Salah satu peristiwa kimia yang tidak sadar kita jumpai sehari-hari adalah asam basa. Asam basa adalah sebuah contoh dari adanya senyawa H⁺ dan OH– . Nah, contoh sederhana adalah jeruk. Siapa sih yang nggak tahu jeruk? Buah tersebut memang terkenal karena rasanya masam atau kecut.
Daftar Isi
Nah, tahukah kalian, jika rasa “kecut” tersebut terjadi karena di dalam jeruk terdapat senyawa sitrat dan vitamin C (asam askorbat) yang berasa masam. Lalu, apakah lidah kalian pernah tak sengaja terkena busa sabun saat mandi? Nah, busa sabun adalah salah satu peristiwa basa. Di dalam sabun memang mengandung NaOH untuk membuatnya berbentuk padat.
Daripada penasaran. Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini!
Teori Asam Basa
Sebelum kita membahas apa itu definisi asam basa. Sebaiknya kita membahas teori-teori yang dicetuskan oleh ilmuwan yang terkemuka.
Artikel Terkait
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penangananby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 2:01 am
Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah Artikel Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 5, 2023 at 3:44 am
Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya. Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya Artikel Konjungsi: Ketahui Jenis-Jenis hingga Contoh Penggunaannya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Teori Arrhenius

Teori pertama adalah teori yang disampaikan oleh ilmuwan Swedia bernama Svante Arrhenius. Tumbuh dan lahir di Balingsta Parish dan hidup dari keluarga petani pada tahun 1859. Beliau bersekolah di Universitas Uppsala dengan bidang studi ilmu matematika dan ilmu alam. Selanjutnya, beliau yang terkenal dengan kecerdasannya, menimba ilmu lagi di Physical Institure of Swedish Academy.
Puncaknya, pada tahun 1884, Arrhenius mencetuskan teori asam basa. Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa asam merupakan zat yang akan menghasilkan ion H⁺ bila larut di dalam air. Dengan kata lain, karakteristik senyawa asam adalah zat yang mampu melakukan ionisasi menjadi hidrogen dengan muatan positif.
Sementara itu, ia juga berpendapat jika zat basa jika dilarutkan di dalam air, ia akan mengion menjadi hidroksida (OH⁻) dengan muatan negatif.
Teori Bronsted Lowry

Selanjutnya teori yang dicetuskan oleh ahli kimia berkebangsaan Denmark yaitu J.N. Bronsted dan rekannya bernama T.M Lowry, negarawan Inggris. Beliau adalah ilmuwan handal yang menciptakan teori asam basa yang populer.
Tepatnya pada tahun 1923, Bronsted-Lowry memaparkan bahwa asam basa merupakan sifat dari sebuah zat atau larutan. Asam adalah suatu zat yang mampu memproduksi atau mendonorkan ion H⁺. Posisi H⁺ di sini adalah sebagai pendonor proton (ion positif) sedangkan basa adalah zat yang berperan sebagai akseptor proton yaitu menerima H⁺.
Disisi lain, beliau juga mencetuskan teori asam basa konjugasi, dimana di dalam pemaparannya menjelaskan bahwa asam konjugasi mendapatkan ion hidrogen, sedangkan basa konjugasi yaitu zat tersisa setelah asam memberikan ion positif (proton).
Teori Asam Basa Lewis

Salah satu teori yang tidak kalah menarik adalah teori asam basa dari Gilbert Newton Lewis, seorang kimiawan dari UC Berkeley. Beliau memaparkan bahwa zat asam memiliki kecenderungan untuk menerima elektron-elektron basa, sedangkan zat basa merupakan zat yang memberikan pasangan elektron.
Pengertian Asam Basa
Kata “asam atau acid” berasal dari bahasa Yunani yaitu “acetum” berarti cuka. Jadi, definisi asam adalah zat yang memberikan ion positif atau proton dan membentuk ikatan kimia kovalen dengan cara memperoleh sepasang elektron.
Sementara itu, “basa” berasal dari bahasa Arab yang bermakna abu. Seperti yang kita ketahui abu memiliki rasa pahit atau getir. Sifat basa pada benda dapat diketahui melalui uji trayek pH. Sehingga, zat atau senyawa dengan karakteristik getir tentu memiliki rentang pH lebih dari 7 sampai 14. Semakin tinggi nilai pH, maka semakin kuat sifat basanya.
Baca Juga: Tabel Periodik Unsur Kimia: Sejarah, Klasifikasi & Cara Baca
Ciri-Ciri Asam Basa
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lengkap mengenai karakteristik asam basa. Berikut adalah penjelasannya.
Ciri-Ciri Asam
- Mempunyai rasa masam atau kecut.
- Bisa mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
- Memiliki sifat elektrolit dan bersifat isolator.
- Menghasilkan gas hidrogen (H⁺) saat bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
- Bila larut dalam air, zat asam akan menghasilkan ion H⁺.
- Semakin tinggi rendah nilainya dalam trayek pH, maka sifat asam semakin kuat.
Ciri-Ciri Basa
- Memiliki rasa getir atau pahit.
- Bersifat kaustik atau mampu merusak kulit
- Mampu mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
- Dapat menghantarkan listrik dengan baik.
- Tekstur licin dan bersabun.
- Bila larut dalam air, maka akan menghasilkan ion OH⁻.
- Range pH lebih dari 7 sampai 14.
- Semakin besar nilainya, maka sifat basanya semakin kuat.
Contoh Asam Basa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut adalah contoh zat asam dan basa yang bisa kalian temui di kehidupan sehari-hari.
Asam
- Jeruk dan lemon mengandung asam citrat (C₆H₈O₇).
- Cuka yang mengandung asam asetat (CH₃COOH).
- Soft drink mengandung asam karbonat (H₂CO₃).
- Obat tetes mata berisikan asam borat (H₃BO₃).
- Larutan elektrolit aki mengandung asam sulfat (H₂SO₄).
- Sengat lebah dan semut yang mengandung asam format (HCOOH)
- Aspirin mengandung asam asetilsalisilat untuk meringankan sakit kepala (C₉H₈O₄).
- Pembersih lantai mengandung asam hidroklorat (HCl).
Basa
- Sabun memiliki kandungan natrium hidroksida (NaOH).
- Soda kue mengandung natrium bikarbonat (NaHCO₂).
- Obat asam lambung (antasida) mempunyai kandungan aluminium hidroksida Al(OH)₃.
- Susu magnesia memiliki kandungan Mg(OH)₂.
Baca Juga : Mengenal Stoikiometri, Hukum dan Konsep Dasar Perhitungan Kimia
Kesimpulan
Asam basa merupakan suatu indikasi untuk mengetahui sifat dari suatu zat atau senyawa. Mengetahui sifat suatu senyawa dalam larutan kimia adalah hal penting sebelum melakukan percobaan kimia.
Nah, untuk mengetahui suatu larutan itu bersifat asam atau basa, kalian perlu melakukan uji pengukuran pH secara konvensional menggunakan kertas lakmus, atau menggunakan alat bernama pH meter.
Kami rasa cukup sampai di sini pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar