Sebelumnya kita membahas tentang hukum pemantulan cahaya yang ada di sekitar kita. Nah, kali ini kita akan move ke materi yang tidak bisa kita lihat secara langsung tapi bisa dipelajari? Wah apa ya? Yap benar, kita akan belajar hukum kepler.
Daftar Isi
Mungkin, kalian pernah mendengar sebuah kalimat di film atau di buku yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat semesta? Bumi adalah inti semesta dan semua bergantung pada kinerja bumi. Benar nggak sih guys? Tidak ya, bumi bukanlah pusat dari semesta.
Oke, lebih jelasnya simak penjelasan lengkap di bawah ini ya!
Pengertian Hukum Kepler
Artikel Terkait
- Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 30, 2023 at 2:12 pm
Contoh Kalimat fakta merupakan salah satu kalimat yang hampir dapat kita jumpai di berbagai sumber, seperti artikel pada website, brosur, buku hingga tulisan pada layar televisi. Jika kalimat tersebut sesuai dengan apa yang terjadi dan dilakukan, maka dapat disebut sebagai kalimat fakta. Singkatnya, kalimat fakta itu kalimat yang menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Oh Artikel Contoh Kalimat Fakta: Pengertian & Cara Mencarinya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 29, 2023 at 2:51 pm
Selain mempelajari kalimat definisi, pada pelajaran Bahasa Indonesia kita juga mempelajari tentang kalimat lainnya. Salah satunya, kalimat deskripsi. Kalimat ini termasuk yang mudah untuk dipelajari serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena caranya dengan hanya melihat objeknya secara langsung. Kita sudah bisa mendeskripsikan dari berbagai unsur. Misal kalau makhluk hidup berupa fisik dan perilaku. Sedangkan, Artikel Contoh Kalimat Deskripsi, Cara Membuatnya & Kegunaannya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh!by Aloysius Juhandi (Studio Literasi) on November 28, 2023 at 1:02 pm
Ada berbagai macam kalimat yang pernah kita pelajari pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kalimat definisi. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu objek atau topik yang kita bicarakan. Ternyata, kalimat ini memiliki pengertian yang lebih luas, yang bukan hanya sekadar pengertian dan contoh saja. Untuk lebih luasnya akan Studioliterasi akan membahasnya melalui Artikel Kalimat Definisi: Pengertian Ahli, Cara Membuat & Contoh! pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya!by Amanda Rayta (Studio Literasi) on November 27, 2023 at 3:40 pm
Ketika berada di kelas 5 dan 6 SD, kita mendapatkan materi mengenai bangun ruang , pada pelajaran Matematika. Materinya sudah lebih mendalam pembahasannya. Salah satunya, materi tentang menghitung volume. Materi ini merupakan salah satu materi yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Maka tidak heran banyak yang tidak paham dan akhirnya pada saat Artikel Cara Mempelajari Volume Kubus & Rumusnya! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Hukum Kepler pertama kali ditemukan oleh Johannes Kepler, seorang ahli matematika dan astronomi. Melalui bukunya berjudul “ Astronomia Nova” beliau menyatakan sebuah gagasan jika planet-planet di galaksi bima sakti mengelilingi matahari atau berevolusi sesuai dengan orbit yang berbentuk elips.
Selanjutnya, karya Johannes Kepler ini didasari oleh data pengamatan “Rudolphine tables” dari Tycho Brahe. Kepler juga mempertanyakan kebenaran teori astronomi dari zaman Aristoteles. Satu abad kemudian, ahli fisikawan terkenal Isaac Newton menggunakan referensinya untuk mencetuskan hukum gravitasi Newton.
Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan jika Hukum Kepler merupakan tiga hukum terpadu yang menjelaskan pergerakan planet di luar angkasa.
Baca Juga: Mengenal Rotasi Bumi, Penyebab Adanya Siang & Malam
Bunyi Hukum Kepler
Selanjutnya, bunyi hukum ini terbagi menjadi tiga. Wah, kira-kira apa saja ya bunyinya ya kawan literasi?
Hukum Kepler 1
Jika hukum pertama menyatakan tentang pergerakan planet melalui orbit dan hukum kedua menegaskan tentang kecepatan orbit, maka Johannes Kepler mencari benang merah antara keduanya.
Asal kalian tahu guys, hukum pertama dan kedua terbentuk berdasarkan penelitian Tycho Brahe. Lalu, Kepler berhasil mendapatkan teori baru tentang pergerakan planet. Ia juga memuat penjelasan tentang perbandingan jari-jari (radius) dengan periode orbit planet, sehingga bunyinya
“Nilai perbandingan kuadrat periode untuk semua planet adalah pangkat tiga dari setengah sumbu panjang orbit.”
Hukum Kepler 2
Selanjutnya, hukum kedua menerangkan sapuan luasan planet yang berbanding lurus dengan periodenya. Bunyi hukum ini seperti:
“Sebuah garus khayal menghubungkan matahari dengan planet maka luas juring yang tersapu sama dalam jangka waktu yang sama.”
Konteks dari hukum ini lebih berbicara pada kecepatan planet berevolusi sesuai dengan orbitnya. Melansir cnnindonesia.com, planet yang semakin dekat dengan matahari maka kecepatan orbit akan semakin cepat dan sebaliknya.
Hukum Kepler 3
Jika hukum pertama menyatakan tentang pergerakan planet melalui orbit dan hukum kedua menegaskan tentang kecepatan orbit, maka Johannes Kepler mencari benang merah antara keduanya.
Asal kalian tahu guys, hukum pertama dan kedua terbentuk berdasarkan penelitian Tycho Brahe. Lalu, Kepler berhasil mendapatkan teori baru tentang pergerakan planet. Di dalam hukum ini menjelaskan perbandingan jari-jari (radius) dengan periode orbit planet, sehingga bunyinya
“Nilai perbandingan kuadrat periode untuk semua planet adalah pangkat tiga dari setengah sumbu panjang orbit.”
Rumus Hukum Kepler
Dari teori di atas, muncul sebuah rumus sistematis:
\frac{T1²}{T2²}=\frac{R1³}{R2³}
Keterangan:
T1²= Periode Revolusi Planet 1
T2²= Periode Revolusi Planet 2
R1³= Jarak Rerata Planet 1 ke Matahari
R2³= Jarak Rerata Planet 2 ke Matahari
Implementasi hukum ini dalam kehidupan modern berguna untuk memperkirakan lintasan planet atau benda-benda luar angkasa yang mengorbit matahari. Selanjutnya, rumus ini bisa digunakan untuk mengukur besar gerak bulan yang mengorbit pada bumi dan benda-benda angkasa lainnya.
Baca Juga:Hakikat Ilmu Fisika
Kesimpulan
Hukum Kepler dirumuskan oleh seorang ahli matematika dan astronomi bernama Johannes Kepler. Beliau mencetuskan hukum tersebut menjadi tiga jenis yang berbeda-beda, dari ketiga hukum itu akhirnya dapat membentuk sebuah rumus sistematis. Rumus tersebut adalah sebuah perbandingan lurus antara jari-jari lintasan planet dengan periode yang diperlukannya untuk mengorbit matahari.
Seandainya planet Neptunus dan Uranus bergerak mengorbit ke matahari, manakah dari planet tersebut yang mempunyai nilai yang mendekati satu? Hayo apa jawaban yang tepat? Jika kalian benar-benar paham, pasti bisa jawab pertanyaan di atas dong!Akhirnya kita sampai pada akhir pembahasan ya guys? By the way, terima kasih sudah menyimak artikel ini dari awal sampai akhir. Semoga bermanfaat ya!
Tidak ada komentar