Salah satu peristiwa kimia yang tidak sadar kita jumpai sehari-hari adalah asam basa. Asam basa adalah sebuah contoh dari adanya senyawa H⁺ dan OH– . Nah, contoh sederhana adalah jeruk. Siapa sih yang nggak tahu jeruk? Buah tersebut memang terkenal karena rasanya masam atau kecut.
Daftar Isi
Nah, tahukah kalian, jika rasa “kecut” tersebut terjadi karena di dalam jeruk terdapat senyawa sitrat dan vitamin C (asam askorbat) yang berasa masam. Lalu, apakah lidah kalian pernah tak sengaja terkena busa sabun saat mandi? Nah, busa sabun adalah salah satu peristiwa basa. Di dalam sabun memang mengandung NaOH untuk membuatnya berbentuk padat.
Daripada penasaran. Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini!
Teori Asam Basa
Sebelum kita membahas apa itu definisinya. Sebaiknya kita membahas teori-teori yang dicetuskan oleh ilmuwan yang terkemuka.
Artikel Terkait
- Tari Merak: Makna, Fungsi, Busana, dan Gerakanby Amanda R Putri (Museum Nusantara – Info Wisata Sejarah Indonesia) on Mei 10, 2024 at 10:44 am
Tari Merak, tarian tradisional Indonesia yang asalnya dari Jawa Barat. Tarian ini terkenal dengan gerakannya yang anggun dan penuh makna, tetapi juga kostumnya yang indah. Mulai berkembang pada sekitar tahun 50-an, oleh seorang koreografer saat itu, Raden Tjetjep Soemantri. Eits, tarian ini sudah mendunia, lho! Bahkan, saat ini Tari Merak sudah masuk daftar UNESCO dengan The post Tari Merak: Makna, Fungsi, Busana, dan Gerakan appeared first on Museum Nusantara - Info Wisata Sejarah Indonesia.
- Kitab Weda: Pedoman Utama Umat Hinduby Amanda Rayta (Studio Literasi) on Mei 10, 2024 at 12:32 am
Kitab Weda adalah kitab suci utama yang menjadi pedoman hidup bagi umat Hindu, yang dipercaya berasal dari sekitar 1500-500 SM. Kata “Weda” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “pengetahuan” atau “kebijaksanaan”. Pada kitab Weda isinya, mengenai doa, pujian, dan ajaran yang menjadi pedoman utama dalam bertindak. Selengkapnya, mengenai Kitab Weda bisa kamu baca penjelasannya dibawah Artikel Kitab Weda: Pedoman Utama Umat Hindu pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 8 Cara Belajar Tenses dengan Mudah & Bikin Cepat Mengerti!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on Mei 2, 2024 at 6:00 am
Tenses masih menjadi penghambat utama saat belajar Bahasa Inggris. Pasalnya kita dituntut untuk menguasai berbagai jenis tenses dan masing-masing memiliki fungsinya berdasarkan waktu kamu melakukan kegiatan. Karena kalau salah, maka dapat mempengaruhi susunan atau lanjutan kalimat berikutnya. Bahkan bisa terjadinya misscom lantaran hanya kesalahan dalam memakai tenses. Tapi tenang, sebenarnya masih ada beberapa cara mudah Artikel 8 Cara Belajar Tenses dengan Mudah & Bikin Cepat Mengerti! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Mari Ketahui, 9 Sifat-Sifat Gelombang Bunyi!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on Mei 2, 2024 at 5:30 am
Sifat-sifat gelombang bunyi merupakan salah satu dari sekian materi yang termasuk dalam kelompok IPA. Bahkan, kita sudah mulai mendapatkannya sejak berada level Sekolah Dasar (SD). Pas banget, Studio Literasi menuliskan artikel ini khusus tentang sifat-sifat gelombang bunyi buat yang sedang atau akan mempelajarinya. Yuk, persiapkan dirimu dengan menambah pengetahuan ilmu tersebut dengan membacanya! Gelombang Bunyi Artikel Mari Ketahui, 9 Sifat-Sifat Gelombang Bunyi! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Teori Arrhenius
Teori pertama adalah teori yang disampaikan oleh ilmuwan Swedia bernama Svante Arrhenius. Tumbuh dan lahir di Balingsta Parish dan hidup dari keluarga petani pada tahun 1859. Beliau bersekolah di Universitas Uppsala dengan bidang studi ilmu matematika dan ilmu alam. Selanjutnya, beliau yang terkenal dengan kecerdasannya, menimba ilmu lagi di Physical Institure of Swedish Academy.
Puncaknya, pada tahun 1884, Arrhenius mencetuskan teori asam basa. Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa asam merupakan zat yang akan menghasilkan ion H⁺ bila larut di dalam air. Dengan kata lain, karakteristik senyawa asam adalah zat yang mampu melakukan ionisasi menjadi hidrogen dengan muatan positif.
Sementara itu, ia juga berpendapat jika zat basa jika dilarutkan di dalam air, ia akan mengion menjadi hidroksida (OH⁻) dengan muatan negatif.
Teori Bronsted Lowry
Selanjutnya teori yang dicetuskan oleh ahli kimia berkebangsaan Denmark yaitu J.N. Bronsted dan rekannya bernama T.M Lowry, negarawan Inggris. Beliau adalah ilmuwan handal yang menciptakan teori asam basa yang populer.
Tepatnya pada tahun 1923, Bronsted-Lowry memaparkan bahwa asam basa merupakan sifat dari sebuah zat atau larutan. Asam adalah suatu zat yang mampu memproduksi atau mendonorkan ion H⁺. Posisi H⁺ di sini adalah sebagai pendonor proton (ion positif) sedangkan basa adalah zat yang berperan sebagai akseptor proton yaitu menerima H⁺.
Disisi lain, beliau juga mencetuskan teori yang dimana di dalam pemaparannya menjelaskan bahwa asam konjugasi mendapatkan ion hidrogen, sedangkan basa konjugasi yaitu zat tersisa setelah asam memberikan ion positif (proton).
Teori Asam Basa Lewis
Salah satu teori yang tidak kalah menarik adalah teori dari Gilbert Newton Lewis, seorang kimiawan dari UC Berkeley. Beliau memaparkan bahwa zat asam memiliki kecenderungan untuk menerima elektron-elektron basa, sedangkan zat basa merupakan zat yang memberikan pasangan elektron.
Pengertian Asam Basa
Kata “asam atau acid” berasal dari bahasa Yunani yaitu “acetum” berarti cuka. Jadi, definisi asam adalah zat yang memberikan ion positif atau proton dan membentuk ikatan kimia kovalen dengan cara memperoleh sepasang elektron.
Sementara itu, “basa” berasal dari bahasa Arab yang bermakna abu. Seperti yang kita ketahui abu memiliki rasa pahit atau getir. Sifat basa pada benda dapat diketahui melalui uji trayek pH (power of Hydrogen). Sehingga, zat atau senyawa dengan karakteristik getir tentu memiliki rentang pH lebih dari 7 sampai 14. Semakin tinggi nilai pH, maka semakin kuat sifat basanya.
Baca Juga: Tabel Periodik Unsur Kimia: Sejarah, Klasifikasi & Cara Baca
Ciri-Ciri Asam Basa
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lengkap mengenai karakteristik asam basa. Melansir tirto.id, ciri-cirinya bisa diketahui secara pasti dengan memperhatikan sifat-sifat fisik dan kimia. Berikut adalah penjelasannya.
Ciri-Ciri Asam
- Mempunyai rasa masam atau kecut.
- Bisa mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
- Memiliki sifat elektrolit dan bersifat isolator.
- Menghasilkan gas hidrogen (H⁺) saat bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
- Bila larut dalam air, zat asam akan menghasilkan ion H⁺.
- Semakin tinggi rendah nilainya dalam trayek pH, maka sifat asam semakin kuat.
Ciri-Ciri Basa
- Memiliki rasa getir atau pahit.
- Bersifat kaustik atau mampu merusak kulit
- Mampu mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
- Dapat menghantarkan listrik dengan baik.
- Tekstur licin dan bersabun.
- Bila larut dalam air, maka akan menghasilkan ion OH⁻.
- Range pH lebih dari 7 sampai 14.
- Semakin besar nilainya, maka sifat basanya semakin kuat.
Contoh Asam Basa dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut adalah contoh zat asam dan basa yang bisa kalian temui di kehidupan sehari-hari.
Asam
- Jeruk dan lemon mengandung asam citrat (C₆H₈O₇).
- Cuka yang mengandung asam asetat (CH₃COOH).
- Soft drink mengandung asam karbonat (H₂CO₃).
- Obat tetes mata berisikan asam borat (H₃BO₃).
- Larutan elektrolit aki mengandung asam sulfat (H₂SO₄).
- Sengat lebah dan semut yang mengandung asam format (HCOOH)
- Aspirin mengandung asam asetilsalisilat untuk meringankan sakit kepala (C₉H₈O₄).
- Pembersih lantai mengandung asam hidroklorat (HCl).
Basa
- Sabun memiliki kandungan natrium hidroksida (NaOH).
- Soda kue mengandung natrium bikarbonat (NaHCO₂).
- Obat asam lambung (antasida) mempunyai kandungan aluminium hidroksida Al(OH)₃.
- Susu magnesia memiliki kandungan Mg(OH)₂.
Baca Juga : Mengenal Stoikiometri, Hukum dan Konsep Dasar Perhitungan Kimia
Kesimpulan
Asam basa merupakan suatu indikasi untuk mengetahui sifat dari suatu zat atau senyawa. Mengetahui sifat suatu senyawa dalam larutan kimia adalah hal penting sebelum melakukan percobaan kimia. Nah, untuk mengetahui suatu larutan itu bersifat asam atau basa, kalian perlu melakukan uji pengukuran pH secara konvensional menggunakan kertas lakmus, atau menggunakan alat bernama pH meter.
Sebenarnya masih ada banyak lho contoh benda-benda yang bersifat asam basa. Kira-kira apa saja ya selain contoh di atas? Let you guess and drop your answer in the comment below! Okay, kami rasa cukup sampai di sini ya pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar