1. Pengetahuan Umum

Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan hal paling penting dalam sebuah penelitian untuk penyelidikan dan penyediaan informasi yang dapat menyelesaikan sebuah masalah.

Penelitian sendiri merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara terstruktur karena sifatnya yang ilmiah.

Oleh karena itu, proses pengumpulan data harus dilakukan dengan teknik dan metode tersendiri agar informasi serta fakta yang dihasilkan bersifat ilmiah dan valid.

Dalam  proses pengumpulan data, seorang peneliti membutuhkan sebuah instrumen. Instrumen yang dimaksud di sini adalah alat atau cara yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data yang nantinya akan menjadi informasi utama dari hasil karya penelitiannya.

Artikel Terkait

  • Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 30, 2023 at 2:12 pm

    Contoh Kalimat fakta merupakan salah satu kalimat yang hampir dapat kita jumpai di berbagai sumber, seperti artikel pada website, brosur, buku hingga tulisan pada layar televisi. Jika kalimat tersebut sesuai dengan apa yang terjadi dan dilakukan, maka dapat disebut sebagai kalimat fakta. Singkatnya, kalimat fakta itu kalimat yang menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Oh Artikel Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 29, 2023 at 2:51 pm

    Selain mempelajari kalimat definisi, pada pelajaran Bahasa Indonesia kita juga mempelajari tentang kalimat lainnya. Salah satunya, kalimat deskripsi. Kalimat ini termasuk yang mudah untuk dipelajari serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari kita.  Karena caranya dengan hanya melihat objeknya secara langsung. Kita sudah bisa mendeskripsikan dari berbagai unsur. Misal kalau makhluk hidup berupa fisik dan perilaku. Sedangkan, Artikel Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh!
    by Aloysius Juhandi (Studio Literasi) on November 28, 2023 at 1:02 pm

    Ada berbagai macam kalimat yang pernah kita pelajari pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kalimat definisi. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu objek atau topik yang kita bicarakan.  Ternyata, kalimat ini memiliki pengertian yang lebih luas, yang bukan hanya sekadar pengertian dan contoh saja.  Untuk lebih luasnya akan Studioliterasi akan membahasnya melalui Artikel Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 27, 2023 at 3:40 pm

    Ketika berada di kelas 5 dan 6 SD, kita mendapatkan materi mengenai bangun ruang , pada pelajaran Matematika. Materinya sudah lebih mendalam pembahasannya. Salah satunya, materi tentang menghitung volume. Materi ini merupakan salah satu materi yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Maka tidak heran banyak yang tidak paham dan akhirnya pada saat Artikel Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara sistematis.

Nah, kali ini studioliterasi akan memberikan penjelasan tentang macam-macam teknik pengumpulan data yang bisa teman-teman lakukan untuk keperluan penelitian, berikut penjelasan lengkapnya.

Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Cara Memperoleh

teknik pengumpulan data
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Caran Memperoleh , Foto Oleh Unsplash com

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pengumpulan sebuah data. Namun, ada beberapa teknik pula yang hanya bisa dilakukan untuk mengumpulkan data pada sebuah penelitian di luar topik sains. 

Maksud dari penelitian yang tidak bersifat sains adalah kegiatan yang meneliti sebuah permasalahan sosial.

Wawancara

Wawancara merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan data berupa sudut pandang subjektif dari seseorang dengan cara tanya jawab antara pihak peneliti dan narasumber. 

Wawancara dapat dilakukan apabila peneliti ingin meneliti tentang suatu kejadian sosial yang sudah pernah terjadi atau sesuatu yang bersifat fokus dan juga mendalam.

Pemilihan narasumber yang akan diwawancarai untuk mendapatkan sebuah data tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan.

Narasumber yang dipilih harus benar-benar seseorang ahli agar mendapatkan informasi dan data valid.

Selain faktor narasumber, validitas data yang didapatkan pada saat wawancara juga bergantung pada isi wawancara itu sendiri. 

Pertanyaan dan jawaban yang diajukan oleh kedua belah pihak haruslah berhubungan langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang sebelumnya sudah ditentukan.

Oleh karena itu, sebelum melakukan wawancara, peneliti harus mempersiapkan daftar pertanyaan secara detail.

Instrumen yang dibutuhkan jika ingin mengumpulkan data melalui wawancara adalah narasumber dan pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti.

Menurut Esterberg, ada tiga macam jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Namun, perlu diketahui bahwa wawancara tidak dapat digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian yang bersifat sains.

Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh responden secara tertulis. Berbeda dengan wawancara yang dilakukan secara tatap muka antara peneliti dan narasumber, kuesioner umumnya dilakukan secara tidak langsung.

Teknik ini sering digunakan jika variabel penelitian berupa suatu kelompok atau populasi. Contohnya, penelitian tentang kebiasaan suatu grup anak-anak di daerah A.

Tentu saja cara ini lebih mudah dilakukan oleh peneliti dibandingkan jika harus mewawancarai satu per-satu. Sehingga tidak memakan waktu yang banyak.

Peneliti juga tidak akan mendapatkan data yang valid apabila mengumpulkan data untuk mengidentifikasi kebiasaan suatu populasi dengan cara mewawancarai beberapa orang dari populasi tersebut.

Akan tetapi, sebelum disebarkan kepada responden, kuesioner harus diuji terlebih dahulu kevalidan dan relibilitasnya. Kuesioner dapat berupa kertas cetak, tapi akhir-akhir ini banyak juga kuesioner dalam bentuk online (google form).

Sama seperti wawancara, peneliti harus menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan kepada responden agar jawaban yang akan menjadi data dan informasi pada penelitian tersebut tepat sasaran atau sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Instrumen yang dibutuhkan saat mengumpulkan data melalui kuesioner adalah responden dan daftar pertanyaan.

Dokumen

Dokumen yang dimaksud disini dapat berupa sebuah tulisan yang sudah teruji validasinya, contohnya seperti laporan penelitian, jurnal, peraturan atau kebijakan, hingga buku sejarah serrta biografi yang bersifat resmi dan sudah teruji.

Selain itu, dokumen juga dapat berupa foto, video, hingga film dokumenter, yang sudah teruji keaslian dan validitasnya.

Pengumpulan data melalui sebuah dokumen dapat dilakukan dalam penelitian ilmiah bertopik sains maupun sosial.

Saat mengumpulkan data melalui dokumen, peneliti tidak membutuhkan instrumen apapun, karena peneliti bisa mendapatkannya hanya dengan mempelajari dokumen yang sudah ada tanpa melakukan wawancara, membagikan anget, ataupun melakukan observasi.

Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek yang diteliti secara langsung menggunakan panca indera. Setelah mengamati objek penelitian, biasanya peneliti akan mencatat data yang dia dapatkan.

Catatan yang dihasilkan tidak harus berupa catatan tangan. Pada beberapa penelitian sains, banyak peneliti yang menggunakan pencatatan data digital (data logger) seperti foto dan video.

Dokumen hasil observasi juga bukan merupakan dokumen yang berasal dari kejadian atau dokumen yang sebelumnya sudah pernah digunakan oleh peneliti lain.

Sifat dari observasi dapat dibagi menjadi dua jenis jika kita mengacu pada ikut serta atau tidaknya peneliti saat sedang proses observasi dengan pengumpulan data.

  1. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti ikut serta secara langsung dalam proses observasi terhadap objek pengamatannya.
  1. Observasi juga dapat bersifat partisifatif, yaitu ketika peneliti tidak ikut serta secara langsung dalam observasi terhadap objek pengamatannya.

Contoh gampangnya yaitu seorang mahasiswa melakukan proses pengumpulan data untuk mengerjakan laporan penelitian skripsi di mana beberapa data yang diambil juga akan digunakan oleh dosen pembimbing kita pada penelitian yang berbeda.

Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa itu bersifat partisipatoris karena dia melakukan pengumpulan data dengan observasi secara langsung. 

Sementara observasi yang dilakukan oleh dosen pembimbingnya bersifat partisifatif karena sang dosen tidak langsung turut serta dalam kegiatan observasi.

Instrumen yang diperlukan untuk melakukan sebuah observasi sangat luas dan juga beragam, tergantung pada objek apa yang sedang diteliti. 

Misalnya, seperti alat ukur seperti penggaris dan jangka sorong yang biasa digunakan dalam penelitian sains, atau kamera yang dapat digunakan untuk mengambil foto dan video.

Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Metode

teknik pengumpulan data
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Metode, Foto Oleh Unsplash com

Jika tadi kita membahas tentang jenis-jenis teknik pengumpulan data berdasarkan cara memperolehnya, sekarang kita akan membahas teknik pengumpulan data berdasarkan tipe penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah teknik pengumpulan data di mana fakta yang didapatkan akan disajikan dalam bentuk statistik.

Jika data dikumpulkan melalui wawancara, maka langkah tersebut harus dilakukan dengan terstruktur demi mendapat beberapa jawaban atau pandangan dari narasumber yang berbeda terhadap pertanyaan yang sama.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Teknik pengumpulan data kualitatif merupakan teknik pengumpulan data di mana fakta yang didapat disajikan dalam bentuk kata-kata.

Jika data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner maupun mengadakan wawancara, pertanyaan yang diajukan haruslah pertanyaan yang mendalam, bukan pertanyaan dasar seperti jika peneliti ingin menyajikan data dalam bentuk kuantitatif.

Jika data dikumpulkan dari sebuah dokumen ataupun observasi, maka hasilnya wajib diungkapkan peneliti dalam sebuah kata-kata.

Oke, sekian dulu penjelasan teknik pengumpulan data dari studioliterasi. Bagaimana? Apakah setelah membaca penjelasan di atas teman-teman jadi jauh lebih paham mengenai materi berikut?

Jika iya, kira-kira materi apa lagi nih yang bisa dibahas oleh studioliterasi untuk membantu teman-teman? Tulis di kolom komentar, ya.

Baca Juga: Latar Belakang, Macam-Macam Metode Penelitian

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Teknik Pengumpulan Data

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Penyajian data dalam matematika tentunya bukan hal asing. Masih ingatkah tentang parameter penyajian data? Yap benar, penyajian data sederhana menggunakan mean, median, modus. Daya yang disajikan merupakan hasil dari observasi atau pengamatan maupun penelitian yang dilakukan sebelumnya.  Penyajian data ada berbagai cara seperti dalam bentuk diagram, tabel, infografis dan sebagainya. Nah, tunggu apa lagi kawan […]
    Halo, kawan literasi. Lama kita tidak membahas seputar tips-tips seru. Siapa nih di antara kalian yang kurang optimal mengerjakan soal matematika maupun pelajaran lain karena sering lupa? Duh, dikit-dikit lupa hafalin rumusnya. Bikin kalian semakin pusing, nggak sih? Tapi, tenang saja karena pada pembahasan kali ini, kita akan bahas bagaimana cara meningkatkan daya ingat secara […]

    Trending

    Kawan literasi, tidak dipungkiri masih banyak di antara siswa yang kurang mahir dalam berbahasa Inggris. Seringkali hal ini dibuktikan dengan nilai Bahasa Inggris yang dibawah rata-rata atau sesederhana tidak memahami bacaan Bahasa Inggris. Penyebab utamanya adalah kurangnya penguasaan dalam vocabulary building.  Nah, kabar baiknya adalah penguasaan vocabulary building bisa dipelajari dengan baik asalkan ada niat […]
    Halo kawan literasi. Kalian pasti pernah belajar tense dalam Bahasa Inggris, bukan? Tentunya kalian sangat familiar dengan future tense. Dalam  pembahasan kali ini, adapun 10 contoh kalimat future tense kalimat yang menerangkan sebuah peristiwa di masa datang atau membicarakan sesuatu yang belum terjadi di masa sekarang.  Nah, kalian masih ingat apakah ciri-ciri kalimat yang menggunakan […]
    It’s English time! Halo kawan literasi, bagaimana kabarnya? Aku harap kalian sehat-sehat saja ya. Dalam Bahasa Inggris jika kalian ingin mengungkapkan profesi, identitas di kalian atau kondisi  menggunakan bentuk kalimat apa? Yap, kalian pasti menggunakan kalimat nominal. By the way, apa kalian benar-benar tahu contoh kalimat nominal Bahasa Inggris dengan baik?  Nah berhubung tenses di […]