Teman-teman yang beragama Islam pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya mandi wajib, bukan? Ya, ini merupakan sebuah kegiatan bernama lain mandi junub. Mandi junub adalah salah satu kegiatan untuk membersihkan hadas besar. Ini tata cara mandi wajib dan niatnya.
Daftar Isi
“Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)
Sesuai dengan firman Allah pada surat Al Maidah di atas, bagi siapa saja yang dalam keadaan junub diharuskan untuk melakukan mandi wajib atau mandi junub.
Nah, kira-kira apa teman-teman ada yang tahu apa arti kata junub? Junub sendiri dapat diartikan sebagai sebuah keadaan setelah seseorang selesai melakukan hubungan suami istri.
Artikel Terkait
Tidak hanya itu, baik pria maupun wanita yang mengeluarkan cairan mani dari alat kelamin akibat hawa nafsu yang diikuti oleh rasa nikmat setelahnya meskipun tidak melakukan hubungan suami istri juga termasuk keadaan junub.
Selain itu, baik cairan mani yang keluar akibat hal tidak disengaja seperti mimpi basah, ataupun cairan mani yang dipaksa keluar untuk memuaskan nafsu dan syahwat juga tergolong junub.
Sementara itu, jika air mani disebabkan oleh hal-hal yang tidak didasari hawa nafsu seperti penyakit ataupun kedinginan, maka tidak diharuskan untuk melakukan mandi wajib.
Mandi junub harus dilaksanakan karena jika hadas besar masih melekat pada diri seseorang, maka ibadah yang dilakukan orang tersebut tidak akan dianggap sah.
Nah, selain wajib dilakukan oleh orang-orang yang sedang berada dalam keadaan junub, mandi wajib juga diwajibkan untuk perempuan yang masa menstruasinya baru saja selesai, setelah melahirkan, dan juga setelah darah nifas berhenti keluar.
Yuk langsung saja tata cara dan niat mandi wajib beserta artinya di bawah ini.
Niat Mandi Wajib Beserta Artinya
Sebelum melaksanakan tata cara mandi wajib, bacalah niat-niat berikut.
Niat Mandi Wajib Secara Umum
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf ‘il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’aala.
Artinya:
Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.
Niat Mandi Wajib Setelah Menstruasi
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.
Artinya:
Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.
Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.
Artinya:
Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Mandi Wajib Beserta Urutannya
Setelah selesai membaca niat, ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam kegiatan mandi wajib atau junub, berikut penjelasannya.
“Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Muslim)
Ini merupakan urutan mandi wajib berdasarkan hadits di atas.
- Membasuh kedua tangan.
- Tuangkan air dengan menggunakan tangan kana ke atas permukaan tangan kiri, kemudian basuh kemaluan. Eits…. Cukup dibasuh saja ya, jangan diapa-apakan lagi.
- Berwudhu, tata cara wudhu yang dilakukan pada saat mandi wajib sama dengan tata cara wudhu yang dilakukan pada saat akan sholat.
- Guyurkan air ke atas kepala. Bagi yang memiliki rambut, masukan pangkal rambut ke sela-sela jari hingga rata, bagi yang tidak punya berarti diusap saja.
- Guyurkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali.
- Basuh seluruh tubuh.
- Basuh kedua kaki.
Sementara itu, sesuai dengan rujukan yang disampaikan oleh HR At-Tirmidzi, perempuan tidak diwajibkan untuk menyela pangkal rambut, bahkan tidak perlu melepas jalinan rambutnya pada saat melakukan mandi wajib.
Riwayat tersebut menceritakan Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, “Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.”
Selain bacaan niat dan proses nomor empat, tata cara mandi wajib yang dilakukan oleh pria maupun wanita sama saja.
Nah, sekian penjelasan dari studioliterasi tentang tata cara mandi wajib dan niatnya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Doa Sebelum Makan Berdasarkan Adabnya
Tidak ada komentar