiologi, yaitu objek materi dan objek formal: 

• Objek materi yaitu kehidupan sosial, gejala, serta proses hubungan antar manusia. 
• Objek formal adalah manusia sebagai makhluk sosial, dalam meningkatkan kehidupan serta kerja sama dalam masyarakat. 

Baca juga: Pengertian Penelitian Sosial, Jenis, & Rancangan – Materi Sosiologi

Nah, itu dia pembahasan mengenai ilmu sosiologi. Pada intinya, sosiologi adalah ilmu yang membahas pola hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat, beserta proses dan juga perubahan sosial yang ada di dalamnya. Semoga bermanfaat!