Halo, kawan literasi! bagaimana kabarnya? aku harap kalian sehat selalu, ya! Ngomong-ngomong, pada artikel ini kita nggak akan membahas sesuatu yang tidak terlalu berat. Yap, kita akan belajar teori revolusi?
Daftar Isi
Eh, kalian pernah nggak sih lihat berita di TV atau baca-baca buku kalau manusia itu berasal dari kera? Mungkin kalian merasa shock atau nggak percaya. Kalian mungkin bertanya-tanya. Tapi menurut ilmu biologi revolusioner, manusia berasal dari evolusi seekor kera lho.
Penasaran, kan? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Pengertian Teori Evolusi Menurut Para Ahli
Kata evolusi berasal dari bahasa Latin yakni “Evolvo” yang berarti membentang. Secara umum, evolusi merupakan perubahan struktur tubuh individu atau makhluk hidup secara perlahan dalam waktu dan proses yang sangat lama. Perubahan secara perlahan ini mempunyai keterkaitan erat dengan genetika.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Pada masanya, beberapa ahli mencoba untuk mendalami dan membuat sebuah kajian teori sebagai pembuktian bahwa manusia berasal dari kera. Memang, kita sudah tahu jika ilmu pengetahuan sudah berkembang dari bertahun-tahun lamanya. Oleh karena itu, berbagai macam kemajuan dalam ilmu pengetahuan tak mustahil untuk dicetuskan tak terkecuali teori
Teori Evolusi Plato
Pertama kali, seorang ahli bernama Plato membuat pemikiran jika dunia terbagi menjadi dua yaitu dunia maya (khayal) dan tidak sempurna. Kedua dunia yang berbeda itu dapat dipahami menggunakan indra manusia. Evolusi terjadi pada suatu organisme makhluk hidup termasuk manusia. Organisme yakni unit sel yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sehingga mengalami perubahan perlahan dalam waktu yang sangat lama.
Teori Evolusi Zaman Aristoteles

Selanjutnya, teori evolusi mengalami perubahan yakni tepatnya pada zaman Aristoteles. Beliau merupakan seorang filsuf asal Yunani dan juga murid dari Plato. Semasa hidupnya, Aristoteles menyumbang pemikirannya tentang perubahan peradaban manusia atas dasar metafisika alam.
Fenomena ini dapat mengubah suatu organisme sederhana menjadi bentuk lain yang lebih kompleks menurut kondisi lingkungannya. Teori evolusi pada zaman Aristoteles biasa dikenal dengan sebutan masa fiksisme. Kok bisa sih? karena pemikiran ini memiliki keterkaitan dengan mitos.
Lalu, salah satu konsep pada abad ke-18, menyebutkan bawah organisme adalah ciptaan Tuhan alias teori ciptaan khusus. Dalam teorinya berpendapat jika cacat pada anggota tubuh merupakan adanya kutukan, bukan penyebab seleksi alam atau mutasi genetik.
Teori Evolusi Lamarck

Pada abad ke-19, seorang ahli naturalis bernama Jean Baptiste de Monet dan Chevalier de Lamarck mengemukakan bahwa organisme hidup tertinggi adalah manusia. Awal mulanya, organisme manusia sebelumnya mengalami evolusi selama bertahun-tahun dari bentuk yang lebih rendah ke bentuk yang lebih tinggi.
Perbedaan dalam setiap fase individu disebabkan karena adanya kebiasaan dari aktivitas individunya sendiri. Teori evolusi Lamarck mengeluarkan dua gagasan. Pada gagasan pertama, disitu menjelaskan bahwa terdapat bagian tubuh yang berguna dan tidak berguna. Bagian terpenting seperti tubuh akan berubah menjadi lebih kuat dan lebih besar dari anggota tubuh lainnya karena sering dipakai.
Melainkan, bagian tubuh yang jarang terpakai akan mengalami kemunduruan. Sedangkan pada gagasan Lamarck kedua menjelaskan bahwa evolusi berkaitan erta dengan pewarisan sifat alias genetik makhluk hidup dalam beradapasti dengan lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya, teori ini alias Lamarckisme diklaim tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam. Namun tak dipungkiri, jika teorinya mampu melahirkan penelitian dan teori baru setelahnya.
Teori Evolusi Charles Robert Darwin

Memasuki tahun 1859, teori evolusi berkembang karena berasal dari pemikiran Charles Robert Darwin atau Charles Darwin. Dalam bukunya berjudul “On the Origin of Species” mengatakan bawah organisme berevolusi dari generasi sebelumnya ke generasi mendatang melalui pewarisan fisik atau perilaku.
Lain daripada yang lain, beliau menyatakan jika setiap individu memungkinkan untuk mempertahankan hidupnya dengan cara beradaptasi. Mempertahankan hidupnya sekaligus mempunyai lebih banyak keturunan yang akan mewarisi sifat-sifatnya.
Beliau juga mengumpulkan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa sebuah evolusi terjadi. Secara alamiah, organisme berubah dari bentuk yang lebih rendah ke bentuk yang lebih tinggi. Peristiwa tersebut terbukti karena bentuk fisik pada nenek moyang dan makhluk hidup pada saat zamannya telah mengalami perbedaan drastis.
Baca Juga : Sistem Rangka Manusia – Macam Tulang dan Fungsinya
Teori Evolusi Russel Wallace

Lalu, munculah seorang naturalis bernama Alfred Russel Wallace yang meneruskan pemikiran Russel Wallace. Ternyata ekspedisi teori evolusi dilakukan di daerah Malaysia, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Berdasarkan hasil penelitiannya, beliau mendapatkan sebuah bukti bahwa awak jerapah mempunyai variasi bentuk leher berbeda. Jerapah yang berleher panjang dinilai bisa unggul terhadap seleksi alam daripada jerapah berleher pendek. Sehingga sifat unggul tersebut diwariskan pada keturunannya.
Teori Evolusi Weismann
Selanjutnya, seorang bernama August Friedrich Leopold Weismann mempelajari karakter organisme berevolusi dalam beberapa kurun waktu tertentu. Beliau menemukan bahwa hewan jenis insekta mengalami evolusi yang sangat menakjubkan. Dia juga mengajukan sebuah teori kontinuitas yaitu plasma nutfah alias teori hereditas. Dia berkeyakinan jika perubahan sel germinal dapat diwariskan.
Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Teori Evolusi
Tentunya kalian berpikir, jika teori evolusi muncul karena adanya penyebab baik dari faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah faktor-faktor penyebab perubahan makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama, antara lain:
Mutasi Gen

Pertama adalah mutasi gen. Nah, apa sih artinya mutasi? mutasi adalah sebuah perubahan yang terjadi dalam suatu organel kromosom. Ini dapat menyebabkan terjadinya variasi sifat-sifat dalam suatu komunitas atau populasi. Mutasi yang menguntungkan akan menghasilkan spesies baru yang lebih adaptif dan unggul, sebaliknya mutasi merugikan akan menghasilkan spesies yang kurang adaptif dan kurang unggul.
Hanyutan Genetik
Masih berhubungan dengan gen, hanyutan genetik adalah peristiwa perubahan frekuensi gen. Hal ini terjadi karena adanya sebuah populasi yang berpisah dengan populasi induknya. Beberapa darinya mungkin mempunyai jumlah yang sedikit, atau hilang dari populasi.
Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen yaitu peristiwa biologi pembentukan susunan gen baru. Gen-gen itu berinteraksi membuat gen baru melalui fase perkembang biakan (meiosis 1).
Aliran Gen
Selanjutnya, aliran gen adalah peristiwa pertukaran gen antar populasi. Hal ini kerap terjadi di kehidupan makhluk hidup khususnya pada kingdom animalia. Proses ini berjalan lancar akibat adanya proses imigrasi dan emigrasi dari sebuah kumpulan makhluk hidup. Alhasil, mereka secara tidak langsung menurunkan aliran gen kepada keturunannya.
Baca Juga : Sistem Peredaran Darah Manusia
Kesimpulan
Itulah pembahasan yang menyenangkan mengenai teori evolusi. Bagaimana? kalian jadi tahu kan perkembangan teori ini dari beberapa ahli. Nah, dari sini bisa kita simpulkan bahwa untuk bisa tetap bertahap bersama dengan perkembangan zaman, maka kita harus bisa beradaptasi, lho!
Tentunya tidak sebatas hanya fungsi tubuh, namun mindset, pengetahuan, serta mental kita sebagai manusia untuk tumbuh adaptif pada zaman sekarang alias zaman yang mempunyai kemajuan teknologi yang pesat.
Sampai di sini dulu ya, kawan literasi. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar